Widget HTML #1

Contoh Teks Pidato Tentang Menjauhi Sifat Takabur, Lengkap dengan Dalil dan Pantun

Hai Sobat Guru Penyemangat, sedang mencari pidato bertema takabur hari ini?

Ya, berpidato adalah salah satu cara kita untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan. Dengan berpidato yang lugas, tegas, dan persuasif, niscaya audiens akan mendengar serta memetik nilai-nilai kebaikan yang disampaikan.

Perilaku takabur adalah perilaku tercela dan terkadang perilaku ini muncul dari kebiasaan memamer-mamerkan kelebihan diri. Entah itu harta, kejayaan, kedudukan, dan sebagainya.

Maka dari itulah, sejak dini perilaku yang termasuk akhlak mazmumah ini perlu dihindari supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang banyak.

Berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh teks pidato tentang menjauhi sifat takabur yang lengkap dengan dalil dan pantun.

Mari disimak ya:

Pidato Menjauhi Sifat Takabur, Singkat dan Mudah Dihafal

Contoh Teks Pidato Tentang Menjauhi Sifat Takabur
Contoh Teks Pidato Tentang Menjauhi Sifat Takabur. Dok. GuruPenyemangat.com

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Selamat pagi dan salam bahagia untuk kita semua

Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ‘ala asyrofil anbiya iwal mursalin, wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in.

Yang terhormat, Bapak/Ibu……..
Yang saya hormati, Bapak/Ibu tamu undangan
Serta teman-teman yang berbahagia

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita ucapkan alhamdulillah sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Bersyukur atas segala nikmat iman, nikmat sehat, hingga nikmat kesempatan hingganya kita bisa berkumpul bersama-sama di ruangan yang penuh berkah ini.

Sholawat berhias salam tiada lupa kita sanjungkan keharibaan Nabi Muhammad SAW. Rasul terbaik, semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.

Bapak, ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato tentang pentingnya menjauhi sifat takabur. Nah, apakah teman-teman sudah tahu dengan apa itu takabur?

Iya benar. Takabur adalah sifat atau perilaku merasa diri paling mulia, paling pandai, paling hebat, dan paling-paling lainnya sehingga menjadi pribadi yang angkuh dan sobmbong.

Takabur merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci oleh Allah, juga manusia karena orang yang takabur senantiasa membangga-banggakan dirinya.

Karena merasa diri paling hebat, maka timbullah perasaan untuk menganggap remeh dan rendah orang lain, atau bahkan malah menghina orang lain karena tidak selevel dengan dirinya.

Teman-teman yang berbahagia;

Allah sangat melarang sifat takabur, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 18:

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ.

Bacaan Latin:

Walaa tusho’ir khoddaka linnaasi walaa tamsyi fil-ardhi marohaa. Innallaaha laa yuhibbu kulla mukhtaalin fahuur.

Artinya:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Ayat tersebut menerangkan bahwa ciri-ciri orang takabur ialah mereka yang sombong, angkuh, dan suka membanggakan diri.

Selain itu, orang yang takabur akan senantiasa menolak kebenaran, dan menganggap dirinyalah paling istimewa. Alhasil, kebaikan-kebaikan yang datangnya dari orang lain akan ia hadapi dengan tebal telinga alias apatis, yaitu tidak memedulikannya sama sekali.

Teman-teman yang berbahagia;

Apakah orang-orang takabur akan banyak temannya?

Apakah orang-orang yang takabur akan disukai dan disegani?

Tentu saja tidak. Allah saja memurkai orang-orang yang angkuh lagi membanggakan diri, pun demikian dengan kita sesama manusia.

Boleh Baca: Contoh Pidato Tentang Mensyukuri Nikmat Allah SWT

Maka dari itulah, kita perlu menjauhi sifat takabur supaya nanti mudah untuk menerima kebenaran, bisa melakukan refleksi diri ketika melakukan kesalahan, dan mau terus belajar.

Dalam hadis Rasullah SAW riwayat Imam Muslim diterangkan bahwa:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Bacaan Latin:

Laa yadkhulul jannata man kaana fii qolbihi mitsqoolu dzarrotin min kibrin.

Artinya:

Tidak akan masuk surga orang-orang yang dalam hatinya terdapat rasa takabur atau sombong meskipun hanya sekecil biji sawi.

Teman-teman yang saya banggakan;

Lalu, bagaimana cara yang bisa kita tempuh untuk menjauhi sifat takabur?

Hal pertama yang bisa kita lakukan ialah senantiasa mensyukuri nikmat Allah. Dengan bersyukur, kita akan terbiasa untuk tidak menganggap remeh orang lain, karena orang lain juga adalah ciptaan Allah.

Yang kedua, kita senantiasa bercermin. Apakah bercermin di kaca? Bukan, teman-teman. Bercermin di sini ialah melakukan refleksi diri, melakukan penilaian terhadap diri sendiri. 

Dengan sering-sering bercermin kita akan menyadari kekurangan kita, pun dengan kelebihan kita.

Dengan bercermin, kita bisa memahami bahwa di luar sana ada banyak orang yang lebih hebat dari kita, namun mereka tidak berbangga diri.

Adapun cara ketiga yaitu senantiasa ikhlas dan berperilaku rendah hati. Ikhlas adalah kunci, karena kerelaan kita terhadap sesuatu akan menghasilkan ketenangan dan kedamaian.

Pun demikian dengan sikap rendah hati. Dengan menjadi pribadi yang rendah hati, kita akan terbiasa untuk memandang seseorang secara adil. Tidak terlalu melebih-lebihkan, juga tidak memandang remeh. Pada akhirnya, inilah kunci dari kebahagiaan dalam hubungan sesama manusia.

Teman-teman yang berbahagia;

Setiap perbuatan tercela pasti ada konsekuensi negatifnya. Konsekuensi tersebut tidak hanya berdampak buruk kepada diri sendiri melainkan juga terhadap orang banyak.

Maka darinya, marilah kita menghindari sifat takabur dengan senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Mudah-mudahan semakin bertambah hari, kita bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan seluruh alam.

Boleh Baca: Contoh Pidato Tentang Kematian Singkat dan Menyentuh Hati

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.

Saya akhiri dengan pantun:

Pergi ke pasar membeli bubur
Pulangnya malah dapat hadiah mangga
Jauhilah darimu sifat takabur
Semoga kita semakin dekat dengan surga

Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

***

Itulah tadi seutas sajian GuruPenyemangat.com berupa contoh teks pidato bertema menjauhi sifat takabur yang singkat, lengkap dengan dalil dan pantun.

Semoga bermanfaat ya
Salam.

Lanjut Baca: Contoh Pidato Jujur Kunci Sukses

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Teks Pidato Tentang Menjauhi Sifat Takabur, Lengkap dengan Dalil dan Pantun"