Widget HTML #1

Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap

Berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh tugas ANALISA BAHAN AJAR Materi Metodologi Tafsir untuk memenuhi tugas PPG PAI.

Analisa ini dilengkapi dengan sajian konsep, evaluasi dan refleksi terkait dengan materi, kelebihan dan kekurangan materi, hingga kaitannya dengan moderasi beragama.

Mari disimak ya:

Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap
Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap. Designed by GuruPenyemangat.com

TULISLAH 5 KONSEP DAN DESKRIPSINYA YANG ANDA TEMUKAN DI DALAM BAHAN AJAR.

1. Metode Tafsir dari Segi Sumber

Berdasarkan sumbernya, tafsîr dapat dibagi menjadi dua yaitu tafsîr bi al-ma’tsûr dan tafsîr bi al-Ra’yi. Singkatnya tafsîr bi al-ma’tsûr adalah tafsîr yang berdasarkan pada riwayat yang shahîh, berupa tafsîr al- Qur’ân dengan al-Qur’ân, dengan Sunnah, atau dengan riwayat yang berasal dari para sahabat, serta menghindari pembicaraan yang tidak terkait lansung dengan penafsiran, selama tidak ada riwayat yang shahîh tentang itu. Sedangkan tafsîr bi al-ra’yi dapat diartikan dengan penafsiran al- Qur’ân dengan menggunakan ijtihâd, baik berangkat dengan menggunakan ilmu yang terkait dengannya, maupun hanya dengan logika semata.

2. Metode tafsir dari segi intensitas

Membincangkan metode-metode tafsir, dari segi intensitasnya terbagi dua yaitu metode ijmâlî (secara global), metode tahlîlî (analitis). Cara kerja metode ijmâlî adalah menjelaskan makna Alquran, ayat demi ayat secara berurutan yang sesuai dengan ketentuan mushaf dan dilanjutkan dengan menjelaskan makna ayat secara global, yang mudah dipahami oleh para pembaca. Metode tafsir ijmâlî ini, jika diperhatikan secara historis merupakan metode yang paling pertama hadir dalam sejarah perkembangan metodologi tafsir. Metode tafsir tahlîlî juga disebut dengan metode tajzi’i tampak merupakan metode tafsir yang paling tua usianya.

Cara kerja metode ini adalah bermula dari kosakata yang terdapat pada setiap ayat yang akan ditafsirkan sebagaimana urutan dalam Al-qur’an, mulai dari Surah Al Fatikhah hingga Surah An-Nass, menjelaskan asbabun nuzul ayat ini dengan menggunakan keterangan yang diberikan oleh hadist (bir riwayah), menjelaskan munasabah, atau hubungan ayat yang ditafsirkan dengan ayat sebelum atau sesudahnya, menjelaskan makna yang terkandung pada setiap potongan ayat dengan menggunakan keterangan yang ada pada ayat lain,atau dengan menggunakan hadist Rasulullah SAW ataudengan menggunakan penalaran rasional atau berbagai disiplin ilmu sebagai sebuah pendekatan, dan menarik kesimpulan dari ayat tersebut yang berkenaan dengan hukum mengenai suatu masalah, atau lainnya sesuai dengan kandungan ayat tersebut.

3. Metode tafsir dilihat dari segi langkahnya

Metode tafsir dilihat dari segi langkahnya terbagi pada tiga yaitu, muqarran, maudhu’i, dan tartib suar. Metode tafsir muqâran adalah tafsir yang dilakukan dengan cara membanding-bandingkan ayat-ayat Alquran yang memiliki redaksi berbeda padahal isi kandungannya sama, atau membandingkan antara ayat-ayat yang beredaksi mirip padahal isi kandungannya berlainan. tafsir maudhû’î (tematik) ialah mengumpulkan ayat-ayat Alquran yang mempunyai tujuan yang satu yang bersama-sama membahas judul/topik/sektor tertentu dan menertibkannya sedapat mungkin sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab-sebab turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain, kemudian mengistimbatkan hukum-hukum.

4. Metode tafsir dilihat dari segi perspektif (laun)

Untuk menentukan corak sebuah penafsiran terletak pada kata kunci dominan atau tidaknya sebuah pemikiran atau ide tersebut. Seorang teolog misalnya, penafsirannya sangat mungkin didominasi oleh pemikiran dan konsep-konsep teologis, begitu jugah faqîh penafsirannya didominasi oleh konsep-konsep fikih. Tafsir Falsafî adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan pendekatan logika atau pemikiran filsafat yang bersifat liberal dan radikal. Tafsir ‘ilmî adalah menafsirkan ayat Alquran berdasarkan pendekatan ilmiah atau menggali kandungan Alquran berdasarkan teori-teori ilmu pengetahuan. Tafsir Tasawuf adalah corak penafsiran Alquran yang beraliran Tasawuf. Tafsir Fiqh adalah corak tafsir yang mempunyai orientasi pada fiqih dan hukum Islam. Secara etimologi tafsir al- Adab al-Ijtima’I adalah tafsir yang berorientasi pada sastra dan budaya dan kemasyarakatan. Mu’in Salim memahami tafir ini dengan pendekatan sosio kultural.

5. Metode Penelitian Tafsir

Dalam penelitian tafsir yang menjadi objek penelitiannya adalah ayat-ayat Alquran. Data yang digunakan dalam penelitian tafsir adalah data kualitatif. Berdasarkan ini, maka metode penelitian tafsir termasuk kedalam metode kualitatif. Data yang dimaksud dalam penelitian tafsir, mengunakan metode kualitatif adalah; Ayat-ayat Alquran, hadis-hadis dan sunnah Nabi SAW, atsar shabah, pendapat-pendapat para ulama, riwayat yang merupakan, sejarah pada masa turunnya Alquran (asbab al-nuzul). pengertian-pengertian bahasa dan lafaz Alquran, kaedah-kaedah bahasa, kaedah-kaedah istinbat, dan teori-teori ilmu pengetahuan. Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis data.

LAKUKAN EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN MATERI PADA BAHAN AJAR.

Evaluasi dari pemaparan bahan ajar di atas yaitu: Dalam membaca atau menggunakan ayat, tidak cukup menganalisanya hanya dari segi terjemah. Menganalisa ayat meliputi; kosa kata Qurani, frase qurani, klausa qurani, ayat-ayat Alquran, dan hubungan antara bagian- bagian tersebut. Kedua, menginterpretasi data dengan teknikteknik yang relevan, dengan mengunakan salah satu teknik (menjelaskan ayat dengan ayat, menjelaskan ayat dengan hadis, menjelaskan ayat dengan atsar sahabat, menjelaskan ayat dengan makna lughawi, menjelaskan ayat dengan mengunakan kaidah bahasa Arab, menerangkan kandungan ayat dengan memperhatikan munasabah (korelasi) ayat, menjelaskan kandungan ayat dengan kenyataan sejarah, menjelaskan ayat dengan kaidah ushul fiqh, menjelaskan kandungan ayat dengan kaidah ulum al-Qurran, menjelaskan makna ayat dengan kaidah logika, menjelaskan Alquran dengan ilmu pengetahuan.

Adapun refleksi dari pemaparan bahan ajar di atas yaitu: Dalam penelitian tafsir yang menjadi objek penelitiannya adalah ayat-ayat Alquran. Data yang digunakan dalam penelitian tafsir adalah data kualitatif. Berdasarkan ini, maka metode penelitian tafsir termasuk ke dalam metode kualitatif. Data yang dimaksud dalam penelitian tafsir, mengunakan metode kualitatif adalah; Ayat-ayat Alquran, hadis-hadis dan sunnah Nabi SAW, atsar shabah, pendapat-pendapat para ulama, riwayat yang merupakan, sejarah pada masa turunnya Alquran (asbab al-nuzul). pengertian-pengertian bahasa dan lafaz Alquran, kaedah-kaedah bahasa, kaedah-kaedah istinbat, dan teori-teori ilmu pengetahuan. Dengan demikian, untuk melakukan penafsiran dibutuhkan kualifikasi dan kompetensi khusus.

TULISLAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN MATERI PADA BAHAN AJAR.

Kelebihan:

1. Bahan ajar dipaparkan dengan lengkap, padat, dan detail. Bila kita baca secara seksama, bahan ajar di atas disajikan lengkap mulai dari sisi etimologis, fenomenologis, kemudian juga dilengkapi dengan contoh-contoh.

2. Bahan ajar disajikan dengan sumber yang kaya. Kaya sumber akan membuat suatu bahan ajar semakin berkualitas, karena pembaca akan diajak untuk mempelajari isinya dari berbagai kesatuan pandangan dan informasi.

Kekurangan:

1. Pada bahan ajar belum disajikan contoh hasil dari penafsiran yang disesuaikan dengan fenomena atau kondisi zaman sekarang, yang juga menyertakannya dengan mufassir abad kekinian.

2. Pada bahan ajar belum ditambah dengan mind mapping, atau tabel yang pada dasarnya bisa memudahkan pembaca dalam memahami konsep yang ingin disampaikan oleh penulis.

KAITKAN ISI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA.

Sebagaimana metode penafsiran ayat Al-Qur’an yang banyak corak dan pembagiannya, sejatinya fenomena di kalangan umat Islam juga demikian. Dari sisi karakteristik, kita kaya, juga dari segi bangsa kita kaya dengan corak suku, agama, budaya, hingga adat istiadat. Maka dari itulah, pada bahan ajar di atas memang perlu dikaitkan dengan nilai-nilai moderasi beragama, khususnya di negara Indonesia yang masyarakatnya mayoritas muslim yang masing-masing dari mereka berasal dari suku, budaya, hingga adat-istiadat yang berbeda. Untuk menyatukan dan menjaga kekompakan, diperlukan pemahaman terkait nilai-nilai moderasi beragama.

Lanjut Baca:

👉Download Resume LK KB 1 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 2 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 3 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Download Resume LK KB 4 Modul Al-Qur'an dan Hadis

👉Contoh Analisis Kriteria Keshahihan Hadis

👉Tugas Analisa Bahan Ajar Jurnal Tafsir, Takwil, Terjemah dan Ruang Lingkup Pembahasannya

👉Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap

👉Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Kriteria Keshahihan Hadis Menurut Al-Khatib Al-Baghdadi

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Tugas Analisa Bahan Ajar Materi Metodologi Tafsir Lengkap"