Widget HTML #1

6 Kelebihan dari Komunikasi Daring Bila Dibandingkan dengan Komunikasi Konvensional

Jika ditanyakan kepadamu apa saja kelebihan dari komunikasi daring bila dibandingkan dengan komunikasi konvensional, maka jawaban pertama yang biasanya bisa kita rengkuh adalah soal keberanian.

Maklum saja, semenjak pembelajaran daring digelar sejak Maret 2020 lalu, intensitas obrolan dan sosialisasi siswa nyaris berkurang.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, ada pula sebagian masyarakat di Bumi Pertiwi yang kesulitan dalam berbicara.

Hambatan tersebut rasanya memang bisa diterima ketika kita cermati bersama. Sejak digaungkannya lockdown, PSSB, bahkan PPKM Darurat dan PPKM Mikro hingga hari ini, komunikasi daring praktis jadi pilihan.

Meski begitu, kenyataannya dalam pembelajaran malah banyak para pembelajar yang sengaja menon-aktifkan fitur mikrofon dan video pada aplikasi Zoom maupun Google Meet.

Alhasil, pembelajaran yang semula diharapkan dapat terjadi secara dua arah sekarang malah berganti menjadi satu arah. Teacher Centered Learning. Hemm. Tentu saja pasif jadinya.

Kelebihan dari Komunikasi Daring Bila Dibandingkan dengan Komunikasi Konvensional
Kelebihan dari Komunikasi Daring Bila Dibandingkan dengan Komunikasi Konvensional. Dok. Gurupenyemangat.com

Namun, walau begitu fenomenanya, tetap saja komunikasi daring memiliki beberapa kelebihan bila kita bandingkan dengan komunikasi konvensional.

Gurupenyemangat.com mencatat, setidaknya ada 6 kelebihan komunikasi daring yang meliputi:

1. Meningkatkan Keberanian Seseorang

Menurut KBBI, komunikasi adalah serangkaian proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Dengan demikian, komunikasi daring adalah proses pemberian maupun penerimaan materi yang dilaksanakan di kelas melalui sistem daring alias online.

Artinya, kedua belah pihak tidak harus bertemu secara langsung melainkan bisa berkomunikasi via video, chat, maupun panggilan.

Nah, salah satu kelebihan mendasar yang bakal direngkuh dalam komunikasi daring adalah peningkatan keberanian seseorang.

Mengapa dikatakan demikian? Karena melalui daring, seseorang baik itu siswa dan mahasiswa relatif tidak merasa tertekan karena yang mendengarkan pembicaraannya jauh dari lokasi.

Karena itulah siapa saja yang berkomunikasi secara online terkadang sering blak-blakan dan berbicara langsung tanpa ada rasa grogi maupun malu-malu.

2. Efektif dan Efisien dari Sisi Jarak dan Waktu

Kelebihan komunikasi daring bila dibandingkan dengan komunikasi konvensional ialah soal efektivitas dan efisiensi jarak dan waktu.

Komunikasi secara online dikatakan efektif dan efisien karena kegiatannya tidak harus menempuh jarak dan memakan waktu yang banyak untuk memulai.

Cukup dengan bekal Smartphone dan sinyal internet, kedua belah pihak bisa langsung menjalin obrolan di saat itu juga, walaupun jarak keduanya terpisah hingga ratusan kilometer.

Adanya teknologi komunikasi dan informasi yang berbasis digital telah memudahkan setiap komunikator dan komunikan untuk saling bertukar informasi.

3. Komunikasi Daring Lebih Luwes, Tidak Terkesan Terlalu Formal

Mengobrol secara daring itu sekilas memang terdengar lebih seru dan bebas. Bebas di sini maksudnya ialah tidak terlalu formal.

Baik para pemateri maupun penerima materi daring keduanya relatif tidak terlalu “deg degan” karena kedua belah pihak tidak bertemu secara langsung.

Maka dari itulah sering pula kita temukan ada seseorang yang cukup aktif berbicara di media sosial maupun platform daring, namun ketika di dunia nyata mereka malah menjadi pendiam.

Keluwesan berkomunikasi seakan menjadi faktor kunci di sini, bahwa seseorang akan mau lebih terbuka berkomunikasi ketika dirinya tidak bertemu secara langsung.

4. Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi

Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi
Lebih Akrab dengan Penggunaan Teknologi. Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Poin utama sekaligus penting dari komunikasi daring ialah penggunaan teknologi.

Bukan tanpa alasan, bahwa setiap komunikator maupun komunikan harus terlebih dahulu mahir dalam menggunakan teknologi. Jikalau tidak mahir, minimal paham dan mengerti.

Sebut saja seperti penggunaan aplikasi Zoom, penggunaan fitur Call di aplikasi Whatsapp, hingga bagaimana caranya live streaming di YouTube.

Semakin kita terbiasa berkomunikasi secara daring, semakin mahir pula kita dalam menggunakan aplikasi maupun platform yang berbasis teknologi tersebut.

Di era merdeka belajar sekaligus era industri 4.0 abad 21 ini, penggunaan TIK memang perlu ditingkatkan karena kita harus lebih dekat dengan digitalisasi.

Teknologi laksana akselerasi kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

5. Jangkauan Komunikasi Daring Meningkatkan Partisipasi Pengguna

Meskipun hanya sekadar obrolan di depan laptop maupun smartphone, bukan berarti kita bisa menyimpulkan gagasan bahwa komunikasi daring itu terbatas.

Terlepas dari aspek ketersediaan sinyal, sebenarnya komunikasi daring mala mampu meningkatkan partisipasi pengguna. Tidak hanya terbatas di wilayah Indonesia, melainkan juga bisa menjangkau hingga seluruh belahan dunia.

Orang-orang yang tadinya terpisah akan jauhnya jarak, dengan hadirnya teknologi mereka malah bisa saling sapa dan saling bertukar informasi.

Apakah komunikasi konvensional bisa seperti itu? Nyatanya bisa, tapi butuh proses yang memakan waktu dan biaya.

Sebut saja misalnya Gurupenyemangat.com ingin mengadakan seminar internasional dengan mengundang salah satu pemateri yang berasal dari negara Malaysia.

Apakah kegiatan ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat meskipun sedang pandemi?

Ternyata tidak. Walaupun pemateri tersebut menerima undangan dan bersedia untuk membagikan ilmu di acara seminar, namun karena wabah, gaya komunikasi konvensional tetap tidak bisa diterapkan.

Solusinya? Kembali lagi kepada komunikasi daring. Namanya bukan lagi seminar melainkan webinar.

6. Mendekatkan yang Jauh dan Mengakrabkan yang Dekat

Kelebihan komunikasi daring yang sangat terasa ialah terpangkasnya jarak, waktu, dan biaya. Selain kita bisa mengobrol di mana saja dan dengan siapa saja, kegiatan obrolan ini bisa menjadi pengobat rasa rindu.

Dengan video call misalnya; antara anak rantau dengan keluarga mereka di kampung halaman.

Jika dahulu kita biasanya berkomunikasi secara konvensional menggunakan surat, maka sekarang komunikasi daring jauh lebih efektif.

Surat memang menjadi media pelepas rindu, tapi dengan media daring kita bisa mendekatkan yang jauh, serta mengakrabkan yang dekat.

Antar tetangga saja sudah bisa berkomunikasi daring jika keduanya sedang ogah untuk bersua secara fisik dan tatap muka. Apalagi yang jauh, kan?

***

Alhasil, berdasarkan ragam kelebihan dari komunikasi daring di atas, bisa kita rengkuh kesimpulan bahwa peran media, aplikasi, hingga platform daring itu sangat memengaruh eksistensi berkomunikasi.

Meski demikian, bukan berarti komunikasi konvensional itu tidak penting lagi, bukan pula harus ditinggalkan.

Komunikasi konvensional sangat penting untuk kebutuhan sosialisasi, formalitas, bahkan keseriusan seseorang. Iya, kan dengan komunikasi daring banyak orang mudah tertipu? Ehem.

Salam.

Lanjut Baca: Ada Komunikasi dan Literasi Digital, Berikut 9 Kompetensi Utama yang Perlu Dikuasai oleh Pembelajar Abad 21

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "6 Kelebihan dari Komunikasi Daring Bila Dibandingkan dengan Komunikasi Konvensional"

Comment Author Avatar
Tetapi emosionalnya kalau daring kurang dapet ya.... tulisan yang bagus btw.
Oh yah, untuk teman-teman yang ingin mencari tempat untuk guest post bisa banget loh, di web kami Yoexplore . co . id
Comment Author Avatar
Bener, gan. Malah banyak tipu tipu. Hahaha. Ahsiyyap. terima kasih atas hadirnya, Gan. Otewe ke sana.

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)