Widget HTML #1

11 Cara Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui Guru dan Orang Tua

Cara Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi
Cara Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi. Gambar oleh Lothar Dieterich dari Pixabay

Dampak dari kebijakan pandemi di dunia pendidikan, pemerintah akhirnya mengharuskan anak-anak melakukan segala aktivitas di dalam rumah termasuk belajar daring atau bisa dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

PJJ digelar melalui rancangan kurikulum darurat demi menekan laju penularan virus corona yang semakin meluas.

Tambah lagi, akan sangat berbahaya jika sampai menyeran anak-anak yang kondisi fisiknya terbilang masih sangat rentan, begitu pula kondisi psikologis anak yang harusnya tak luput dari perhatian orang tua dan guru.

Jika kesehatan mental saat menghadapi pandemi memburuk maka anak akan semakin lemah dalam mengontrol emosi sehingga bisa saja mood-nya berubah drastis dari mudah menangis, cepat merasa bosan, dan marah, kehilangan semangat belajar daring, bahkan paling parah bisa depresi.

Hal tersebut bisa disebabkan beragam faktor seperti beban tugas sekolah dari guru, tekanan dari masalah orang tua, atau terbatasnya akses ruang gerak untuk bermain dan beraktivitas di luar bersama teman.

Dilansir dari situs hello sehat, Kak Seto menyampaikan bahwa menurut data Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung Hari Kesehatan Mental akan dirangkum beberapa cara yang perlu diketahui untuk menjaga kesehatan mental anak selama pandemi sebagai berikut:

11 Cara Jaga Mental Anak di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui Guru dan Orang Tua

Cara Jaga Mental Anak di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui Guru dan Orang Tua
Cara Jaga Mental Anak di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui Guru dan Orang Tua. Dok. Gurupenyemangat.com

1.  Melakukan Aktivitas Fisik

Orang tua atau guru bisa mengajak anak melakukan olahraga ringan, seperti lari kecil, lompat di tempat, menari atau senam diiringi musik selama menjalani karantina sambil belajar dan bermain di rumah.

Secara alami, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memberikan energi positif pada anak.

Setelah berolah raga, coba latihan pendinginan dan pernapasan untuk membantu menenangkan diri. Cari tempat yang alangkah lebih baik dapat sembari berjemur di bawah sinar matahari pagi. 

2. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Dengan memperhatikan porsi gizi seimbang selain diserap tubuh tentu juga terasa manfaatnya untuk kesehatan mental karena konsumsi nutrisi yang cukup dan sesuai kebutuhan anak.

Orang tua bisa menyajikan beragam nutrisi yang diperoleh dari nasi dan sereal, buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta susu.

Sementara itu, guru bisa mengajarkan anak-anak agar selalu menerapkan pola makan sehat. Misalnya, kandungan nutrisi susu kedelai yang dapat membantu membangkitkan mood anak. 

Boleh Baca: Pentingnya Mengonsumsi Makanan yang Sehat dan Bergizi bagi Anak

3. Kontrol Penggunaaan Gadget

Belajar online membuat anak semakin dekat dengan gadget hingga tak bisa lepas dari genggaman ketika anak sudah terbiasa diberikan gadget sejak kecil tanpa didampingi orang tua atau bisa disebut kecanduan gadget.

Orang tua harus menghentikan kebiasaan buruk tersebut mulai dari sekarang karena bisa sebabkan anak kurang beristirahat, sering begadang, atau bahkan bebas mengakses situs berbahaya bagi mental anak. 

Jika hal itu terjadi, anak akan lebih mudah mengalami kecemasan dan mood pun akan lebih tidak stabil. Jadi, selalu awasi dan kontrol waktu anak saat bermain gadget.

Boleh Baca: Sederet Fakta Miris Tentang Pelajar yang Kecanduan Bermain Gadget yang Bikin Kita Nangis

4. Membuat Rencana Quality Time  

Selama menjalani karantina di rumah, orang tua dan anak bisa membuat rencana untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama di dalam atau pun luar rumah.

Caranya bisa dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menikmati hobi atau aktivitas yang disukai, misalnya memasak, berkebun, bersepeda, atau menonton televisi bersama.

Kegiatan positif dan menyenangkan dapat menghilangkan rasa jenuh dan memulihkan mental anak yang penat setelah seminggu berjibaku dengan tugas online.

Meski begitu, jangan sampai lupa diri hingga tak bisa mengatur waktu untuk istirahat dan belajar untuk persiapan sekolah esok hari. 

6. Menjaga Intensitas Komunikasi 

Selalu jaga komunikasi dengan keluarga, saudara, teman, dan guru, baik melalui pesan singkat, telepon, atau video call.

Bisa saling mengutarakan cerita soal keresahan atau ngobrol tentang hal apa pun. Antara guru dan orang tua juga bisa melakukan layanan bimbingan konseling via online jika memang diperlukan atau guru bisa mendatangi rumah siswa memakai protokol kesehatan.

Dengan cara ini, tekanan yang dirasakan dapat berkurang sehingga mental anak bisa lebih tenang.  

7. Beribadah dan Meditasi

Kegiatan lain di rumah yang bertujuan  menciptakan ketenangan batin anak-anak bisa ditempuh dengan bermeditasi.

Pada umumnya cari ini hanya dipraktikkan orang dewasa, akan tetapi anak juga bisa ikut mencoba dengan dipandu orang tua atau guru agar dapat memberikan sugesti pemikiran yang positif sehingga membuat perasaan dan pikiran anak lebih rileks.

Tidak jauh berbeda, rajin menunaikan ibadah dan berdoa juga dapat tingkatkan kesehatan mental anak melalui pendekatan spiritual untuk menentramkan hati dan pikiran anak.

8. Tunjukkan Sikap Positif 

Orang tua dan guru dapat secara bijak memosisikan diri sebagai guru dan orang tua tentu juga harus bisa mengelola emosi dan stresnya secara matang sebelum ingin mengatasi masalah mental anak.

Meski tekanan pasti akan muncul, selaku orang tua dan guru harus sudah mampu berkompromi dengan kondisi mental masing-masing secara stabil.

Caranya?

Ialah dengan menunjukkan sikap afeksi dan penerimaan terhadap kondisi pandemi yang sedang melanda sehingga bisa menularkan energi dan dapat diteladani oleh anak untuk melihat dunia secara positif.

Boleh Baca: Cara Menanamkan Sikap dan Perilaku Positif pada Anak Sejak Kecil

 9. Dorong Anak untuk Berkembang

Jangan berikan hukuman seperti mencaci, membentak, atau memukul dengan menggunakan cara kekerasan bila anak sedang emosional sepeti rewel, sedih, merasa terpuruk, dan dalam kondisi mental yang lemah karena jenuh di rumah, masalah di sekolah atau lainnya.

Daripada memberikan hukuman, lebih baik carilah jalan tengah bersama agar dapat membangun rasa percaya diri dan ketangguhan mental anak dengan mengajak berdialog, mengarahkan pada hal bermanfaat sesuai minatnya.

O ya, hargai perasaan anak ketika mereka menceritakan keresahannya agar  anak nyaman.

Selain itu, beri pujian dan motivasi sehingga anak mampu belajar memecahkan masalah sendiri dan melaluinya dengan baik.

10. Menghirup Aromaterapi 

Cara menjaga kesehatan mental anak di masa pandemi bisa dengan menyediakan media aromaterapi yang diletakkan di ruang belajar atau kamar tidur.

Berdasarkan penelitian, aromaterapi dapat mengurangi gejala stres, meningkatkan relaksasi, dan menurunkan hormon stres dalam tubuh.

Ada tiga jenis aromaterapi berdasarkan bentuknya yakni, minyak esensial, lilin, dan stik.

Aromanya pun bervariasi dari bunga hingga buah seperti  lavender, jeruk, hingga wangi minyak kayu putih dan teh hijau yang berfungsi membantu melegakan saluran pernapasan sekaligus membunuh kuman di udara. 

11. Tumbuhkan Rasa Peduli Sesama

Membantu sesama bukan hanya bermanfaat bagi yang dibantu, tetapi juga yang membantu dapat merasakan rasa syukur, empati, dan ketenangan saat memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar.

Ajarkan anak tentang nilai sosial dan moral dari rasa saling peduli dalam hal membantu orang yang sedang kesusahan agar bisa mempererat solidaritas dan membangun ketahanan mental yang lebih kuat secara bersama-sama dalam menghadapi pandemi. 

***

Demikian cara yang dapat dipraktikkan guru dan orang tua yang  memegang peranan penting untuk dapat merawat kesehatan mental anak di tengah pandemi.

Segenap cara di atas diharapkan mampu menciptakan kehidupan masa anak-anak yang bahagia dan tentu akan berpengaruh pada kelangsungan masa depannya kelak, karena guru dan orang tua yang baik akan membentuk mental anak yang baik pula.

Semoga bermanfaat
Salam

Ditulis oleh: Devani Imario Putri

Referensi:

  • Nareza, Meva. 2020. Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Perlu Dipahami Orang Tua. https://www.alodokter.com/cara-menjaga-kesehatan-mental-anak-yang-perlu-dipahami-orang-tua pada 16 Maret 2022
  • Rahayu, Ulfa. 2021. Bagaimana Cara Membantu Anak Atasi Stres Saat Pandemi COVID-19?. Diakses di https://hellosehat.com/infeksi/covid19/anak-stres-saat-pandemi/?amp=1 pada 16 Maret 2022
  • Verona Handayani, Verury. 2021. Ini Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Agar Tumbuh Optimal Kesehatan Mental Pertumbuhan Anak. Diakses di https://www.halodoc.com/artikel/ini-cara-menjaga-kesehatan-mental-anak-agar-tumbuh-optimal pada 16 Maret 2022


Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "11 Cara Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi yang Perlu Diketahui Guru dan Orang Tua"