Contoh Teks Pidato Tentang Hari Gizi Nasional, Pentingnya Mengonsumsi Makanan Sehat, dan Waspada Stunting
Contoh Teks Pidato Hari Gizi Nasional Indonesia. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai, Sobat Guru Penyemangat;
Selamat Menyambut Hari Gizi Nasional Indonesia ya.
Sebagaimana yang kita ketahui, dalam kalender nasional Indonesia terdapat dua tanggalan yang menjadi peringatan tentang gizi.
Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 Januari, sedangkan Hari Gizi Nasional Indonesia diperingati setiap tanggal 28 Februari.
Terkhusus untuk Hari Gizi Nasional Indonesia, peringatan ini dihadirkan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi makanan bergizi sejak dini.
Nah, pada kesempatan ini Gurupenyemangat.com telah menyiapkan contoh teks pidato tentang Hari Gizi Nasional yang bisa diunduh.
Contoh teks pidato Hari Gizi Nasional Indonesia berikut berisi materi pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan waspada stunting.
Mari disimak ya:
Teks Pidato Pentingnya Mengonsumsi Makanan yang Sehat dan Bergizi
Teks Pidato Pentingnya Mengonsumsi Makanan yang Sehat dan Bergizi. Dok. Gurupenyemangat.com |
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillah. Assalatu wassalamu ala rasulillah. Wa ala alihi wasobihi wa mawwalah. Asyadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasululuh. Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Sahabat Sehat yang berbahagia;
Mengawali kegiatan hari ini, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat terutama nikmat sehat dan sempat sehingga kita bisa berkumpul di ruangan ini dalam menyambut Hari Gizi Nasional Indonesia.
Shalawat berbingkaikan salam mari kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya mengucap shalawat, kita akan mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.
Sahabat Sehat yang berbahagia;
Sebagai salah satu negara berkembang, pembahasan tentang gizi memang terus menjadi topik hangat bagi negeri kita Indonesia.
Bukan tanpa alasan, bahwa kepedulian warga maupun keluarga mengonsumsi makanan yang sehat sekaligus bernilai gizi seimbang masih cukup rendah.
Berdasarkan data survei diet total (SDT) yang dikumpulkan oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan 2020, tertuang hasil bahwa dari 25 ribu anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi, ada sebanyak 47,7% anak belum memenuhi energi minimal saat sarapan.
Lebih khusus daripada itu, ditemukan juga bahwa ada sebanyak 66,8% anak yang sarapan dengan kualitas gizi yang rendah sehingga belum terpenuhi asupan vitamin dan mineralnya.
Sahabat Sehat yang berbahagia;
Bila kita melihat situasi pada hari ini, bisa jadi data survei tersebut bisa meningkat statistiknya hingga beberapa persen. Salah satu penyebab utamanya ialah geliat pandemi corona yang belum kunjung memudar.
Kita sama-sama menyadari bahwa perputaran roda ekonomi semakin sulit. Belum lagi ditambah dengan kenaikan harga barang-barang pokok, termasuk juga sayuran dan buah-buahan.
Atas fenomena tersebut, dirasa cukup sulit bagi sebagian saudara kita untuk bisa mengonsumsi makanan yang sehat serta memiliki nilai gizi seimbang.
Sahabat Sehat yang berbahagia;
Biarpun demikian, sebagai bangsa yang besar dan pribadi yang tangguh, kita tetap tidak boleh menyerah dengan keadaan.
Setiap masa, periode maupun abad pasti memiliki tantangan dan keadaan yang berbeda. Hanya satu hal yang tetap sama yaitu bagaimana cara kita memperjuangkannya.
Makanan yang sehat dan bergizi seimbang tidak perlu harus yang mahal-mahal. Kita bisa memulai dengan sayuran yang bersih, buah-buahan sebagai pelengkap vitamin, dan beberapa makanan penunjang untuk asupan protein.
Jadi, apa yang mahal?
Sahabat Sehat peduli gizi yang berbahagia;
Bila kita cermati lagi, ternyata yang mahal itu adalah kepedulian. Misalnya kepedulian orang tua terhadap kebutuhan gizi anaknya, kepedulian orang tua terhadap apa saja jajanan anak-anaknya di sekolah, dan banyak hal lainnya.
Maka dari itulah, seiring dengan bertambahnya hari, bulan, dan tahun, diharapkan bagi kita semua untuk semakin sadar dengan betapa pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang demi merengkuh kesehatan yang optimal.
Sahabat Sehat yang saya hormati;
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Mohon maaf atas segala salah, dan semoga kita semua tetap semangat menjaga kesehatan.
Saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Boleh Baca: Cara Mengatasi Malnutrisi pada Anak
Teks Pidato Tentang Stunting dalam Rangka Menyambut Hari Gizi Nasional Tahun 2022
Teks Pidato Tentang Stunting. Dok. Gurupenyemangat.com |
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat pagi dalam salam hangat untuk kita semua
Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin, wa ala alihi wasohbihi rasulillahi ajma’in.
Sobat Sehat yang berbahagia;
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan juga kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di ruangan ini dalam menyemarakkan Hari Gizi Nasional Indonesia.
Shalawat dan salam mari kita hadiahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat, hati kita akan semakin lembut dan mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.
Sobat Sehat yang berbahagia;
Menyambut peringatan Hari Gizi Nasional Indonesia, pembahasan yang kiranya tak boleh kita kesampingkan ialah tentang stunting.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa stunting merupakan kondisi ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Bukannya semata kurang panjang atau pun kurang tinggi, melainkan tinggi badan anak menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa stunting adalah kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tumbuh kembang mereka berbeda dengan teman-teman seusianya.
Sobat Sehat yang berbahagia;
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) yang rilis pada akhir tahun 2021 kemarin, prevalensi stunting saat ini masih berdiam pada angka 24,4 persen.
Dengan demikian, di negeri ini secara nasional masih ada sekitar 5,33 juta balita yang mengalami gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya gizi.
Maka dari itulah, kesadaran orang tua terkait dengan pentingnya gizi anak perlu ditingkatkan. Tidak hanya dimulai dari ketika anak lahir, melainkan juga semenjak periode kehamilan.
Dirasa penting bagi para ibu untuk menambah pengetahuan tentang takaran gizi apa saja yang perlu dicukupi sebelum hamil, saat, hamil, hingga setelah melahirkan.
Lebih khusus daripada itu, ketersediaan layanan kesehatan yang prima, air bersih, hingga sanitasi pun tidak bisa diremehkan.
Sobat Sehat yang berbahagia;
Melalui kegiatan ini, marilah sama-sama kita belajar lebih detail tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi terutama untuk mencegah terjadi stunting bagi anak-anak kita.
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf atas segala kesalahan.
Saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Salam Sehat
***
Download Pidato Tentang Hari Gizi dan Stunting PDF
Untuk memudahkan para pembaca, Guru Penyemangat sudah menyiapkan dokumen PDF pidato tentang Hari Gizi Nasional yang berisikan materi pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan waspada stunting.
Dokumen PDF pidato bisa diunduh pada link berikut secara gratis dan boleh dikembangkan oleh Sobat untuk kemudian disesuaikan dengan kegiatan yang bakal digelar.
Silakan klik tombol download untuk mendapatkan dokumen pidato Hari Gizi PDF:
Pidato Hari Gizi PDF
Pidato Tentang Stunting PDF
***
Demikianlah segenap sajian Guru Penyemangat tentang contoh pidato menyambut Hari Gizi Nasional Indonesia tahun 2022 tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang serta waspada stunting.
Semoga bermanfaat ya.
Salam
Lanjut Baca: Kumpulan Pidato Tentang Hari Gizi Nasional
Posting Komentar untuk "Contoh Teks Pidato Tentang Hari Gizi Nasional, Pentingnya Mengonsumsi Makanan Sehat, dan Waspada Stunting"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)