Widget HTML #1

Guru, Berikut 10 Saran Agar Pembelajaran Jarak Jauh Lebih Efektif dan Menyenangkan

Sebagaimana yang telah kita rasakan, kegiatan belajar-mengajar dengan cara online yang selama ini dijalani memang banyak mengalami kendala. 

Bagaimana tidak, selain menimbulkan kejenuhan belajar, belajar jarak jauh juga dinilai kurang efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung. 

Untuk menghadapi hal tersebut ada segenap tips yang bisa kita lakukan agar kegiatan belajar online menjadi lebih efektif, dan tentunya menyenangkan.

Jika kegiatan belajar dilakukan dengan senang hati, tentunya hasil yang direngkuh juga akan menjadi lebih baik. 

Nah, untuk mendapatkannya, peran lingkungan sekitar termasuk orangtua sangat penting. 

Merengkuh Pembelajaran Daring Efektif Dan Menyenangkan
Pembelajaran Daring Efektif dan Menyenangkan. Dok. Gurupenyemangat.com
Termasuk kreativitas pengajar dalam menyampaikan materi juga sangat mendukung terjadinya interaksi belajar yang menyenangkan dan tersampaikan dengan baik.

Berikut 10 tips yang bisa disajikan:

1. Mengatur Dan Mengelola Waktu Belajar Yang Baik

Agar pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan efektif, maka sebagai awalan sebaiknya kita mau mengatur dan mengelola waktu belajar. Biasakanlah untuk mengerjakan tugas dengan segera, jangan menunda-nundanya. 

Fokus itu sangat penting. 

Maka darinya, fokus terlebih dahulu dengan tugas yang diberikan. Jika tugas sudah rampung, barulah kita kerjakan atau pikirkan yang lain. Dengan demikian maka tugas akan cepat selesai.

Pengajar juga bisa berperan dalam hal ini. Sebaiknya pengajar, baik guru ataupun dosen memberikan tenggang waktu terhadap pengumpulan tugas. 

Dengan cara itu, nantinya siswa juga tidak akan meleng atau menggampangkan tugas yang diberikan. Peran orangtua juga sangat penting. 

Misalnya dengan aktif mendampingi sekaligus menanyakan kepada anak apakah ada tugas dari guru, apakah sudah selesai dikerjakan atau belum.

2. Mencari Tempat Pembelajaran Daring Yang Nyaman

Agar pembelajaran daring dapat masuk ke relung pikir dengan maksimal, kita bisa mencari tempat dan suasana belajar yang nyaman. Banyak tempat yang bisa disulap menjadi tempat belajar yang nyaman tanpa harus keluar rumah. 

Sebut saja seperti sudut rumah, ruang tamu, teras, bahkan kamar. 

Tambahkan atau dekor tempat-tempat yang dipilih menjadi tempat yang bisa membuat diri menjadi nyaman. Semisal, kita tambah hiasan dekorasi pada dinding atau atapnya. 

Hadirkan pula walpaper, kertas kado atau hiasan lain yang bisa menambah mood dalam belajar. 

Syahdan, kita juga bisa memasang foto atau poster-poster yang biasa menambah semangat dalam belajar. 

O ya, jangan lupa. Selain ruangan, tambahkan juga hiasan pada meja belajar. Misalnya dengan menaruh hiasan kecil yang bisa dimainkan. Jadi, kita tidak jenuh jikalau nanti hanya menatap layar smartphone atau layar laptop saja. 

Lebih seru lagi, tambahkan pot atau bunga agar ruangan juga harum dan meja juga sedap dipandang.

3. Persiapkan Semua Peralatan Sebelum Kegiatan Belajar Dimulai, dan Bentuk Komunikasi

Sebelum kegiatan transfer ilmu jarak jauh dimulai, ada baiknya kita menyiapkan semua peralatannya, misalnya smartphone, laptop, atau komputer. Cek terlebih dahulu kesiapannya, termasuk juga jaringan internet yang akan digunakan saat belajar. 

Penting untuk selalu memastikan semua hal dapat berguna sebelum waktu belajar dimulai. 

Siapkan charger-nya untuk berjaga-jaga jika di tengah-tengah kegiatan media belajar kehabisan daya. Hatta, siapkan juga power bank untuk berjaga-jaga jika listrik mati.

Komunikasi adalah kunci!

Maka jalinlah komunikasi dengan guru dan teman kita. Hal ini bisa dilakukan dengan cara  aktif bertanya saat sedang dilakukan kegiatan belajar mengajar di grup belajar. 

Dalam setiap media yang dipilih untuk belajar seperti podcast, zoom atau aplikasi lainnya telah hadir beragam fitur interaksi online. O ya, bisa juga pilih Google Meet agar belajar jadi lebih asyik.

Misalnya dengan bertanya pada sesi tanya jawab atau dengan bertanya via chat online dengan guru.

Bahkan, kita juga bisa menjalin interaksi, misal dengan memberi emot-emot agar menjadi lebih semangat.

4. Menjaga Kebersihan 

Sederhana namun tak kalah penting. Ya, menjaga kebersihan di saat kegiatan PJJ merupakan hal remeh tapi krusial. 

Baik lingkungan sekitar dan juga kebersihan fasilitas kegiatan belajar mengajar perlu diperhatikan. Bersihkan ruangan tempat kita belajar dan pel menggunakan pembersih lantai, agar virus dapat mati. 

Upaya lebih lanjut, semprotkan pembersih udara agar udara juga menjadi bersih. 

Selain ruangan, yang harus dibersihkan adalah perangkat belajar, yaitu laptop atau smartphone atau komputer. Kasihan jika mereka kotor. Nanti enggak uwu lagi. Eh

Media belajar lain, terutama yang sering disentuh sebaiknya dibersihkan secara rutin agar tidak meninggal debu dan kotoran. Kalau kumannya sudah menumpuk, bisa repot! 

Pastikan juga untuk selalu mencuci tangan setelah kegiatan belajar. Meskipun tidak keluar rumah, kuman bisa berasa dari debu yang menempel pada keyboard atau smartphone.

5. Makan Makanan Bergizi dan Minum Vitamin

Selama pembelajaran daring jangan lupa untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara makan makanan yang bergizi. Jangan makan mi instan melulu. Sayangi ususmu! Hehehe

Sediakan juga air putih alias air mineral di meja belajar, agar bisa tetap mengkonsumsinya selama pelajaran. 

Meskipun tidak beraktivitas dan tidak merasa haus, tetap harus minum air putih agar kesehatan tetap terjaga. Terang saja, air mineral yang kita konsumsi bakal meningkatkan fokus belajar hingga menuju level up. Tapi...apakah harus dua liter tiap hari?

Eh, ternyata tidak.

Barangkali beberapa dari kita pernah membaca buku Nutrisi Bagi Kesehatan yang ditulis oleh pakar gizi Margaret Mc Williams dan Frederick Stare pada tahun 1974. 

Dalam buku tersebut, tertuang rekomendasi bahwa orang dewasa rata-rata mengonsumsi air putih sebanyak 6-8 gelas tiap hari

Setara dengan dua liter, kan? Tapi ternyata, konsumsi yang dua liter itu juga termasuk sayur, buah-buahan, hingga minuman berkafein.

Jadi, mana yang benar? Patokan kita sejatinya bukanlah berapa liter melainkan dahaga. Percaya saja dengan dahaga. Kalau haus, ya minum, jangan malah tidur. Hahaha. Eh, tapi serius, kok. Hadirnya dahaga adalah awal mula dehidrasi. Di saat itulah kita harus minum.

Syahdan, untuk menjaga agar tetap fresh dan semangat, sebaiknya di sela-sela kegiatan belajar daring kita melakukan streching-streching sederhana. 

Bisa dilakukan di depan laptop, misalnya merenggangkan kepala ke kanan ke kiri. Merenggangkan otot tangan, menggerakkannya ke samping atau atas bawah. Bahkan, bisa juga dengan streching pinggang ke samping kanan dan kiri. Biar sehat dong.

Lanjut, ya. Agar selama PJJ tidak merasa kelelahan, usahakan juga untuk rutin minum vitamin. Jujur saja, meskipun belajar daring hanya di rumah justru hal tersebut menguras energi dan pikiran. 

Dengan minum vitamin, maka kita telah membantu diri dalam menjaga ketahanan tubuh dan membantu pikiran menjadi lebih fokus saat mengikuti kegiatan belajar online.

6. Menjadi Pembelajar Cepat

Nah, sekarang kita mulai fokus ke peran guru dalam memaksimalkan pembelajaran jarak jauh secara efektif dan menyenangkan, ya. 

Boleh Baca: Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah maupun di Sekolah

Dalam upaya meningkatkan keefektifan Pembelajaran Jarak Jauh, penting bagi seorang pengajar agar mau menjadi pembelajar cepat. 

Apa itu pembelajar cepat? Pembelajar cepat adalah mereka yang gesit bin gercep serta bersungguh-sungguh dalam melakukan segenap penyesuaian sistem ajar.

Permisalannya seperti ini. Dulu seorang guru belum begitu paham tentang bagaimana cara pengoperasian Zoom Meeting, GCR, hingga meracik video pembelajaran untuk di-upload di Youtube. 

Tetapi sekarang, dengan niat adaptasi, guru tadi mau ikut pelatihan secara virtual.

Syahdan, beberapa hari saja akhirnya sang guru tadi berhasil membuat materi ajar dengan menggunakan aplikasi/media digital. 

Bahkan dirinya mampu menerapkannya dalam PJJ. Nah, beginilah pengaruh seorang pembelajar cepat agar belajar daring jadi efektif.

7. Memilih Sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang Paling Optimal

Kalau bicara daring, maka kita sebenarnya dipaksa untuk berdekatan dengan jaringan internet. Namun, hal itu sungguh tidaklah menjadi masalah.

Terang saja, masing-masing guru bebas memilih metode, media, teknik, serta pendekatan pembelajaran sesukanya. Para mengajar boleh menggunakan berbagai aplikasi digital, maupun nimbrung di sebuah platform ajar.

Meski demikian, dalam hal ini, yang perlu direnungkan sekaligus ditekankan adalah, guru perlu melirik bagaimana situasi dan kondisi anak didik maupun wali murid.

Maksudnya seperti ini. Apakah murid tadi mampu bila harus belajar via daring? Apakah wali murid sanggup menyiapkan kuota internet? Dan setumpuk hal lainnya.

Pertimbangan ketersediaan jaringan, kemampuan finansial, hingga ketersediaan waktu juga perlu dipikir secara utuh oleh guru. Soalnya, dari sanalah pembelajaran daring yang efektif dan juga menyenangkan bakal tercipta.

Kuncinya, kita perlu memulai sistem pembelajaran virtual yang paling optimal, bukan malah sistem mengajar yang paling bergaya menurut asumsi sendiri. 

Bukankah keberhasilan PJJ juga ditentukan dari berapa besar kebutuhan belajar anak didik yang bisa terpenuhi? Nah. Sip!

8. Memperluas Jaringan Ajar

Benar, bakal susah bila guru hanya menjadi pengajar sekaligus pendidik seorang diri. Apalagi di tengah pandemi. Rasaya belajar sendiri itu sulit, berat, bahkan mengeluarkan banyak keringat. Maka dari itu, penting bagi guru untuk memperluas jaringan ajar.

Mengapa?

Di era PJJ yang menekankan pembelajaran daring, sebenarnya makin luas jaringan ajar guru, maka makin banyak pula inspirasi yang datang ke relung pikirnya. 

Semisal, untuk mengatasi kebosanan anak-anak ketika belajar dari rumah. 

Cara termudah, guru perlu bertanya kepada guru senior yang lebih berpengalaman, atau rekan mengajar yang sukses melakukan pembelajaran secara virtual dengan pendekatan yang berbeda. 

Kita tahu bahwasannya anak didik itu berbeda-beda, kan?

Nah. Tambah lagi dengan suasana dan kondisi hari ini yang serba darurat bin terbatas, maka makin komplekslah perbedaan itu. 

Kalau guru hanya bermodalkan satu-dua pendekatan ajar tanpa bersandar pada banyak pengalaman sukses rekan mengajar sebelah, agaknya implementasi PJJ semakin ruwet. Jauh dari capaian efektif, apalagi menyenangkan.

Maka dari itulah, dengan memperluas jaringan ajar, minimal seorang guru telah melebarkan sayap-sayap relasi sekaligus inspirasi.  Inspirasi inilah yang nantinya diupayakan ke arah pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

9. Guru Perlu Berkolaborasi dan Bersinergi

Tidak jauh bersebrangan dengan kegiatan memperluas jaringan ajar, sebetulnya guru pula perlu memperluas relasi dan bersinergi, terutama dengan sesama guru, anak didik, juga orangtua selaku wali murid.

Karena namanya adalah PJJ, maka secara otomatis anak-anak akan lebih sering didampingi serta bertemu dengan orangtuanya dibandingkan bersua dengan guru, biarpun guru yang dimaksud adalah wali kelasnya sendiri.

Nah, untuk meningkatkan level efektivitas pembelajaran secara online, seorang pendidik perlu menjalin interaksi dengan orangtua murid, menanyakan kesusahan murid, aktivitas sehari-hari murid, serta tingkat pemahaman murid terhadap materi ajar selama belajar di rumah

Dari sanalah kemudian guru bisa menganalisa sekaligus mengevaluasi keberhasilan pembelajaran daring.

Memang, kalau kita bandingkan antara keberhasilan pembelajaran daring dengan keefektifan pembelajaran tatap muka, maka pembelajaran tatap muka lebih unggul. Menang telak. 

Hanya saja, di sini kita tidak perlu memaksa agar pembelajaran daring sebanding dengan tatap muka. Perjuangan kita hari ini adalah agar PJJ bisa sukses dan meraih nilai efektif dan asyik.

10. Sabar dan Pengertian

Nah, perilaku sabar dan pengertian mungkin secara teknis tidak berhubungan langsung dengan eksistensi pembelajaran jarak jauh. 

Tapi, menurutku, baik guru, anak didik, orangtua, kepala sekolah, bahkan pemerintah perlu menggaungkan sikap sabar dan pengertian.

Mengapa?

Karena keadaan alias kondisi pembelajaran daring sangatlah berbeda. Semua serba terbatas, apa lagi di sekolah-sekolah pelosok. 

Pertemuan untuk belajar jadi terpangkas, kesempatan untuk saling bertemu antar sesama pelaku pendidikan juga semakin terbatas.

Alhasil, bakal muncul banyak keluhan. Anak didik alias siswa bosan karena jarang bertemu dengan guru, jangan bersua dengan teman sekelas, juga sudah lama tak menginjak halaman sekolah.

Sama. Guru pula demikian. Guru khawatir bahwa akan terjadi learning loss pada anak didik gegara pembelajaran sudah jarang digelar secara tatap muka. Pun dengan orangtua di rumah.

Pembelajaran daring adalah sebuah pengalaman baru sekaligus tantangan bagi semua pihak pelaku pendidikan. 

Baca juga: 15 Contoh Kritik dan Saran untuk Pembelajaran Online 2022

Dibutuhkan kesabaran untuk beradaptasi, diperlukan pengertian untuk merengkuh keefektifan dan keasyikan dari pembelajaran dalam jaringan.

Memang benar belajar daring membutuhkan segenap penyesuaian perilaku yang baru. Maka dari itulah kita perlu mencoba sekaligus mengolaborasikan tips pembelajaran daring di atas. 

Sebagai seorang anak didik, kita perlu meminta semangat dan dukungan dari orangtua maupun lingkungan sekitar.

Dan juga, yang terpenting adalah, jangan lupa senantiasa beribadah dan berdoa agar selalu dilindungi dan diberi kemudahan selama kegiatan belajar online. 

Sebagai penutup kisah, semoga tips ini dapat membantu kita semua dalam menghadapi kegiatan belajar dari rumah, ya. Tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan.

Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika

Baca Juga:

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "Guru, Berikut 10 Saran Agar Pembelajaran Jarak Jauh Lebih Efektif dan Menyenangkan"

Comment Author Avatar
Terimakasih, saran bagus yang harus di upayakan guru dimasa PJJ
Comment Author Avatar
Terima kasih kembali Bu telah hadir.
Salam hangat dari gurupenyemangat

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)