Widget HTML #1

7 Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain

Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain
Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai Sobat Guru Penyemangat, apakah saat ini kamu belum sepenuhnya menemukan alasan mengapa kita harus bisa membagi waktu belajar dan bermain?

Ya, semua orang tahu bahwa belajar itu penting, tapi tidak semua orang mampu menjadikan kegiatan belajar sebagai sesuatu yang penting.

Maksud Guru Penyemangat, ada banyak orang belajar dan sekolah tapi sebenarnya mereka tidak belajar. Sederhananya, hanya badan mereka saja yang hadir di sekolah sedangkan angannya pergi entah ke mana.

Nah, berikut Gurupenyemangat.com sajikan segenap alasan mengapa kita harus bisa membagi waktu belajar dan bermain lengkap dengan caranya.

Mari disimak ya:

7 Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain

Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain
Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain? Dok. Gurupenyemangat.com

1. Karena Belajar Adalah Kewajiban

Tahukah Sobat Guru Penyemangat bahwa belajar itu adalah kewajiban tiap-tiap orang?

Ya, Indonesia saja sekarang sudah menerapkan wajib belajar 12 tahun lho. Sedangkan dalam Islam, kita diperintahkan untuk menuntut ilmu sejak dari buaian hingga akhir hayat.

Bahasa kerennya itu; Long Life Education alias belajar sepanjang hayat.

Karena belajar adalah kewajiban, maka kita jangan sampai lebih memedulikan kegiatan bermain daripada menuntut ilmu.

Dengan demikian, dapat Guru Penyemangat katakan bahwa alasan pertama mengapa kita harus bisa membagi waktu belajar dan bermain ialah karena belajar itu adalah kewajiban.

2. Bermain Game atau HP Adalah Hiburan

Jika belajar itu wajib, lalu bagaimana dengan aktivitas bermain?

Entah itu bermain bersama teman, bermain game atau bermain HP semuanya hanyalah hiburan. Maka dari itu, usahakan porsinya tidak lebih banyak daripada belajar.

Akan lebih mantap lagi ketika kita bisa memanfaatkan kegiatan hiburan sebagai belajar. Misalnya bermain game edukasi, bermain HP untuk melatih keterampilan diri, dan sebagainya.

3. Belajar Terus-menerus Itu Membosankan dan Tidak Efektif

Alasan lain mengapa kita harus bisa membagi waktu belajar dan bermain ialah karena belajar terus-menerus itu tidak efektif bahkan membosankan.

Terang saja, mana ada orang yang suka belajar sepanjang waktu tanpa makan, tanpa minum, atau bahkan tanpa hiburan sedikit pun.

Lho, bagaimana dengan orang-orang yang menerapkan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam gara-gara esok hari ada ulangan? Yakinlah bahwa mereka akan muak bila terus-menerus menatap materi tanpa henti.

Boleh Baca: 9 Cara Belajar untuk Mengerjakan Ulangan Besok, Sistem SKS Boleh tapi Ada Triknya

Di sisi lain, belajar sepanjang hari juga tidak baik bagi kesehatan. Toh, tidak ada artinya bertambah ilmu bila esok harinya kita berkurung di rumah sakit, kan? Hemm.

4. Bermain Terus-menerus Itu Tidak Baik Bagi Kesehatan dan Masa Depan

Bukan hanya belajar, aktivitas bermain pun tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama. Sekilas, bermain itu adalah hiburan yang mampu melegakan pikiran, tapi bila keterusan?

Alamat bahaya. Bahaya baik dari segi kesehatan, keamanan, hingga masa depan.

Kalau tidak percaya, kamu bisa simak: 9 Fakta Miris Tentang Pelajar Kecanduan Game Online yang Bikin Nangis

5. Waktu Bermain dan Belajar Perlu Dikelola Sejak Dini

Alasan mengapa kita harus bisa membagi waktu antara belajar dan bermain salah satunya ialah karena keduanya harus dikelola sejak dini.

Mungkin terdengar sepele untuk memanajemen berapa jam waktu bermain dan berapa jam waktu istirahat. Tapi, sadarkah kita bahwa segala hal besar yang terjadi di dunia ini berawal dari hal sepele?

Ya, dengan terbiasa mengelola waktu belajar dan bermain, ke depannya kita akan bisa mengelola mana yang penting dan mana yang kurang penting, mana skala prioritas dan mana hal yang perlu dikesampingkan.

6. Latihan Disiplin

Disiplin itu penting, dan saking pentingnya, orang-orang yang bergelar akademik tinggi pun belum tentu bisa disiplin. Entah itu disiplin waktu, disiplin kerja, atau pun disiplin belajar.

Karena kita masihlah pelajar, maka dirasa penting bagi diri pribadi untuk membagi waktu belajar dan bermain agar kita menjadi sosok yang disiplin.

Sadarilah bahwa di lingkungan mana pun, perilaku disiplin tetaplah menjadi primadona.

7. Membuang-buang Waktu Adalah Kerugian Besar

Bila Sobat Guru Penyemangat membaca Surah Al’Asr, maka didapatlah penegasan bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.

Penegasan tersebut Allah terangkan dengan kalimat sumpah “Demi Waktu”. Artinya, bila tidak bisa membagi waktu belajar dan bermain, maka kita juga termasuk orang-orang yang merugi.

Kenyataannya, tidak ada satu pun dari kita yang mau rugi, kan?

Cara Membagi Waktu Belajar dan Bermain, Menentukan Skala Prioritas Adalah Kunci

Cara Membagi Waktu Belajar dan Bermain
Cara Membagi Waktu Belajar dan Bermain. Dok. Gurupenyemangat.com

Menyimak pentingnya manajemen waktu belajar dan bermain, tentu Sobat penasaran dengan apa saja cara yang bisa ditempuh untuk menggapainya, kan?

Berikut ada segenap cara membagi waktu belajar dan bermain:

1. Menentukan Skala Prioritas

Lagi-lagi kita perlu belajar dari hal kecil ya Sobat!

Menentukan mana skala prioritas adalah kunci utama untuk bisa membagi waktu antara belajar dan bermain.

Sudah pasti belajar adalah prioritas, kan? Tapi masalahnya, kita begitu sering tergiur untuk bermain.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sobat perlu menjadikan kegiatan belajar sebagai kebutuhan dan kegiatan bermain sebagai opsi penyegaran dan penambah kebahagiaan.

2. Fokus

Cara membagi waktu belajar dan bermain berikutnya ialah fokus. Yakinlah bahwa fokus itu penting. Belajar yang efektif adalah belajar yang fokus, dan bermain pula butuh fokus.

Boleh Baca: Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah Maupun di Sekolah 

Maka dari itulah, usahakan jangan campurkan kegiatan belajar dengan bermain. Kecuali? Kecuali kita sedang belajar sambil bermain.

3. Ikuti Kata Hati yang Membisikkan Kebaikan

Pada dasarnya hati setiap manusia itu diarahkan kepada hal-hal yang baik. Sobat Guru Penyemangat pasti pernah kan merasa takut dimarahi oleh guru jika tidak mengerjakan tugas?

Itu hanyalah contoh kecil.

Dalam kegiatan belajar dan bermain pula demikian. Ketika kegiatan bermain sudah melebihi waktu normal, biasanya ada tuh kata hati, “Sudahlah, sekarang saatnya tidur/mengerjakan tugas!”

Itulah kata hati yang baik dan segeralah ikuti. Karena jika kata hati yang baik tidak diikuti, lama-kelamaan kita akan sulit untuk menerima kebaikan. Hemm.

4. Jujur Terhadap Diri Sendiri

Jujur itu sangatlah penting, dan saking pentingnya, perilaku jujur menjadi salah satu cara sukses untuk bisa membagi waktu belajar dan bermain.

Jujurlah kepada dirimu bahwa kamu sangat butuh dengan pelajaran, dan jujurlah pula kepada diri sendiri bahwa kita tidak perlu bermain terus-menerus. Apalagi bermain gim online sepanjang waktu.

5. Tidak Menunda-nunda

Sederhana saja sih untuk cara yang satu ini. Kalau Guru Penyemangat pikir, semakin cepat pelajaran selesai, semakin cepat pula kita bisa bermain. Hahaha

Tapi harus tuntas, ya. Dalam artian; tugas sudah selesai dikerjakan, pekerjaan lain pula demikian.

6. Buatlah Catatan Rencana Harian

Ada nih cara yang lebih jitu agar Sobat bisa membagi waktu antara belajar dan bermain. Benar! Kita perlu membuat catatan rencana harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan.

Seperti apa catatan harian yang dimaksud?

Misalnya kamu membuat jadwal belajar di pagi hari, siang hari, dan malam hari masing-masing 45 menit. Sedangkan jam bermain sekitar 15 menit di sela-sela istirahat belajar.

7. Jangan Lupa Istirahat yang Cukup

Yup. Tanpa istirahat yang cukup kita tidak akan bisa belajar dengan fokus dan tidak pula punya waktu bermain.

Guru Penyemangat beri contoh; misalnya seharian ini kamu main gim dan begadang, otomatis esok hari tubuhmu terasa kurang sehat, kan? Akhirnya dirimu hanya bisa tidur sepanjang hari.

Kegiatan belajar jadi terganggu, dan waktu bermain pun ludes. Hemm.

Nah, demikianlah tadi seutas sajian Guru Penyemangat mengenai segenap alasan mengapa kita harus bisa membagi waktu belajar dan bermain.

Mudah-mudahan bermanfaat ya.
Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "7 Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Belajar dan Bermain"