Widget HTML #1

Contoh Puisi Belajar Online di Rumah Saat Pandemi, Pantang Menyerah Menambah Ilmu

Contoh Puisi Belajar Online di Rumah Saat Pandemi, Pantang Menyerah Menambah Ilmu
Contoh Puisi Belajar Online di Rumah Saat Pandemi, Pantang Menyerah Menambah Ilmu. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai, Sobat Guru Penyemangat? Masihkah dirimu semangat belajar hari ini?

Mudah-mudahan masih, senantiasa, dan terus semangat belajar ya. Entah itu belajar online maupun belajar tatap muka, keduanya hanyalah sebuah sistem yang perlu kita tempuh.

Sejatinya untuk menambah ilmu kita bisa melakukannya kapan saja, di mana saja, bersama siapa saja, serta bisa pula dengan media apa saja.

Walau begitu, terkait dengan kegiatan belajar di rumah secara online, barangkali dirimu punya suka, duka, kesan, pesan, serta harapan tersendiri, kan?

Jadi, akan semakin seru bila ungkapan semangat kita tuangkan dalam puisi belajar online di rumah saat pandemi. Nah berikut ada beberapa contoh:

Langsung disimak saja ya:

Contoh Puisi Belajar Online Di Rumah

Contoh Puisi Belajar Online Di Rumah
Contoh Puisi Belajar Online Di Rumah. Dok. Gurupenyemangat.com

Puisi: Menghitung Hari-hari di Rumah

Kemarin hari Senin
Aku masih belajar di rumah

Membaca
Berhitung
Berdiskusi

Hari ini hari Selasa
Aku tetap belajar di rumah

Mengerjakan tugas
Bertanya kepada guru
Tanpa pernah sedikit pun menginjak rumput di halaman sekolah

Menghitung hari-hari di rumah. Setiap hari dalam satu minggu aku hanya belajar dari jauh. Tanpa ada pertemuan tatap muka. Ruang kelas pun sangat dekat. Ada di sebelah kamar tidurku.

Rasanya guru begitu jauh dari pandangku. Tapi kehadiran mereka selalu dekat. Aku bersemangat memetik ilmu.

Nyatanya tidak cukup bagiku hanya menghitung hari-hari di rumah. Tanpa ada keringat, bagaimana aku bisa bertumbuh?

Aku punya cita-cita. Ayah dan Ibuku punya ambisi. Dan negeri ini punya tujuan.

Menghitung hari-hari di rumah, aku ingin mencapai apa yang mereka ingin untuk aku capai.

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Online

Saban hari aku mulai melakukan perjalanan sunyi. Perjalanan yang sepi tanpa ada bayang-bayang dari sinar matahari.

Di sebalik kesunyian itu kami begitu dekat. Centang biru dan centang abu-abu menghiasi waktu sendiri.

Membalas pesan teman
Mengomentari opini guru
Mengumpulkan tugas
Dikejar-kejar oleh tenggat waktu

Setahun lebih aku sibuk dengan online. Apa-apa yang kucari, kudapat dengan online. Bahkan untuk tersenyum, ceria, dan tertawa.

Semua karena corona hingga akhirnya perjalanan sunyi ini harus kutempuh. Belajar dari rumah. Bisa hadir sesekali ke halaman sekolah saja aku sudah bahagia.

Seakan-akan ada cahaya niscaya. Sebagaimana matahari terbit. Bahwa selalu ada penerang lain ketika bintang-bintang di langit mulai berpamitan digerus kelam.

Belajar online sudah menjadi bagian hidupmu. Sungguh perjalanan sunyi yang berdampingan dengan rindu. Sebelum masa keramaian itu tiba, aku berjanji akan terus menambah ilmu.

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Apa Kabar Masa Depan

Apa kabar masa depan
Pandemi hari ini membuatku kesepian
Semakin susah berjumpa teman-teman
Bahkan menyapa guru pun hanya bisa dari kejauhan

Masa depan bisa jadi buram
Tapi aku tidak ingin muram
Apalah artinya diri mengkhawatirkan sesuatu yang temaram
Tiada faedah lalu hati ini pun segera jauh dari tenteram

Dengan belajar masa depan akan menjadi bahagia
Sebagaimana pagi-pagi kita
Dengan damai menatap arunika
Sebagaimana sore hari kita yang ceria dengan senja

Masa depanmu akan bergantung padamu
Apa yang kau lakukan hari ini tetap manfaatkan waktu luang
Pandemi corona hanyalah tamu
Yang menjadi penguji tentang seberapa ingin kau berjuang

Karya: Ozy V. Alandika

Boleh Baca: Kumpulan Puisi Tentang Pembelajaran Jarak Jauh

Puisi Suka Duka Belajar Online

Puisi Suka Duka Belajar Online
Puisi Suka Duka Belajar Online. Dok. Gurupenyemangat.com

Saat menjalani kegiatan belajar online, dirimu pasti memiliki segudang suka dan duka, bukan?

Kadang asyik, kadang jenuh. Kadang ceria dan semangat, lalu tidak jarang pula merasa hari-hari yang dilalui selama pandemi begitu membosankan.

Nah, agar kebosanan itu hilang, bisa dong kita luapkan dalam beberapa bait puisi? Berikut contohnya:

Puisi: Merindu

Apa kabar diriku?

Sudah lama menggoreskan kata-kata bijak di buku catatan.

Kadang ngomel kepada gawai yang begitu cepat habis baterainya. Syahdan menggerutu kepada sinyal. Aduhai lamanya engkau memuat!

Apa kabar teman-temanku?

Ratusan hari berlalu tapi aku hanya bisa menatap mereka dari jauh. Layar virtual terkadang penuh dengan basa-basi.

Kebanyakan latar belakarng membuat kenyataan ini semakin semu. Bahwa apa yang sungguh-sungguh dalam kata belum akan berubah menjadi nyata.

Apa kabar guruku?

Dua semester lebih sudah berlalu dan mereka masih tegar mengajar. Butir-butir ilmu senantiasa diamalkan. Berhiaskan tetesan keringat ketulusan.

Aku belajar dari rumah. Teman-temanku belajar dari rumah. Lalu guruku mengajar dari rumah.

Kami ingin tahu bagaimana kabar kelas. Apakah bangku-bangkunya masih tersusun rapi?

Mungkin debu-debu yang menempel di lantai baru saja berteriak. Mereka sudah rindu untuk disapu, lalu kaca itu berharap agar segera dilap.

Aku yang di sini sedang merindu. Belajar di sekolah adalah harapan dan kenyataan yang menyenangkan.

Di sana aku bisa melihat tawa yang sesungguhnya tawa. Kita bisa bersama dan duduk bersama. Melihat wajah-wajah bahagia tanpa ada dinding pemisah. Entah itu dalam suka maupun duka.

Sudah selama ini aku merindu. Kepada pandemi corona, maukah engkau segera pergi?

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Hari-hari yang Membosankan

Entah mengapa hari-hariku penuh dengan mendung. Ilmu ada banyak. Kesempatanku melimpah. Tapi semangat ini rasa-rasanya tenggelam bersama pundung.

Mungkin aku bosan. Atau memang hari-hari yang kulalui sekarang semakin membosankan. Belajar dan terus belajar tapi aku tak pernah lagi menghapus coretan spidol di papan tulis.

Apa sebegini sakitnya rasa saat belajar online di rumah?

Pada dinding-dinding kesepian ingin aku menggugah diri. Mengeluh kepada keadaan; mengapa masih saja ada pandemi.

Entah mendung atau pun cerah semua sama saja.

Sungguh hari-hari yang membosankan. Aku tidak bisa tenang. Pening kepala ini melihat tumpukan tugas. Semua harus tuntas.

Tapi tolong…tuntaskan pula penantian ini.

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Dia yang Pantang Menyerah

Belajar dari rumah di tengah keterbatasan. Dia hanya tinggal di desa. Sehari-hari sibuk mencari tumpangan tempat duduk. Hanya untuk belajar dan mendapat sinyal.

Aku lihat terkadang ia lelah. Dianya tidak merasa letih walau sudah memanjat pohon dan bukit hanya demi merengkuh koneksi.

Ilmu dan pengetahuan benar-benar jadi biangnya. Menjadi sandaran baginya yang ingin menggapai cita-cita setinggi langit.

Dia yang pantang menyerah. Belajar online maupun tatap muka tidak menjadi masalah.

Terus mengonsongkan presensi dan buang-buang waktu menjadikan ia merasa bersalah. Padahal dirinya ingin terus maju walau hanya satu langkah.

Dia yang pantang menyerah. Aku juga ingin menjadi yang demikian. Setidaknya aku juga bisa. Dengan usaha dan doa, semua mimpiku bisa segera menjadi nyata.

Karya: Ozy V. Alandika

Contoh Puisi Belajar di Rumah 4 Bait

Contoh Puisi Belajar di Rumah 4 Bait
Contoh Puisi Belajar di Rumah 4 Bait. Dok. Gurupenyemangat.com

Puisi: Bolehkah Aku Kembali ke Sekolah?

Sudah lama aku terus-terusan belajar di rumah
Rasanya ingin diri ini berjalan ke segala arah
Bisa berlari-lari mengelilingi halaman sekolah
Lalu duduk istirahat di taman dengan mawar yang merekah

Inginku kembali ke sekolah
Bermain bersama teman-teman
Belajar membagi, mengali dan menjumlah
Juga bertanya kepada guru yang budiman

Pandemi corona membuatku seakan bersalah
Dan terkadang duduk bermalas-malasan mengaku lelah
Merasa enggan untuk mengkritisi ilmu dan menelaah
Semua kuakui sudah usai walau sekadar seolah-olah

Bolehkah aku kembali ke sekolah?
Aku ingin terus belajar dan berubah
Senantiasa menjadi lebih dari sekadar banyak tingkah
Juga bertemu teman-teman demi menenggelamkan gelisah

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi: Belajar Makna

Selama pandemi aku belajar banyak tentang makna
Berusaha mengerti pesan moral atas hadirnya bencana
Berusaha memahami bagaimana caranya menjadi diri yang berguna
Juga berusaha memperlakukan diri dari yang sebelumnya semena-mena

Belajar online di rumah mengajarkanku tentang makna
Bagaimana caranya berdiam diri namun tetap berdaya guna
Bagaimana caranya memetik hikmah di masa-masa karantina
Berupaya menyenangkan diri agar kegiatan belajar jadi lebih berwarna

Saat ini aku berharap segera menemui ujung dari corona
Mauku negeri ini segera sehat dan kembali ramai
Sudah cukup banyak aku menderita kegagalan atas rencana
Sudah cukup lama kepada diri sendiri aku berdamai

Seterusnya aku akan belajar tentang makna
Supaya diri ini bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya
Supaya nanti aku bisa lebih bersyukur atas beragam fenomena
Lalu mempelajari praktik terbaik yang banyak manfaatnya

Karya: Ozy V. Alandika

***

Yup. Demikianlah tadi kumpulan contoh puisi dengan tema belajar online di rumah saat pandemi. Semoga bermanfaat, ya.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Puisi Belajar Online di Rumah Saat Pandemi, Pantang Menyerah Menambah Ilmu"