Widget HTML #1

Contoh Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala Terbaru

Hai Sobat Guru Penyemangat, sudah siap untuk menyajikan materi MPLS tentang Wawasan Wiyata Mandala?

Sejatinya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah alias MPLS tidaklah hanya sekadar melihat-lihat sekolah, berkenalan dengan guru, atau pun bermain game yang seru.

MPLS hadir sebagai sebuah program sekaligus kegiatan tahunan yang di dalamnya termuat materi-materi pembelajaran berbasis kebutuhan siswa, karakter, disiplin, kepemimpinan, hingga nilai-nilai kewirausahaan.

Nah berikut ada secarik contoh materi Wawasan Wiyata Mandala untuk menyukseskan kegiatan MPLS di sekolah, khususnya di SMP, SMA dan SMK.

Mari disimak ya:

Materi Wawasan Wiyata Mandala untuk MPLS

Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala
Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala. Dok. GuruPenyemangat.com

Berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh materi Wawasan Wiyata Mandala untuk MPLS sebagaimana yang dikutip dari laman Smpn1ngawen.sch.id.

Agar lebih menarik, Sobat bisa menyederhanakan materi MPLS berikut menjadi mind mapping atau slide presentasi. Hiasi pula kegiatan materi dengan selingan ice breaking dan game kekompakan.

Pengertian Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan merupakan suatu pandangan atau sikap yang mendalam  terhadap suatu hakikat. Sedangkan Wiyata adalah pendidikan. Mandala artinya tempat atau lingkungan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Wawasan Wiyata mandala adalah sikap menghargai  dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut  ilmu pengetahuan.  

Adapun unsur-unsur dari wiyata mandala adalah sebagai berikut:

  • Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 
  • Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas  penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.  
  • Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan  kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) 
  • Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru. 
  • Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antar warga.

Mengenal Sekolah dan Fungsinya

Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan  mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan  keterampilan.

Selain itu, sekolah juga merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan: 

  • Ilmu pengetahuan dan teknologi. 
  • Pandangan hidup/kepribadian. 
  • Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya. 
  • Kemampuan berkarya.

Di era Merdeka Belajar seperti yang kita hadapi saat ini, sekolah juga menjadi ladang bagi siswa untuk belajar sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhan keilmuannya. Pembelajaran di sekolah juga harus aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Fungsi Sekolah

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki  aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola  pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suasana yang dinamis, mengikuti perkembangan zaman dan juga menyesuaikan dengan tantangan revolusi industri 4.0.

Ciri-Ciri Sekolah sebagai Masyarakat Belajar

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah: 

  • Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib, hikmat dan efektif 
  • Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.  
  • Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

Prinsip Sekolah

Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang  secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama  karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik.  

Sekolah tidak boleh hidup menyendiri atau bahkan melepaskan diri dari tantangan sosial  budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada.

Sekolah sejatinya menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan.

Maka dari itulah sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

  • Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup  (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya. 
  • Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar bersama bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari sekadar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan  menjadi seorang kakak. 
  • Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi  stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan  transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa  membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
  • Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Lebih daripada itu kemampuan  bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang. 
  • Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi.  Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun segenap kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang. 
  • Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan  
  • kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan  berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. 
  • Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi,  ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan  watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah. 
  • Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri.
  • Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan  mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan  mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya. 
  • Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga  seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar. 

Pemanfaatan Sekolah

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat: 

  • Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
  • Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
  • Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang.
  • Propaganda politik/kampanye. 
  • Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.
  • Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif. 

Penataan Wiyata Mandala Dalam  Upaya Ketahanan Sekolah

Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  • Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar 
  • Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
  • Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan  setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
  • Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
  • Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa. 
  • Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral  Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
  • Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar  membaca/ informasi/penemuan para ahli.  
  • Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan  pengembangan diri. 
  • Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

Download Materi MPLS Tentang Wawasan Wiyata Mandala

Sajian di atas adalah materi Wawasan Wiyata Mandala secara umum. Adapun materi selengkapnya bisa ditambah dengan implementasi, tantangan, visi misi sekolah, hingga profil sekolah.

Berikut sudah tersedia dokumen materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala yang bisa di-download secara gratis.

Silakan klik tombol download lalu tunggu beberapa saat untuk mendapatkan dokumennya:

Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala 8,2Mb

***

Demikianlah tadi seutas sajian GuruPenyemangat.com tentang contoh materi MPLS tema Wawasan Wiyata Mandala di sekolah.

Semoga bermanfaat ya
Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala Terbaru"