Tugas Analisa Bahan Ajar KB 1 Modul Akidah Akhlak
Hai Sobat Guru Penyemangat, berikut disajikan contoh tugas analisa bahan ajar KB 1 Modul Akidah Akhlak untuk memenuhi tugas PPG.
Silakan disimak ya:
Tugas Analisa Bahan Ajar KB 1 Modul Akidah Akhlak. Designed by GuruPenyemangat.com |
TULISLAH 5 KONSEP DAN DESKRIPSINYA YANG ANDA TEMUKAN DI DALAM BAHAN AJAR.
1. Konsep Pendidikan Akhlak Sebagai Usaha Pembinaan dan Pengembangan Pribadi Manusia
Pendidikan akhlak sangat penting untuk dilakukan karena dipahami sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia hingga mencapai kematangan dan optimalisasi perkembangan/pertumbuhan, hal ini baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui suatu proses yang terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik (manusia) kapada titik optimal kemampuannya. Tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh (al-insan al-kamil) sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepadaNya dalam bentuk ibadah mahdhah atau pun ghoiru mahdhah. Sebagaimana hadits Nabi: “Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak. Pendidikan akhlak adalah jiwa dari pendidikan Islam, melalui pendidikan akhlak memudahkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat, berfungsi mengantarkan manusia untuk mencapai kesenangan, keselamatan, dan kebahagiaan baik didunia maupun di akhirat.
2. Konsep Ikhlas dalam Ajaran Wahidiyyah
Konsep ikhlas tanpa pamrih berasal dari pemahaman ajaran lillahbillah. Lillah adalah perbuatan seseorang dalam bentuk apa saja, baik lahir maupun batin, baik yang wajib maupun sunnah, lebih-lebih yang berhubungan dengan ibadah kepada Allah Swt. dan Rasulullah Saw. seperti shalat, zakat, infaq, shadaqah, puasa, membaca al-Quran, bershalawat dan atau apa saja asalkan bukan perbuatan yang dilarang Allah dan Rasulnya disertai niatan beribadah dengan ikhlas tanpa pamrih yang dituju mengabdikan diri hanya kepada Allah Swt. Billah berarti segala sasuatu apapun bentuknya itu milik Allah, sebagaimana firman-Nya “la hawla wa la quwwata illa billah.” bahwasanya Allahlah yang menciptakan hambanya dan apa yang di perbuatnya. Jadi segala tindakan manusia apapun bentuknya baik lahir ataupun batin tidak akan terwujud, kecuali dikehendaki, diciptakan, digerakkan oleh Allah Swt. dalam hal ini seorang jama’ah harus melatih diri jangan merasa bahwa memiliki kekuatan sendiri untuk mewujudkan keinginannya karena semuanya berasal dari Allah. Sebagai contoh jika seseorang tidak ada niat untuk shalat jamaah di masjid, maka oleh Allah Swt. tidak diberi kemampuan untuk dapat menjalankan ibadah shalat berjama’ah.
3. Konsep Yu’tikulla dhihaqqin haqqah.
Maksudnya adalah agar jama’ah wahidiyyah berusaha tidak menuntut hak, dengan mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Baik kewajiban kepada Allah Swt. dan RasulNya maupun kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya. Contoh seseorang suami bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga, khususnya untuk memenuhi kewajiban memberi nafkah kepada sang istri. Sudah barang tentu jika kewajiban suami dipenuhi dengan baik, maka apa yang menjadi haknya akan datang dengan sendirinya tanpa diminta.
4. Letak Ikhlas dalam Konsep Ajaran Wahidiyah
Ajaran wahidiyyah tentang konsep ikhlas terletak dalam ajaran lillah-billah dimana dalam beribadah semata-mata diniatkan mendekatkan diri dan mengharap ridlo Allah Swt. dan syafa’at Rasulullah Saw. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan rukun iman dan rukun Islam, shalat, membaca al-Quran, membaca salawat, berdzikir, mujahadah, bekerja, belajar, berjuang untuk kebersamaan, makan, minum, tidur ditanamkan niat ikhlas semata-mata karena Allah disertai kesungguhan dan kesadaran bahwa semuanya berasal dari Allah atau ikhlas lillah. Dalam melaksanakan aktifitas berangan-angan, berpikir, berkeinginan dan ibadah janganlah ada niat apapun seperti ingin surga takut neraka, ingin dipuji, dan sebagainya.
5. Urgensi Konsep Ikhlas Pada Ajaran Wahidiyyah
Akhlak merupakan suatu hal yang melekat dalam jiwa manusia baik karena bawaan maupun karena pembiasaan. Pada dasarnya pendidikan akhlak berusaha untuk mengembalikan fitrah yang suci dan meluruskan naluri dari kecenderungan yang membahayakan masyarakat dan membentuk rasa kasih sayang mendalam, akan menjadikan seseorang merasa terikat selamanya dengan amal baik dan menjauhi perbuatan jelek. Pendidikan sebagai elemenyang sangat penting dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karena maju mundurnya suatu bangsa atau negara ditentukan oleh berkualitas tidaknya pendidikan di suatu negara. Pendidikan yang berkualitas ditentukan keseimbangan penanaman pendidikan nilai-nilai spiritual, sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Pendidikan akhlak sangat berpengaruh terhadap keseimbangan kehidupan manusia. Konsep ikhlas pada ajaran wahidiyyah sangat penting dalam mendidik akhlak jamaah salawat wahidiyyah masjid Al-Muwahidin baik: (a) akhlak terhadap Allah, (b) akhlak terhadap keluarga, dan (c) akhlak terhadap masyarakat.
LAKUKAN EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN MATERI PADA BAHAN AJAR.
Evaluasi yang dipetik dari hasil pemaparan bahan ajar di atas yaitu: bahwa pendidikan akhlak terhadap keluarga merupakan pondasi utama lahirnya anak-anak yang saleh dan salehah karena dalam keluarga itulah terbangun pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluargalah yang memegang peran utama dan pemegang tanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan bagi anak. Keikhlasan keluarga dalam mendidik anak dan membina keluarga adalah kunci mendapatkan ridlo Allah Swt. sehingga menghasilkan anak yang saleh yang birrul walidain sebagai amal jariah bagi kedua orang tuanya.
Adapun refleksi yang bisa dipetik dari pemaparan bahan ajar di atas yaitu: Sejatinya konsep ikhlas dalam ajaran wahidiyyah berdasarkan pada nilai-nilai ajaran lillah-billah, dikuatkan dengan ajaran lirrasul–birrasul, lilghouth-bilgouth, yu’ti Kulla dhi haqqin haqqah, Taqdimul aham fal aham. Jama’ah salawat wahidiyyah menerapkan nilai-nilai ikhlas dalam setiap aktifitas individu, keluarga, masyarakat, dan komunitas umat beragama untuk menumbuhkan sikaptawadlu’, rasa kasih sayang, kekompakkan, kerukunan, peduli sosial, toleransi dan saling menghormati. Kontribusi nilai ikhlas dalam mendidik akhlakpara jama’ah salawat wahidiyyah diantaranya untuk makrifat billah wal rasulihi, untuk mencetak anak yang saleh dan birrul wālidain, serta untuk menumbuhkan kesadaran persaudaraan umat Islam.
TULISLAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN MATERI PADA BAHAN AJAR.
Kelebihan:
1. Bahan ajar yang dipaparkan berangkat darif fenomena sosial yang aktual terkait dengan akhlak seperti fenomena ikut-ikutan, rasa malu, tidak enak dengan tetangga, ingin dipuji, serta faktor-faktor eksternal lainnya.
2. Bahan ajar disajikan dengan sumber-sumber kutipan yang lengkap dan dengan kajian yang cukup mendalam.
3. Bahan ajar disajikan dengan pemaparan yang sistematis, dengan konsep-konsep yang diulas secara deskriptif dan jelas.
Kekurangan:
1. Pada bahan ajar bagian pendahuluan sajiannya terlalu luas dan melebar, seharusnya lebih fokus kepada nilai-nilai ikhlas yang berangkat dari fenomena aktual.
2. Pada bahan ajar belum disajikan mind mapping yang mencoba memetakan konsep nilai ikhlas terutama berdasarkan pandangan jamaah wahidiyyah.
KAITKAN ISI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA.
Aktualisasi nilai-nilai moderasi beragama khususnya pada sajian bahan ajar di atas bisa kita lihat dari kontribusi jamaah salawat wahidiyyah atas pendidikan akhlak bagi masyarakat khususnya dalam menumbuhkan sikap tolong menolong dalam tetangga, kerabat, saudara, dan menjalin pertalian silaturahmi menjadi bukti bahwa konsep ikhlas merupakan elemen dasar terwujudnya jalinan “al-muslimu akhul muslim” yakni sesama muslim adalah bersaudara baik di dunia dan akherat. Terwujudnya lingkungan yang tentram, aman, damai, serta sejahtera. Implementasi nilai-nilai ikhlas tersebut juga merupakan aktualisasi dari nilai-nilai moderasi, toleransi, dan kemantapan akhlak tidak hanya dalam hubungannya dengan Allah melainkan juga hubungan terhadap sesama manusia.
Lanjut Baca:
Posting Komentar untuk "Tugas Analisa Bahan Ajar KB 1 Modul Akidah Akhlak"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)