Ragam Inspirasi Baru yang Didapat dari Upaya Tindak Lanjut Guru (PMM)
Ragam Inspirasi Baru yang Didapat dari Upaya Tindak Lanjut |
Hai Sobat Guru Penyemangat, apakah inspirasi baru yang Sobat dapatkan dari upaya tindak lanjut dalam platform Merdeka Belajar?
Ya, memasuki bulan Mei akhir, kita bakal diminta untuk segera melakukan upaya tindak lanjut sebagai langkah terusan dalam menyelesaikan kegiatan praktik kinerja (observasi).
Upaya tindak lanjut seorang guru pada dasarnya dipilih secara mandiri, dilakukan secara mandiri, serta bisa pula dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat.
Sejatinya hal-hal yang dilakukan dalam rangka tindak lanjut itu bergantung kepada koreksi atau komentar dari kepala sekolah maupun refleksi pribadi.
Intinya, kita terlebih dahulu melakukan refleksi diri terkait apa saja capaian yang kita dapatkan saat melakukan observasi pembelajaran.
Dari hasil refleksi tersebut biasanya ada saja hal-hal yang kurang sesuai dan perlu ditingkatkan secara berkala.
Nah berikut GuruPenyemangat.com sajikan ragam inspirasi baru yang didapatkan dari upaya tindak lanjut guru saat mengisi PMM.
Mari disimak ya:
Inspirasi Baru yang Didapat dari Upaya Tindak Lanjut Guru
1. Mendapatkan Pemahaman Mendalam Terkait Cara Mengenal Karakteristik Siswa
Salah satu inspirasi baru yang dapat dipetik oleh guru dalam rangka melaksanakan upaya tindak lanjut ialah mendapatkan pemahaman lebih detail dan lebih lanjut tentang karakteristik siswa.
Biasanya kita mengenal karakteristik siswa hanya berdasarkan pada kedekatan secara umum, namun kita juga belum terlalu paham tentang apa sih kebutuhan mereka, bagaimana cara belajar yang mereka biasa terapkan, serta bagaimana pula gaya belajarnya.
2. Mendapatkan Inspirasi Berupa Strategi Inovatif Baru Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi
Nah, adakah dari Sobat yang membuat upaya tindak lanjut berupa diskusi/sharing dengan rekan sejawat, pengawas, maupun kepala sekolah?
Jika ada, maka salah satu inspirasi yang bisa kita petik ialah tentang ditemukannya strategi inovatif baru tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Misalnya strategi tentang menghadirkan pertanyaan pemantik yang bisa memancing siswa aktif, strategi tentang cara membagi kelompok yang melibatkan semua siswa, cara menghadirkan ice breaking, cara melatih jiwa kepemimpinan siswa, hingga cara melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
3. Mendapatkan Inspirasi Baru dalam Melakukan Refleksi Awal Pembelajaran
Seberapa penting refleksi awal dalam pembelajaran? Terkadang kita sebagai guru hanya melakukan/memberikan penguatan di akhir pembelajaran, tepatnya sebelum kegiatan KBM ditutup.
Namun sebenarnya kegiatan refleksi di awal pembelajaran juga penting. Mengapa penting? Supaya kita bisa mengetahui kondisi emosional dan perasaan siswa di awal pembelajaran. Misalnya dengan memberikan pilihan emoticon yang melambangkan suasana hati siswa di saat itu.
4. Mendapatkan Ide-Ide Kreatif dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Salah satu inspirasi baru yang kita dapatkan saat melakukan upaya tindak lanjut ialah mampu menemukan ide-ide kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran.
Apakah media mengajar kita sudah berbasis digital dan teknologi?
Jika iya, maka apakah media tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan siswa?
Nah bila kita lirik gaya belajar, maka setidaknya ada siswa yang lebih senang belajar dengan media visual, ada pula siswa yang suka belajar dengan media audio-visual, dan ada pula siswa yang cenderung lebih cepat paham jika belajar dengan gaya kinestetik.
Maka darinya, melalui upaya tindak lanjut setidaknya kita bisa memilah dan memilih seberapa lama durasi waktu penggunaan media berbasis teknologi, dan seberapa lama pula penggunaan media yang memacu kinestetik siswa.
5. Mendapat Inspirasi Baru Tentang Pola-Pola Pembagian Kelompok dan Aktivitas Kelompok
Nah ini penting! Terkadang kita masih melakukan cara konvensional dalam membagi kelompok. Hanya menghitung satu-tiga, kemudian jadilah 3 kelompok. Atau membagi kelompok berdasarkan abjad daftar hadir, dan sebagainya.
Apakah kita bisa menemukan cara baru yang lebih terdiferensiasi?
Misalnya, membagi kelompok berdasarkan profil belajar siswa, berdasarkan gaya belajar siswa, serta berdasarkan minat belajar mereka.
Misalnya nih, pelajaran IPS. Untuk membagi kelompok, contohnya siswa dibagi berdasarkan profesi orang tuanya, atau lingkungan tempat mereka tinggal.
Bagi siswa yang tinggal di daerah perkebunan, maka bisa dijadikan satu kelompok.
Bagi siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai karyawan, bisa dijadikan satu kelompok, serta cara-cara inovatif lainnya.
6. Lebih Memahami Tentang Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Melalui upaya tindak lanjut, kita juga bisa lebih mendalami, mengenal, dan juga menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam setiap rancangan pelaksanaan pembelajaran.
Misalnya tentang diferensiasi konten, bahwa seperti apa variasi konten yang dibutuhkan siswa, tidak hanya sekadar buku namun juga bisa gambar, foto, video, hingga lingkungan setempat.
Kemudian ada diferensiasi proses, yaitu bagaimana siswa bisa menjadi pemimpin dalam pembelajaran, bisa menjadi agent of change untuk dirinya sendiri, bagaimana siswa bisa terlibat aktif dalam setiap kognisi, dan sebagainya.
Terakhir, ada pula diferensiasi produk, produk di sini ialah apa yang dihasilkan siswa dari proses belajar. Apakah itu sebuah rangkuman kesimpulan, apakah itu pelaksanaan asesment, apakah itu proses pembuatan slide presentasi, hingga penemuan rumus baru.
Boleh Baca: Ragam Perubahan Praktik di Ruang Kelas/Satuan Pendidikan yang Telah Dilakukan (Refleksi Tindak Lanjut PMM)
***
Nah, itulah tadi secarik sajian GuruPenyemangat.com mengenai ragam inspirasi baru yang didapatkan setelah melakukan upaya tindak lanjut, khususnya bagi guru dalam menyelesaikan pengelolaan kinerja di Platform Merdeka Belajar.
Semoga bermanfaat
Salam.
Lanjut Baca:
Kondisi Apa Saja yang Bisa Membuat Kegiatan Belajar Lebih Optimal?
Begini Cara Belajar Efektif dalam Islam, Supaya Belajar Langsung Masuk ke Otak
Posting Komentar untuk "Ragam Inspirasi Baru yang Didapat dari Upaya Tindak Lanjut Guru (PMM)"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)