Widget HTML #1

Ragam Kelebihan Belajar Online di Rumah Berdasarkan Data Riset dan Fakta di Lapangan

Kelebihan Belajar Online di Rumah
Kelebihan Belajar Online di Rumah. Gambar oleh Marc Thele dari Pixabay

Tahun 2021 ya, sekarang? Bagaimana kabar kegiatan belajar online dari rumah, mungkinkah sedang baik-baik saja?

Tiada terasa pandemi masih betah tinggal di Bumi Pertiwi tercinta. Padahal vaksinasi covid-19 sudah digiatkan, kebijakan lockdown, PSBB, hingga PPKM dengan beragam versi pun sedang dikerjakan.

Tapi ya, kasus demi kasus terus bertambah sehingga harapan dan kengototan agar pembelajaran tatap muka segera digelar harus kembali ditunda.

Berkaca dengan data situs covid19.go.id per tanggal 23 Juli 2021, telah tercatat total 3.082.410 juta pasien Indonesia yang positif corona. Sedangkan 2.431.911 pasien sembuh dan 80.598 pasien meninggal.

Mau tidak mau, suka tidak suka, kesehatan anak-anak bangsa wajib menjadi prioritas. Maka dari itulah pembelajaran online alias belajar daring dari rumah dianggap menjadi opsi terbaik.

Bukan yang paling efektif, ya. Belajar daring digelari sebagai sistem tebaik gara-gara situasi dan kondisi, kok. Di luar daripada itu, pembelajaran tatap muka tetap yang paling utama.

Karena aktivitas pilihan di tengah pandemi seperti ini adalah dengan belajar online di rumah, maka perlu kita tilik kelebihan dan kekurangan belajar daring, melirik hambatannya, serta mencari skema solusi terbaik untuk menuntaskan hambatan pembelajaran online.

Dengan demikian, kita perlu data dan fakta berupa hasil riset, survei, serta fenomena yang sedang/telah terjadi di lapangan, kan?

Maka dari itulah, di sini Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan pembahasan tentang beragam kelebihan belajar online di rumah berdasarkan data riset dan fakta di lapangan. Gagasan ini bisa menjadi bekal guru untuk menyukseskan pembelajaran.

Baiklah, Sahabat Guru Penyemangat, kita bahas satu demi satu, ya:

Ragam Kelebihan Pembelajaran Online di Rumah

Meski terkesan baru, bukan berarti pembelajaran daring tidak memilik kelebihan dan dampak yang signifikan terhadap pendidikan.

Belajar online di rumah dengan sistem PJJ pasti punya kelebihan baik bagi siswa, guru, sekolah, dan orang tua. Coba kita ulas sedikit, ya.

1. Para Pembelajar Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi Pembelajaran

Para Pembelajar Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi Pembelajaran
Kelebihan Belajar Online: Para Pembelajar Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi Pembelajaran. Dok. Gurupenyemangat.com

Yup. Benar sekali bahwa kelebihan utama yang bakal kita rengkuh ketika menggelar pembelajaran online dari rumah ialah percepatan adaptasi teknologi.

Jikalau dalam pembelajaran tatap muka media belajar yang paling sering dipakai adalah pemutaran video pembelajaran menggunakan LCD Proyektor, maka ketika belajar daring suasananya lebih canggih.

Guru bisa menggunakan berbagai platform belajar online mulai dari Whatsapp Group, Messenger, Telegram, YouTube, Google Classroom, Zoom Meeting, Google Meet, hingga Powtoon.

Ada begitu banyak layanan pendukung belajar daring dan kita tinggal pilih mana yang paling efektif serta sesuai dengan kebutuhan siswa.

Karena tuntutan tersebut, artinya baik guru, siswa, mahasiswa, dosen, hingga orang tua perlu memahami dan menyelami lebih jauh tentang penggunaan teknologi pembelajaran.

Guru dan dosen misalnya. Setidaknya mereka lebih dulu tahu, paham, dan mengerti cara mengaplikasikan teknologi pembelajaran online.

Sedangkan siswa dan orang tua? Juga perlu lebih akrab dengan platform yang dipilih oleh guru agar pembelajaran jarak jauh lebih efektif, efisien, bermakna, dan menyenangkan.

Dirimu butuh data? Rasanya fenomena di lapangan cukup jelas, ya. Hingga hari ini, banyak sekali guru yang konsisten mengikuti webinar dan training KBM online.

Bahkan, pemerintah melalui Kemendikbud-ristek juga telah merilis akun pembelajaran daring multiguna dengan kapasitas unlimited di platform belajar.id.

2. Belajar Online Bisa di Mana Saja, Kapan Saja, dan Dengan Siapa Saja

Baiklah. Kelebihan belajar di rumah yang kedua berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi kesempatan maupun waktu.

Jikalau saat belajar tatap muka siswa dan guru harus datang ke sekolah, maka hal tersebut tidak berlaku untuk pembelajaran daring.

Siswa maupun guru tidak perlu keluar rumah. Mereka cukup menyiapkan tempat yang nyaman dan tidak bising serta perangkat elektronik untuk memulai pembelajaran online.

Lha, bukankah aktivitas belajar di rumah tidak melulu berbasis online?

Benar.

Pada bulan-bulan awal terjadinya pandemi di Indonesia, aktivitas anak-anak belajar di rumah yang cukup mencolok adalah dengan memanfaatkan siaran TVRI dan TV Edukasi.

Survei Kemendikbud Tentang Kesenangan Siswa BDR dengan Televisi
Survei Kemendikbud Tentang Kesenangan Siswa BDR dengan Televisi. Dok. Kemendikbud

Survei Kemendikbud menerangkan, ada 70% responden menyenangi tayangan BDR di televisi. 

Data yang dikumpulkan dari sampel 1.198 guru, 1.736 siswa, dan 1.373 orang tua tersebut merengkuh kesimpulan bahwa siswa dan guru bahagia belajar di rumah.

Nah, bagaimana dengan aktivitas belajar dari rumah secara online? Tenang, masih sama, kok. Ada perubahan orientasi cara mengajar berikut dengan penggunaan medianya.

Sekarang kita kembali bersandar dengan survei Kemendikbud untuk kegiatan Belajar dari Rumah sepanjang tahun pelajaran 2020-2021 semasa pandemi yang rilis pada Agustus 2020.

Kelebihan Belajar Online di Rumah dari Segi Pemanfaatan Media Pembelajaran
Kelebihan Belajar Online di Rumah Pemanfaatan Medsos Sebagai Media Pembelajaran Daring Makin Diminati. Dok. Kemendikbud

Dari total responden dengan rincian 384 guru dan 384 siswa PAUD, SD, SMP, SMA, dan

SMK Negeri dan Swasta didapatlah data sebanya 84,3% responden non-3T belajar menggunakan aplikasi media sosial.

Sedangkan untuk daerah tertinggal, juga masih cukup banyak yang menggunakan media medsos untuk menyukseskan pembelajaran daring. Statistiknya itu mencapai 50,0%. Lumayan, kan?

Lebih dari itu, kecenderungan kegiatan belajar online dengan memanfaatkan platform video conference dan online class juga cukup lumayan.

Tercatat ada sebanyak 28,4% responden menggunakan media KBM berbasis video online, dan 29,9% belajar menggunakan aplikasi kelas online.

Dari hasil tersebut, boleh kita katakan bahwa penggunaan media sosial, aplikasi video konferensi dan kelas online cukup efektif serta efisien dalam mendulang keefektifan belajar daring.

Bahkan, kalau kita cermati lagi, pembelajaran tatap muka di daerah non-tertinggal malah cuma 13,6% saja.

Ya, bisa jadi ini karena pandemi covid-19 menjalar di daerah tersebut. Tapi jikapun tidak, artinya media belajar online malah memudahkan kegiatan belajar-mengajar selama pandemi.

3. Selama Belajar Online, Ada Peningkatan Penggunaan TIK dan Variasi Metode Mengajar Guru

Wah, bukankah hal tersebut merupakan kabar baik?

Yup! Pasti Mas Mendikbudristek Nadiem Makarim yang paling senang dengan kemajuan tersebut. Secara, Merdeka Belajar era pandemi dekat dengan harapan Digitalisasi Pendidikan gituloh!

Bahkan, jikalau dirimu masih ingat, pada pertengahan tahun 2020 kemarin media arus utama sempat membuncah gara-gara ada pernyataan Mas Nadiem yang punya rencana bakal mempermanenkan pembelajaran daring.

Wah, kaget lah akhirnya semua orang! Tidak mengapa, sih. Bolehlah kita bilang semacam shock therapy.

Gara-gara jagat media online ramai, akhirnya terberitakanlah daerah-daerah terpencil yang sulit sekali mendapat layanan pendidikan. Jangankan sinyal internet, listrik saja belum sampai!

Sedih, kita. Bahkan Mas Mendikbud pun ikut kaget. Dan sekarang? Beliau menabur rencana akan menghadiahkan laptop kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Okedeh, bagus itu, terutama untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan TIK.

Selama pembelajaran daring dari rumah tahun ajaran 2020/2021 kemarin, tercatat ada peningkatan adaptasi TIK yang cukup signifikan dari guru.

Lebih dari itu, seiring dengan semakin mahirnya penggunaan teknologi pembelajaran, alhasil metode mengajar guru makin banyak variasinya.

Mari sejenak kita kembali cermati hasil survei Kemendikbud berikut:

Peningkatan Adaptasi TIK yang Cukup Signifikan dari Guru Selama BDR
Peningkatan Adaptasi TIK yang Cukup Signifikan dari Guru Selama BDR. Dok. Kemendikbud

Bersandar pada riset dengan margin error hanya 5% di atas, bisa kita temukan peningkatan positif mulai dari:

  • Penguasaan teknologi yang mendukung pembelajaran (44,1%);
  • Metode mengajar yang semakin bervariasi (18,9%):
  • Peningkatan pendampingan siswa saat PJJ (11,8%);
  • Peningkatan kemampuan meracik asesmen pembelajaran (3,6%);
  • Hingga peningkatan kemampuan perencaan pembelajaran (8,9%)

O ya, hasil survei di atas barulah untuk daerah non tertinggal lho ya. Sekilas, barangkali banyak dari kita yang menganggap bahwa kelebihan pembelajaran daring bagi mereka adalah wajar.

Tapi, masih melirik diagram di atas, bukankah ada yang cukup menarik dari peningkatan TIK, variasi metode mengajar, dan kemampuan guru dalam melakukan asesmen pembelajaran?

Yup, guru di daerah tertinggal malah memilik persentasi lebih tinggi beberapa persen bila dibandingkan dengan guru yang cukup mendapat dukungan teknologi.

Setidaknya, hasil survei BDR tahun kemarin ini menjadi bukti bahwa ada sedikit pemangkasan kesenjangan belajar antara pendidikan pusat dan daerah walaupun dalam kondisi pandemi.

***

Nah, menurut Guru Penyemangat, 3 ulasan di atas adalah poin utama kelebihan belajar online di rumah.

Poin-poin tersebut sesungguhnya masih bisa kita jabarkan berdasarkan pengalaman masing-masing siswa dan guru yang mengalami sendiri kegiatan belajar online dari rumah.

Kelebihan lain yang bisa kita rasakan di antara ialah fleksibilitas waktu, kemudahan mengakses materi pembelajaran, kemudahan berkomunikasi walau terpaut oleh jarak, hingga meningkatkan faktor keamanan dari segi kesehatan.

Meski demikian, tetap saja tiga faktor utama yang mempengaruhi tergapainya kelebihan pembelajaran daring di rumah sebagaimana yang diulas di atas adalah sinyal internet, kepemilikan gadget, dan kuota.

Ketiga faktor ini mempunyai peran penting dalam menyukseskan pembelajaran daring.

Alhasil, jika salah satunya tidak terpenuhi, maka belajar online di rumah bakal menghadirkan beragam kekurangan.

Baca juga: PJJ Menurunkan Kualitas Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda, Benarkah?

O ya, terkait dengan apa-apa saja kekurangan belajar online di rumah yang dimaksud, akan Guru Penyemangat bahas pula secara lengkap.

Tidak hanya kekurangan, berikut akan diulas tentang apa-apa saja kendala, hambatan, hingga masalah belajar online di rumah baik untuk guru, siswa, hingga orang tua.

Apakah ada solusi dan cara mengatasi kekurangan tersebut? Tentu saja. Silakan simak di tautan berikut:

👉Ragam Kekurangan dan Kendala Belajar Online di Rumah Selama Pandemi [Didukung dengan Data, Fakta, dan Fenomena di Lapangan]

Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Ragam Kelebihan Belajar Online di Rumah Berdasarkan Data Riset dan Fakta di Lapangan"