Widget HTML #1

Contoh Tugas PPG PAI Analisis Kriteria Kesahihan Hadis

Beriikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh analisis kriteria kesahihan hadis untuk memenuhi tugas PPG PAI baik dalam jabatan maupun prajabatan.

Mari disimak:

Contoh Tugas PPG PAI Analisis Kriteria Kesahihan Hadis
Contoh Tugas PPG PAI Analisis Kriteria Kesahihan Hadis. Designed by GuruPenyemangat.com

ANALISIS KRITERIA KESAHIHAN HADIS

Oleh GuruPenyemangat.com

Sebuah hadits dinilai shahih jika memenuhi lima kriteria berikut, yaitu:

A. SANADNYA BERSAMBUNG (ITTISHAL AL-SANAD)

Sanadnya bersambung adalah seluruh mata rantai periwayatnya (jalur transmisi) dari setiap generasi ke generasi yakni nabi, sahabat, tabi’in dan tabi’ al-tabi’in tersambung tanpa ada satupun yang terputus. Jika ada satu mata rantai saja terputus atau diragukan ketersambungannya karena perawi satu dengan berikutnya tidak pernah bertemu tetapi hanya sekedar menyandarkan saja, maka kualitasnya bisa dipastikan tidak akan mencapai derajat sahih.

Sebagai contoh, mari kita simak Hadits Riwayat Imam Al-Bukhari No. 4632 dalam Kitab Keutamaan Al Qur`an:

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ قَالَ وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ حَتَّى كَانَ الْحَجَّاجُ قَالَ وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya." Abu Abdirrahman membacakan (Al Qur`an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini."

Hadis di atas termasuk kategori hadis shahih dari sisi sanad karena sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah, yaitu dari:

Ø  Imam Bukhari yang mendengar dari Hajjaj bin Minhal

Ø  Hajjaj bin Minhal mendengar dari Syu’bah

Ø  Syu’bah mendengar dari ‘Alqamah bin Martsad

Ø  ‘Alqamah bin Martsad mendengar dari Sa’d bin Ubaidah

Ø  Sa’d bin Ubaidah mendengar dari Abu Abdurrahman As Sulami

Ø  Abu Abdurrahman As Sulami mendengar dari Utsman RA

Ø  Utsman RA mendengar dari Rasulullah SAW

 

B. MORALITAS PARA PERAWINYA BAIK (’ADALAH AL-RUWWAT)

Kualitas perawi harus ‘adil. Ini bukanlah maksud adil dalam definisi bahasa Indonesia. ‘Adil dalam istilah ulum al-hadits adalah kondisi perawi yang beragama Islam, mukallaf, melaksanakan ketentuan agama dan50 menjaga muru’ah. Dalam bahasa lain, indikator adil menyaran pada integritas periwayat yang dibuktikan dalam track record (rekam jejak) sikap, tindak-tanduk, perilaku, dan moralitasnya.

Dari contoh hadis di atas, berikut uraian rawi sanadnya:



C. INTELEKTUALITAS PARA PERAWINYA MUMPUNI (DHABT AL-RUWWAT)

Dhabit atau yang dalam bahasa Indonesia dabit merupakan kualitas intelektualitas personal perawi. Secara harfiah, dhabt berarti kokoh, kuat dan tepat. Sedang secara istilah adalah kekuatan hafalan perawi terhadap hadis yang diterimanya secara sempurna, mampu menyampaikannya kepada orang lain dengan tepat dan mampu memahaminya dengan baik.

Berdasarkan hadis di atas, perawinya yaitu Imam Bukhari:

Beliau berguru kepada 1.080 ulama, mulai tabi’ut tabi’in hingga ulama yang seusia dengannya. Dari mereka semua, Al Bukhari hafal raturan ribu hadits. Syaikh Ahmad Farid menuliskan, Imam Bukhari hafal 200.000 hadits. 100.000 di antaranya adalah hadits shahih. Bahkan ada yang menyebut Al Bukhari hafal 600.000 ribu hadits. Dari 100.000 hadits yang shahih menurut persyaratan sebagian ulama itu, Al Bukhari menyaringnya dengan sangat ketat. Dan sebagaimana kita tahu, hadits shahih dengan syarat Bukhari memang paling ketat dibandingkan dengan hadits shahih syarat ulama lainnya. Akhirnya terbitlah karya monumental Jami’ Ash Shahih yang memuat 7.275 hadits shahih.

D. TIDAK JANGGAL (’ADAM AL-SYUDZUDZ)

Imam al-Syafi’I sebagaimana dikutip al-Naisaburi menjelaskan bahwa kejanggalan dalam periwayatan adalah apabila sebuah hadis diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah, namun bertentangan dengan mayoritas riwayat lain yang juga tsiqah.

Hadis di atas berisikan tentang Keutamaan Belajar Al-Qur’an, yang tidak bertentangan dengan hadis-hadis dari jalur lain, di antaranya:

Hadits Shahih Al-Bukhari No. 4637 - Kitab Keutamaan Al Qur`an

Iri dengan ahli Al-Qur'an

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bahwasanya; Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu; Seorang yang diberi karunia Alquran oleh Allah sehingga ia membacanya (shalat dengannya) di pertengahan malam dan siang. Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga ia menginfakkannya pada malam dan siang hari."

Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 2832 - Kitab keutamaan Al Qur`an

Keutamaan mengajarkan alquran

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ قَال سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا وَعَلَّمَ الْقُرْآنَ فِي زَمَنِ عُثْمَانَ حَتَّى بَلَغَ الْحَجَّاجَ بْنَ يُوسُفَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah memberitakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad ia berkata; Aku mendengar Sa'd bin 'Ubaidah bercerita dari Abu Abdurrahman dari Utsman bin Affan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya." Abu Abdurrahman berkata; "Itulah yang membuatku duduk ditempat dudukku ini." Abu Abdurrahman masih tetap mengajar al-Qur'an dimasa Utsman hingga masa Al Hajjaj bin Yusuf." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.

Hadits Shahih Muslim No. 1329

Keutamaan orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an dan orang yang terbata-bata

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ جَمِيعًا عَنْ أَبِي عَوَانَةَ قَالَ ابْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ كِلَاهُمَا عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ و قَالَ فِي حَدِيثِ وَكِيعٍ وَالَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَشْتَدُّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Ubaid Al Ghubari semuanya dari Abu 'Awanah - Ibnu Ubaid - berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang mahir membaca Al Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala." Dalam jalur lain; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dan diganti dengan jalur periwayatan lain, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Dastawa`i keduanya dari Qatadah dengan isnad ini. Dan ia berkata dalam haditsnya Waki'; "Dan orang yang membaca Al Qur`an sedang ia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala."

Dan masih banyak hadis lainnya.

E. TIDAK CACAT (’ADAM AL-’ILLAH)

Tidak boleh ada ‘illat (kecacatan). Cacat dalam periwayatan hadis bisa berupa sanad yang tampak tersambung dan sampai kepada Nabi, namun pada kenyataannya hanya sampai kepada sahabat atau tabi’in. Kecacatan juga bisa juga terjadi berupa kerancuan karena percampuran dengan hadis lain atau kekeliruan dalam menyebutkan nama periwayat yang memiliki kemiripan atau kesamaan dengan periwayat lain yang kualitasnya berbeda.

Pada hadis di atas, dari segi sanad tidak ada kecacatan karena sanadnya bersambung dari tabi’ut tabi’in, tabi’in, sahabat, kemudian sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Dari segi matan juga tidak ada pertentangan dengan hadis lain, dalam artian bahwa hadis di atas diperkuat dengan hadis-hadis dari jalur lain yang juga shahih.

Lanjut Baca:

👉Download Resume LK KB 1 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 2 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 3 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 4 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Contoh Analisis Kriteria Keshahihan Hadis

👉Tugas Analisa Bahan Ajar Jurnal Tafsir, Takwil, Terjemah dan Ruang Lingkup Pembahasannya

👉Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap

👉Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Kriteria Keshahihan Hadis Menurut Al-Khatib Al-Baghdadi

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Tugas PPG PAI Analisis Kriteria Kesahihan Hadis"