Widget HTML #1

10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring, Sopan Santun yang Paling Utama

Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring
Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring. Dok. Gurupenyemangat.com

Sebagai manusia kita wajib beretika. Terang saja, etika merupakan kewajiban moral bagi tiap-tiap diri yang kebanyakan ilmunya tidak tertuang dalam teori.

Seperti halnya saat pandemi sekarang ini. Suasana berubah, sistem belajar-mengajar juga berubah. Gara-gara hal tersebut, cara kita berkomunikasi kepada guru juga beda.

Kemarin siswa biasa bertemu guru dan menyapa secara tatap muka, tapi sekarang? Kebanyakan pertemuan dilaksanakan secara daring. Bisa virtual, bisa pula sekadar lewat media perpesanan.

Maka dari itulah, sebagai seorang peserta didik kita perlu mengetahui berbagai etika berkomunikasi dalam pembelajaran online.

Dalam berkomunikasi secara daring, sikap sopan santun adalah yang paling utama. Pembelajaran online akan nyaman bila peserta didiknya beretika.

Sejujurnya, di masa pandemi etika berkomunikasi itu sangat dibutuhkan. Dengan etika yang benar, orang akan lebih mengerti dengan pesan yang ingin kita sampaikan dan pesan tersebut tidak mengundang perselisihan.

Bayangkan saja bila ada siswa yang mengirim pesan kepada guru di Grup Whatsapp dengan huruf kapital semua. Para anggota grup pasti menduga bahwa siswa tadi sedang marah, bukan?

Nah gara-gara hal tersebut bisa saja siswa tadi bakal mendapat nilai minus. Eh.

10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring
Pembelajaran Daring. Gambar oleh 200 Degrees dari Pixabay

Berikut Gurupenyemangat.com hadirkan 10 etika berkomunikasi dalam pembelajaran daring yang benar. Mari disimak dan cermati satu demi satu, ya:

1. Mulailah Segala Sesuatu dengan Salam

Yup. Etika pertama adalah memulai segala sesuatu dengan salam. Di belahan bumi mana pun, salam adalah kunci.

Entah itu ucapan Assalamu’alaykum, Selamat Pagi, Selamat Siang, Good Morning, hingga Salam Sehat, masing-masing darinya merupakan kata-kata sapaan yang wajib ada.

Jangankan di media perpesanan dan grup Whatsapp, bahkan di surat resmi pun ucapan salam harus dicantumkan.

2. Hati-hati dalam Menggunakan Huruf Kapital

Tidak hanya persoalan saltik alias salah ketik, hati-hati menggunakan huruf kapital dalam mengirim pesan juga merupakan salah satu etika berkomunikasi terpenting dalam pembelajaran daring.

Iya. Seseorang yang mengirim chat dengan menggunakan huruf kapital terkesan sedang marah dan penampakan tulisannya benar-benar terlihat tidak sopan.

Coba perhatikan dua kalimat berikut:

🔊SELAMAT PAGI, PAK. PERKENALKAN NAMA SAYA GURU PENYEMANGAT!

🔊Selamat Pagi, Pak. Perkenalkan nama saya Guru Penyemangat.

Dari dua kalimat di atas, manakah cara komunikasi lewat tulisan yang lebih beretika? Tentu saja nomor 2.

Kalimat nomor satu sungguh terlihat tidak sopan. Sudah hurufnya kapital, eh, ditutup dengan tanda seru pula. Jadi jangan diikuti ya.

3. Tidak Perlu Menggunakan Banyak Emoji

Dalam berkirim pesan dengan teman atau bahkan keluarga, kita biasanya sering menggunakan emoji, gambar ilustrasi, gif, hingga berbagai ungkapan perasaan lainnya.

Di luar kegiatan formal seperti pembelajaran, seminar, dan pelatihan, hal tersebut masih dianggap wajar.

Tapi dalam pembelajaran daring, sebaiknya kita tidak perlu menggunakan banyak emoji.

Tidak semua guru senang dengan chat atau komentar yang penuh dengan emoji, tambah lagi pada saat kegiatan belajar.

Maka dari itu, tulislah pesan dengan baik dan sopan. Gunakan saja tanda titik dan koma sebagaimana kalimat yang sering kita tulis di buku atau di papan tulis.

4. Baca Informasi di Laman Deskripsi Grup Belajar

Berlanjut ke etika berkomunikasi dalam pembelajaran daring yang keempat yaitu literasi.

Yup. Saat bergabung di grup belajar seperti Messenger, Telegram, hingga Whatsapp sering kita temui anggota grup yang mengajukan pertanyaan yang tidak penting.

Terus terang saja, hal seperti ini sangat menganggu kenyamanan anggota grup.

Biasanya aturan, ketentuan, serta informasi lebih lanjut yang detail sudah dipajang di deskripsi grup. Jadi, biasakan untuk memeriksa laman deskripsi ya.

5. Tetap Sopan dan Santun Walau Cuma Chatting

Meskipun hanya berkomunikasi via daring maupun virtual, bukan berarti kita boleh mengetik pesan seenak jidat.

Sopan santun adalah hal yang paling penting. Jadi, pilihlah kata-kata yang sopan ketika ingin bertanya atau berkomentar.

Periksa terlebih dahulu pesanmu sebelum dikirim karena bisa jadi ada kesalahan pengetikan yang berakibat fatal. Maksudnya fatal? Ya, you know lah maksudku. Dan… jangan lupa ucapkan terima kasih.

6. Berkomentar dengan Baik dan Bijak

Bagaimana etika berkomentar yang baik? Selain tidak boleh menggunakan kata-kata kasar, kita pula wajib mengetahui dan memahami konten alias postingan yang bakal ditanggapi.

Sering kali dijumpai orang-orang yang berkomentar dahulu baru membaca. Hal tersebut sama saja seperti berbicara baru berpikir, atau mandi sebelum melepas baju. Hehe

O ya, jangan pula berkomentar dengan teks yang terpotong-potong yang mengakibatkan pesan terkirim berkali-kali. Itu juga bukanlah etika berkomunikasi yang baik.

7. Jangan Mengirim Tautan dan Postingan di Luar dari Tema Grup

Beda grup belajar, beda pula ketentuan dan aturannya.

Ada admin yang sengaja mengunci grup, ada pula admin yang membolehkan anggota grup untuk memosting sesuatu asalkan masih berkisar tentang pembelajaran.

Walau begitu, tetap saja pembelajaran daring yang seperti itu ada etika berkomunikasinya.

Sebagai anggota kita jangan mengirimkan tautan dan postingan di luar tema grup. Biar bagaimana pun, perkembangan grup belajar pasti bakal diperhatikan oleh guru/dosen.

8. Menghubungi Ketua Kelas/Grup

Berlanjut ke etika berkomunikasi dalam pembelajaran online yang kedelapan.

Jikalau suatu saat dirimu mendapatkan kabar atau informasi yang belum akurat, sebaiknya tanyakan dulu kepada ketua grup belajar atau admin.

Hal ini juga berlaku untuk pengumuman terbaru atau permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran daring.

Bukan tanpa alasan.

Jika kita langsung mengirimkan pengumuman tertentu, takutnya nanti ada kekisruhan dan kesalahpahaman para anggota seisi grup. Dampaknya sungguh tidak baik, kan?

9. Beranikan Diri untuk Bertanya

Jangan takut untuk bertanya, dan jangan malu untuk menambah ilmu. Bertanya kepada guru juga merupakan bagian dari etika dalam pembelajaran daring.

Ketika orang bertanya, itu artinya mereka sedang menyimak dan menaruh perhatian terhadap apa-apa saja materi yang dipelajari.

Bahkan, terkadang ada pula poin tambahan bagi seseorang yang ingin bertanya. Kamu pasti pernah menemukan guru/dosen yang seperti itu kan?

10. Berpenampilan Rapi dan Sopan

Nah, etika yang kesepuluh ini berlaku saat dirimu sedang mengikuti pembelajaran daring secara virtual seperti Zoom Meeting, Google Meet, hingga live streaming di YouTube.

Walaupun belajar di rumah secara online, bukan berarti dirimu boleh berpenampilan seadanya seperti hanya memakai kaus.

Berusahalah untuk berpenampilan serapi mungkin dan usahakan untuk menggunakan latar belakang video yang polos dan bersih. Soalnya ini juga etika.

10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring
10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring. Dok. Gurupenyemangat.com

Sejatinya antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka itu tidak ada bedanya kecuali “media”. Jadi, etika komunikasi tetap berlaku sebagaimana yang semestinya.

Boleh Baca: Kelebihan Komunikasi Daring

Bagaimana Etika Siswa Menggunakan WhatsApp ketika Menghubungi Guru?

Etika Siswa Menggunakan WhatsApp ketika Menghubungi Guru
Etika Siswa Menggunakan WhatsApp ketika Menghubungi Guru. Gambar oleh Tekno Kaynak dari Pixabay

Ketika berkomunikasi kepada guru melalui media perpesanan seperti Whatsapp, Messenger dan Telegram, kita juga wajib beretika.

Berikut adalah etika berkomunikasi ketika dirimu menghubungi guru melalui media perpesanan:

  1. Mulailah dengan Salam.
  2. Setelah salam, gunakan kata “mohon maaf Pak/Bu telah mengganggu”
  3. Tuliskan nama dan kelasmu.
  4. Jangan Menggunakan banyak emoji
  5. Menghubungi guru di waktu yang tepat
  6. Gunakan foto profil asli
  7. Jangan bertele-tele menulis pesan
  8. Usahakan tidak ada kesalahan dalam pengetikan pesan
  9. Cukup kirim pesan satu kali saja, lalu tunggu balasan dari guru
  10. Akhiri pesan dengan ucapan terima kasih
  11. Jangan baperan

Loh, kok jangan baperan? Iya, terkadang guru dan dosen itu sedang sibuk jadi balas pesannya tidak bisa cepat. Jadi, harap bersabar saat berkomunikasi secara online dan tetaplah beretika.

*

Demikianlah sajian Guru Penyemangat tentang etika berkomunikasi dalam pembelajaran daring di masa pandemi.

Semoga bermanfaat. Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring, Sopan Santun yang Paling Utama"