Widget HTML #1

Google Arts and Culture, Fitur, dan Cara Memanfaatkannya Sebagai Media Pembelajaran

Mayoritas masyarakat di dunia menggunakan produk layanan dari Google. Google bermarkas di Menlo Park, California, Amerika Serikat sebagai perusahaan multinasional. Penggunaannya mulai dari Google Search, Android, YouTube, dan Gmail. 

Jika kita menyukai foto, gambar, atau video, maka kita bisa menikmati di Google pada platform online. Nah, salah satu platform yang ingin aku rekomendasikan ialah Google Arts and Culture.

Google Arts and Culture-Bengkulu
Google Arts and Culture-Bengkulu. Dok. Gurupenyemangat.com

Mengapa?

Dengan segenap kemewahan fiturnya, Google Arts and Culture sangat membantu pembelajaran anak-anak selama pandemi Covid-19. Meskipun di rumah saja, anak-anak bisa menjelajah bersama secara vitual dalam kegiatan belajar-mengajar. 

Tujuan Google Arts and Culture 

Google Arts and Culture dihadirkan sebagai wadah untuk para pecinta seni maupun orang umum yang bisa menikmati berbagai bentuk seni. 

Melalui website ini juga dapat belajar serta meneliti karya seni dari berbagai seniman di seluruh dunia. 

Jika kita ingin meneliti atau belajar seni dari masa lampau atau tahun-tahun lampau, maka hal tersebut bisa dilakukan di sini. Platform Google Arts and Culture dikembangkan dengan teknologi yang canggih sehingga memberikan kenyamanan dalam belajar bagi pengunjung. 

Untuk diketahui bersama, platform Google Arts and Culture menggunakan teknologi Google Street View dengan kantor pusar (The Lab) berada di Paris, Perancis. 

Platform online dengan beragam isi mengenai kesenian ini dapat diakses oleh siapa saja yang akan menikmati karya seni dari seluruh dunia. 

Ada juga artefak dari museum-museum, galeri sejarah dan organisasi budaya dunia yang dapat dinikmati dengan mudah oleh siapapun. 

Tujuan dibuatnya website ini untuk menampung foto, gambar, maupun video beresolusi tinggi yang dilihat secara virtual. 

Siapa saja dapat mengakses website ini untuk menemukan informasi fisik hingga kontekstual karya seni. 

Di dalam Google Arts and Culture Tersedia dalam 18 bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Indonesia, Perancis, Italia, Portugis, dan Polandia. Tidak perlu khawatir sebab dijamin akan mendapatkan informasi terbaik ketika menikmati karya seni di Platform ini. 

Website Google Arts and Culture sudah melakukan kerja sama dengan banyak tempat di seluruh dunia. 

Namun, Google Institute tetap membuka pintu bagi para pakar, kurator, seniman, desainer, pendidik serta siapa pun yang berkeinginan membantu ataupun bekerja sama. 

Kerja sama dalam menciptakan sesuatu yang mampu untuk menjembatani antara teknologi, kesenian, dan budaya. 

Manfaat Fitur Google Arts and Culture 

Sistem pembelajaran sekarang yang sudah familiar dengan teknologi tentu harus bisa memanfaatkan berbagai fitur sebagai penunjang belajar. 

Belajar dengan teknologi modern dan canggih pasti harus selalu update mengenai informasi yang berkaitan dengan sistem pembelajaran. Fitur online dari Google ini cukup membantu dalam proses belajar. 

Google Arts and Culture tidak hanya bisa diakses dari peramban melalui desktop atau laptop. Namun, tersedia juga bentuk aplikasi mobile. Aplikasi dapat di-install dari Google Play maupun App Store. 

Ketika kita masuk pada website, maka akan ditemukan halaman berisi banyak karya seni, seperti lukisan, foto, hingga video. Pada bagian atas kanan terdapat Beranda, Jelajahi, Di sekitar, Favorit, serta Tombol Pencarian. 

Melalui website ini belajar jadi lebih menyenangkan bagi anak-anak yang sudah mulai bosan dengan belajar di rumah saja. 

Bersama Google Arts and Culture, sistem belajar akan lebih mengasyikan bagi anak-anak. 

Contohnya mengajak anak menjelajah museum nasional maka secara tidak langsung sudah ikut memperkenalkan kebudayaan kepada anak-anak.

Di hari ini, belajar di mana pun bukan kendala sebab teknologi telah membantu dalam proses belajar. 

Seperti halnya Kementerian Penddikan dan Kebudayaan Indonesia atau Kemendikbud Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Google Arts and Culture mengajak siapapun untuk berkunjung ke museum nasional digital sekaligus belajar melestarikan kebudayaan Indonesia. 

Atas kegiatan tersebut, diharapkan agar anak-anak kita akan lebih mencintai dan bangga kebudayaan Indonesia.

Fitur ini bisa diakses oleh masyarakat Indonesia untuk mengetahui berbagai museum nasional, tempat bersejarah, serta koleksi wayang lebih dari 4000 yang diperoleh dari Museum Wayang Nasional dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja. 

Wayang sebagai media refleksi guna mewariskan niai-nilai kebaikan ke generasi berikutnya. 

Informasi terbaru dari Google Arts and Culture, pihaknya telah menambahkan koleksi wayang yang berasal dari Museum Wayang Jakarta. 

Sebanyak 106 buah wayang sudah dibidik oleh teknologi Art Camera dari Google. Dimanjakan juga dengan pameran interaktif yang menyenangkan untuk mendukung proses belajar bagi anak-anak maupun orang dewasa. 

Beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan untuk menjelajah, melihat, dan menikmati setiap karya seni antara lain Virtual Gallery Tour, Create dan Artwork Collection, serta Artwork View. Selain itu ada fitur Explore and Discover, Video and Audio Content, Education, Art Selfie, Today’s Pick, Music + Art, dan lainnya. 

Cara Memanfaatkan Fitur Google Arts and Culture sebagai Media Pembelajaran

Untuk menggunakan fitur Google Arts and Culture, kita bisa buka melalui aplikasi Google yang tersedia di browser Google Chrome. 

Letaknya ada di pojok kanan atas. Setelahnya, kita pilih Google Arts and Culture, terjemahannya adalah Seni dan Budaya.

Jikalau masih kebingungan, kita cukup mencarinya dengan mengetik URL https://artsandculture.google.com/ pada laman pencarian Google. Syahdan, kita akan masuk ke tampilan beranda seperti berikut ini:

Halaman Beranda Google Arts and Culture
Halaman Beranda Google Arts and Culture. Dok. Gurupenyemangat.com

Masih di halaman beranda Google Arts and Culture. Di sebelah kiri, terdapat banyak fitur yang bisa kita jelajahi. Misalnya, aku pilih menu koleksi, maka setelahnya bakal muncul koleksi museum-museum besar di dunia.

Fitur Koleksi di Google Arts and Culture
Fitur Koleksi di Google Arts and Culture. Dok. Gurupenyemangat.com

Sebut saja seperti MoMA The Museum of Modern Art di New York, Belvedere di Vienna, Alte Nationalgalerie Staatliche Museen zu Berlin di Jerman, State Darwin Museum di Rusia, Tate Britain di London, dan masih banyak lagi.

Apakah Seni dan Budaya di Indonesia juga tersedia? Tenang, pasti ada kok. Kita bisa memanfaatkan fitur “Jelajahi” maupun fitur pencarian di Google Arts and Culture.

Aku Menjelajahi Museum Nasional Indonesia di Google Arts and Culture
Aku Menjelajahi Museum Nasional Indonesia di Google Arts and Culture. Dok.Gurupenyemangat.com

Pada menu “jelajahi”, kita bisa menemukan berbagai media, gerakan seni, peristiwa bersejarah, tokoh bersejarah, serta banyak karya lainnya. Hebatnya lagi, masing-masing media atau karya seni yang kita pilih nantinya bakal didukung dengan deskripsi.

Berlanjut ke fitur jelajahi, dengan Google Arts and Culture ternyata kita bisa mengunjungi sekaligus melihat isi museum secara virtual. Gratis loh! 

Seperti contoh, yang aku sempat jalan-jalan virtual mengunjungi Museum Nasional Indonesia.

Seru beneran kok!

Rasanya kita benar-benar seperti berada di dalam museum nasional dan jalan-jalan di dalam ruangan tersebut. Tapi, kita melakukannya dari rumah, kita bisa mempelajarinya dari rumah. Ternyata Google Arts and Culture benar-benar membantu, ya. 

Nah, terakhir, kita juga bisa uji wawasan dengan bermain crossword alias teka-teki silang di Google Arts and Culture. Silakan dicoba.

crosswords di Google Arts and Culture
Crosswords di Google Arts and Culture. Dok. Gurupenyemangat.com

Semoga bermanfaat.
Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Google Arts and Culture, Fitur, dan Cara Memanfaatkannya Sebagai Media Pembelajaran"