Widget HTML #1

Jangan Terpancing! Begini 6 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Sering Berkata Kasar dan Kotor

Jangan sampai terpancing! Barangkali inilah tameng utama kita dalam menghadapi segenap orang dengan segunung karakternya. Apalagi mereka yang sering berbicara kasar dan kotor. 

Sadar atau tidak sadar, di lingkungan sekitar memang acapkali ditemukan orang-orang dengan karakter suka berbicara kasar. Baik di lingkungan kerja, pergaulan, atau bahkan lingkungan keluarga.

Ketidaktahuan untuk mengendalikan diri juga sering memicu pertengkaran dan permusuhan di antara keduanya. 

Meski terdengar wajar, tetapi, ya, tetap saja hal tersebut juga dapat mengganggu kenyamanan dan ketenangan hati. Terutama bagi orang-orang yang menjadi ‘korban’ dari tindak kekerasan verbal dari mereka. Hemm

Ilustrasi Berkata Kasar dan Kotor
Ilustrasi Berkata Kasar dan Kotor. Foto: ashish choudhary dari Pixabay 

Keberadaan orang-orang yang sering berkata kasar dan jorok memang menyebalkan, tetapi menghadapinya dengan emosi juga tidak akan menyelesaikan masalah.

Terang saja, kita tak bisa “sim-salabim” mengubah orang lain. Secara, hal tersebut lebih dikarenakan sudah menjadi sebuah kebiasaan, sehingga butuh daya juang tinggi untuk mengubahnya.

Agar hati kita tak sampai terluka, berikut cara bijak menghadapi orang yang sering berkata kasar dan kotor:

1. Menahan Diri atau Menghindar

Seperti yang sudah disinggung di atas, terlibat perseteruan dengan emosi menggebu tidak akan memberikan dampak yang berarti. Begitu juga untuk menangani orang-orang yang sering berbicara kasar, jangan sampai terpancing dengan ucapan mereka.

Kondisikan diri, tenangkan hati dan pikiran, syahdan susunlah respon yang tepat tanpa memicu perselisihan.

Jujur saja hal ini memang tidak akan mudah, karena orang-orang dengan tipe kasar akan terus berusaha memojokkan ‘korban’. Oleh karena itu, sering-seringlah berlatih agar emosi negatifmu tidak mudah terpancing.

Seandainya memang tidak mampu, maka cara bijak menghadapi orang yang sering berkalam kasar dan kotor yang paling baik adalah menghindar.

2. Pahami Faktor Penyebabnya

Setiap bayi yang terlahir ke dunia berada dalam keadaan yang suci bin bersih. Oleh karena itu, segala sesuatu yang menjadi kebiasaan atau karakter seseorang pasti ada faktor penyebabnya.

Bersandar dari sana, maka cobalah untuk memahami pola tersebut, agar tidak sampai memendam prasangka buruk terhadap orang lain terlalu lama.

Toh, dalam Quran dikatakan bahwa sebagai prasangka itu adalah dosa, kan? Takutt ah! (QS Al-Hujurat ayat 13) Mending kita berprasangka yang baik-baik.

Mungkin kebiasaan tersebut adalah sebuah cara untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, dan mungkin pula dia mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Siapa yang dapat menerka isi hati orang lain, bukan?

3. Memaafkan

Memaafkan seseorang yang berkata kasar merupakan langkah pendewasaan diri. Meskipun orang tersebut tidak meminta maaf, tetapi berusahalah untuk tidak memasukkan kata-katanya ke dalam hati.

Tak perlu memikirkan ucapannya terlalu jauh, karena belum tentu dia mempertimbangkan perasaan orang lain. Sederhananya, dia saja tidak baper, kok kita mau menabung baper. Kan kasihan sama hati. Wkwk

Cara Menghadapi Orang yang Berkata Kasar dan Kotor
Cara Menghadapi Orang yang Berkata Kasar dan Kotor. Foto: prettysleepy1 dari Pixabay
Oleh karena itu, memaafkan menjadi salah satu cara bijak menghadapi orang yang sering berkata kasar dan kotor. 

Sadarilah bahwa ‘korban’ tidak bertanggungjawab atas kata-kata kasar yang dilontarkan. Tetapi berbeda kisahnya jika diri malah menyimpan dendam atau rasa kesal. Dijamin! Tidak akan memberikan ketenangan. SEDIKIT PUN!

4. Balas dengan Kebaikan

Jika semua orang memiliki prinsip “Anda jual dan saya beli”, maka tidak akan pernah ada kedamaian di bumi ini. Tidak selamanya air tuba yang disiramkan harus dibalas dengan keburukan pula. 

Terang saja, hal tersebut hanya akan memperumit masalah. Coba deh, kita pikir lagi. Kalau kita ikut-ikutan berkata kasar bin kotor, lantas, apa bedanya diri ini dengan orang yang berkata-kata tersebut, bukan?

Nah, membalas kata-kata kasar dan kotor dengan kebaikan mungkin terasa berat dan sedikit mendapat penolakan. 

Namun, ya, sejatinya hasil yang bakal direngkuh akan jauh lebih baik untuk diri sendiri daripada ‘meladeni’ orang tersebut dengan cara yang sama. Sebab, cara seperti itu hanya akan menguras energi tanpa hasil. 

Capek doang!

Lagipula, di dalam sebuah hubungan tidak ada istilah menang atau kalah, terutama untuk ucapan kasar yang memang bukan area perlombaan. 

Fokus pada kebaikan apa yang dapat dilakukan jauh lebih baik daripada memikirkan keburukan yang orang lain lakukan. Sebab, itulah cerminan seseorang yang memiliki hati mulia, penuh kasih sayang, dan penuh kebijaksanaan.  

5. Menegur Mereka yang Berkata Kasar dan Kotor

Jika sedang memiliki energi lebih, maka tidak ada salahnya untuk menegur orang yang sering berkata-kata kasar atau kotor. 

Mungkin selama ini tidak ada orang yang mau ‘protes’ dengan ucapan tersebut, sehingga menurutnya hal yang wajar. Tapi ya, kita juga punya prinsip bahwa yang benar itu benar, dan yang salah itu keliru.

Jika tidak begitu, maka sikap berkata kasar dan kotor ini pula yang sering kali menjadi pembenaran baginya untuk terus mengulangi kebiasaan buruk tersebut.

Oleh karena itu, sesekali ajaklah dia untuk duduk dan bicara dari hati ke hati. Jangan dari mata ke mata, nanti rawan emosi. Kalo jatuh cinta sih mendingan, kalo jatuh gigi? Hemm

Jangan lakukan di depan umum, karena langkah tersebut justru dapat menjatuhkan harga dirinya. 

Efeknya, dia akan lebih fokus untuk ‘melindungi’ diri daripada menerima masukan yang diberikan. Tegurlah secara tegas dan bersikap bijaksana.

Pilih kata-kata yang pas, sehingga tidak menimbulkan kesan menggurui, menghujat, ataupun memojokkannya. 

O ya, jangan lupa untuk memberikan alasan logis dan masuk akal, berikut dengan solusi yang dapat dia coba. Mudah-mudahan dengan menegur, usaha kita dapat membuahkan hasil yang baik. 

6. Tinggalkan

Andai semua cara di atas tidak juga memberikan hasil, maka langkah terakhir yang dapat diambil adalah dengan meninggalkan. 

Percuma berada di lingkungan yang tidak sehat atau toxic people, karena lama-kelamaan akan menggerogoti ketenangan di sekujur batin. 

Percuma juga bertahan untuk orang yang tidak mau menerima masukan. Oleh karena itu, tinggalkan jika memang sudah tidak mampu untuk berjuang dan bertahan.

Terakhir, jika orang tersebut adalah orang terdekat, maka tidak ada salahnya mengajak dia untuk datang ke psikiater. Mungkin ada sesuatu hal yang mengganjal di dalam hatinya, tetapi sangat sulit untuk mengungkapkannya. 

Apakah itu cinta? Aih, tidak sesederhana itu, Say!

Dengan demikian, semoga keadaan menjadi lebih baik dan dia dapat berubah sedikit demi sedikit. Tentunya, perubahan menuju hal yang lebih baik.

Demikian, semoga bermanfaat.
Salam.

Baca Juga:

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "Jangan Terpancing! Begini 6 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Sering Berkata Kasar dan Kotor"

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)