Widget HTML #1

Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia Singkat untuk HUT RI ke-78, 17 Agustus 2023

Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia Singkat
Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia Singkat. Dok. GuruPenyemangat.com

Tujuh Belas Agustus Tahun Empat Lima. Itulah Hari Kemerdekaan Kita. Hari Merdeka. Nusa dan Bangsa. Hari Lahirnya Bangsa Indonesia. Merdeka!

Yeay. Tibalah kita di momentum yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Benar, 17 Agustus 2023 adalah Hari Ulang Tahun Bumi Pertiwi yang ke-73 tahun.

Wah, wah, wah, ternyata umur negeriku Indonesia sudah semakin tua, ya. Tapi Guru Penyemangat yakin bahwa semangat kita tetap muda dan menggelora.

Mati rasanya hati ini bila terus-menerus berduka atas pandemi. Makanya kita perlu bersemangat dan menjadikan suasana Kemerdekaan Indonesia sebagai momentum.

Momentum untuk bangkit, momentum untuk terus tangguh, dan momentum untuk senantiasa tumbuh sebagaimana tema HUT RI ke-73 tahun 2023 yaitu “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.

Agar semakin semarak, di sini Gurupenyemangat.com telah menyiapkan kumpulan puisi Kemerdekaan Indonesia singkat yang menginspirasi.

Contoh puisi bertema Kemerdekaan Indonesia dipersembahkan untuk HUT RI ke-78 tahun 2023 sekaligus demi menyentuh hati agar lebih semangat.

O ya, bisa juga dirimu gunakan sebagai kata-kata mutiara dan dibagikan ke media sosial seperti snap Whatsapp, story IG dan Facebook, hingga Twitter. Nah, baiklah, langsung disimak saja, ya:

Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan Indonesia 4 Bait Menyentuh Hati

Di mana saja kita berada, semangat kemerdekaan itu memang perlu terus mengudara. Terkadang kita sibuk dengan diri sendiri hingga melupakan abdi tulus kepada bangsa. Hemm.

Begitulah. Tidak yang tua dan tidak pula yang muda, masing-masing darinya terkadang terlalu mudah berkata-kata. Padahal kita butuh aksi, butuh terus berjuang dalam tindakan.

Jadi, puisi bertema kemerdekaan bisa saja mampu menyentuh hati. Membangkitkan harga diri sebagai identitas dan juga demi kemajuan bangsa ini.

Boleh Baca: Quotes Semangat dan Caption Inspiratif Hari Kemerdekaan Indonesia

Puisi: Merdeka atau Mati

Puisi Merdeka atau Mati
Puisi Merdeka atau Mati. Dok. Gurupenyemangat.com

Merdeka atau mati
Tidak bisa kita jawab sendiri
Perjuangan mereka dulu tanpa henti
Entah itu bergerilya atau bertepi

Merdeka atau mati
Dulu pahlawan menangis darah untuk proklamasi
Tertusuk duri berkali-kali
Demi mewujudkan Indonesia menjadi negeri

Merdeka atau mati
Pejuang kemerdekaan adalah sebaik-baiknya abdi
Semua bersatu dan bersiap mati
Mengusir penjajah agar segera pergi

Merdeka atau mati
Hari ini aku harus berdoa untuk negeri
melanjutkan merdeka dalam visi misi
Tak akan pernah berhenti hingga mati

Karya Ozy V. Alandika

Puisi: Kemerdekaan Indonesia dalam Sepi

Indonesia kini masih berteman sepi
Warung dan pasar sedikit dikunjungi
Orang-orang bersantai di rumah sendiri
Menutup pintu atas tamu pandemi

Kemerdekaan terkurung dalam sepi
Anak-anak muda terlihat tak berdemo lagi
Para penguasa mulai ingkar dengan NKRI
Duduk di kursi panas dan korupsi

Kemerdekaan dan Indonesia masih terngiang sepi
Padahal perjuangan pahlawan selalu dikenang saban hari
Para pemimpin malah lupa akan janji-janji
Dulu katanya setia untuk mengabdi

17 Agustus adalah momentum untuk bangkit lagi
Bersatulah jangan kau menyepi dalam sunyi
Bangsa yang besar adalah orang-orang yang peduli
Berbakti penuh cinta dan wujudkan masyarakat madani

Karya: Ozy V. Alandika

Boleh Baca: Puisi Tentang Aku yang Bangga Menjadi Anak Indonesia

Puisi: Bambu Runcing Hari Ini

Puisi Kemerdekaan 4 Bait Bambu Runcing Hari Ini
Puisi Kemerdekaan 4 Bait Bambu Runcing Hari Ini. Dok. Gurupenyemangat.com

Ada apa dengan bambu runcing hari ini
Ujung-ujungnya sudah tak tajam lagi
Apakah karena kita berperang dengan pandemi
Hingga tajam tumpul bukan urusan peduli

Ada apa dengan bambu runcing hari ini
Kita tak lagi punya pengasah untuk esok hari
Apakah sudah berkurang cintamu untuk negeri
Atau ada tempat lain yang kau sayangi

Bambu runcing hari sudah terlepas dari agresi
Bahkan tak perlu berkorban darah untuk NKRI
Sudah habis era dinasti
Kita berperang di era industri

Bambu runcing hari ini jangan lupa kau asah lagi
Bukan dengan tenaga tapi pikiran yang suci
Jadikan merdeka sebagai pengingat diri
Bahwa kita tajam dalam dasar dan filosopi

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Arti Merdeka untuk Kita

Apa arti merdeka untukmu
Apakah tentang kebebasan berpendapat
Atau malah tertawa lepas tanpa jemu
Aku belum menemukan alasan tepat

Apa arti merdeka untukku
Aku ingin pergi ke sana kemari
Apakah salah jika aku bosan duduk sendiri di bangku
Aku sudah rindu pergi ke lapangan menonton wayang dan tari

Apa arti merdeka untuk kita
Apakah itu tentang pertemuan kau dan aku
Aduhai mungkin jika kau rindu dan aku cinta
Abdi tulus sangat penting walau hanya seujung kuku

Arti merdeka untuk kita adalah cinta negeri yang tak punah
Abang dan adik rela bergotong-royong tanpa goyah
Aku dan kau juga terus berjuang tanpa lelah
Aduhai indahnya merdeka, persatuan dalam anugerah

Karya Ozy V. Alandika

Contoh Puisi Kemerdekaan di Masa Pandemi, Tetap Tangguh Tetap Tumbuh

Menggelar kegiatan kemerdekaan di masa pandemi, lagi-lagi kita kembali harus diterjang pandemi untuk tahun kedua.

Sudah pasti ada banyak keluh, kesah, jenuh, hingga sempat berpatah arang dalam berupaya.

Tapi sesuai dengan tema hari kemerdekaan 17 Agustus 2023, Indonesia harus tetap tangguh dan tetap tumbuh. Jangan kalah dengan pandemi karena kita adalah bangsa yang besar.

Boleh Baca: Contoh Puisi Kemerdekaan untuk Anak SD Beserta Cara Membuatnya

Puisi: Pandemi yang Menyayat Negeri

Pedagang itu sejak tadi terus mengeluh. Keringatnya hingga senja belum kunjung terbayar. Sepinya orang-orang membuat hati buyar. Ingat utang beras hati jadi ambyar.

Entah mengapa senja yang menyapa di hari itu sangat pahit. Padahal bukan obat. Adalah pasukan bersepatu PDH dengan pakaian rapi. Bukannya datang membeli. Malah memaki.

Langit belum tertutup kelam. Pedagang itu disuruh berkemas. Pergi. Pulang ke rumah. Semakin beratlah hati. Ia enggan pergi dari rezeki malam.

Ternyata memang begini. Pandemi datang ke Bumi Pertiwi untuk menyayat negeri. Menusuk-nusuk duri mereka yang pergi dan pulang pagi. Pulang ke rumah dengan berat hati.

Dunia ini mungkin tak adil. Tiada pernah adil bagi orang-orang berhati kerdil. Padahal merdeka bukanlah kata yang semena-mena diusil. Dengan atau tiada sepengetahuan rakyat terpencil.

Duhai pandemi yang menyayat negeri. Pergilah jauh dan tenggelam bersama elegi. Kami sudah cukup perih untuk terus-terusan diuji. Takut patah hati. Takut merdeka tapi sunyi.

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Para Pahlawan Kemerdekaan di Tengah Pandemi

Mereka yang berbaju putih. Itu adalah pahlawan negeri. Berpakaian lengkap berupa alat pelindung diri. Terus berkeringat tanpa henti.

Mereka yang membawa masker. Itu adalah pahlawan negeri. Di saat aku lupa dengan diri. Teguran harus membumi hingga ke hati.

Mereka yang berlatih baris-berbaris. Itu adalah pahlawan negeri. Berpeluh bertumbuh-tumbuh di tengah pandemi. Tiada lain demi mengibarkan Sang Merah Putih Putih.

Mereka yang lain sejauh mata memandang semua adalah para pahlawan kemerdekaan. Berjuang di pinggir jalan, di dalam ruangan, di bawah jembatan sejak fajar sampai petang.

Ketika masih terdengar suara merdeka. Yang berteriak adalah para pahlawan. Semua bersatu untuk mengusir wabah dari tanah air tercinta.

Bukannya ingin marah-marah, tapi disiplin pantang untuk dijarah. Biarlah mata ini berair dan memerah. Keringat pahlawan sudah sepantasnya tercurah.

Para pahlawan kemerdekaan yang tangguh. Jiwa-jiwa setia akan terus tumbuh. Kita bersatu melawan pandemi. Tidak peduli apakah akan berakhir di hari ini atau malah nanti.

Perjuangan akan terus berlanjut. Tak peduli dengan warna baju, merek kursi, juga tipis atau tebalnya isi. Berjuang bersama menyelamatkan negeri dari pandemi.

Karya Ozy V. Alandika

Boleh Baca: Pantun Cinta untuk Para Pahlawan Indonesia

Puisi: Pandemi dan Mimpi Indonesia

Puisi Kemerdekaan di Masa Pandemi
Puisi Kemerdekaan di Masa Pandemi. Dok. Gurupenyemangat.com

Tadi malam aku bermimpi
Bahwa langit kembali cerah
Bunga matahari semakin merona
Daun-daun hijau memesona
Bunga mawar memerah

Tadi malam aku juga bermimpi
Jalan-jalan kembali ramai
Lampu merah berkesiur
Polisi lalu lintas bercengkramah dengan para pedagang
Katanya penjualan laris hari ini
Wajahnya ceria menerima rezeki

Tadi malam aku masih bermimpi
Bendera merah putih berkibar terang
Berjejer dalam sejajar
Sejauh mata memandang
Anak-anak SD datang pagi-pagi
Bahkan sejak jam enam pagi
Mereka berbaris di lapangan

Katanya ingin bernyanyi
Lagu Indonesia Raya
Lagu 17 Agustus 1945
Lagu maju tak gentar
Dan masih banyak lagi

Hari ini aku sudah bangun dan tak berhenti untuk bermimpi
Mimpi agar pandemi pergi dari Bumi Pertiwi
Agar aku dan dirimu tidak terjepit ekonomi
Agar kita boleh datang ke sekolah tiap pagi
Boleh ikut ekstrakulikuler lagi

Virus corona terang terasa melukai hati
Meninggalkan noda kusam untuk baju negeri
Tapi aku tiada akan menyerah untuk bermimpi
Karena merdeka adalah kunci

Jangan sampai berkarat
Semangat ini harus dibilas
Terjaga dalam suci
Tetap dalam satu dasar
Pancasila dan UUD 1945
Itulah mimpiku tentang Indonesia

Karya: Ozy V. Alandika

***

Merdeka! Demikian tadi sajian dari Guru Penyemangat tentang contoh puisi bertema Kemerdekaan Indonesia dalam rangka menyemarakkan HUT RI yang ke-78 Tahun 2023.

Ada puisi pendek 4 bait, ada pula puisi bebas yang menyentuh hati dan semoga saja bisa bermanfaat dan membangkitkan semangat.

Salam Merdeka!

Lanjut Baca: Pantun Kemerdekaan Indonesia untuk Menyambut HUT RI

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia Singkat untuk HUT RI ke-78, 17 Agustus 2023"

Comment Author Avatar
Izin save kak, Terima kasih 🙏

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)