Widget HTML #1

Kamu Punya Pengalaman Pergi ke Tempat Wisata yang Mengesankan? Coba Tulislah!

Hai, temanku. Jika ada guru atau orang lain yang memintamu untuk menceritakan pengalaman pergi ke tempat wisata, topik apa yang bakal kamu ceritakan? Pastinya yang paling mengesankan dong!

Iya, pasti begitu.

Jarang kutemui orang-orang yang mau menceritakan pengalaman wisata yang bertajuk kesedihan, kesialan, hingga kedukaan.

Eh, tapikan ada tuh orang yang menuliskan pengalaman jalan-jalan yang menakutkan? Iya sih, ada. Tapi kan kita malah jadi seru sekaligus merinding mendengarnya. Hahaha

Tulislah Pengalamanmu Saat Pergi Ke Tempat Wisata
Tulislah Pengalamanmu Saat Pergi Ke Tempat Wisata. Gambar oleh Darkmoon_Art dari Pixabay
Entah itu wisata lokal, wisata dalam negeri, hingga destinasi di luar negara kita Indonesia, masing-masing darnya tentu bakal menerbitkan keseruan yang bikin haru.

Terkadang atau bahkan malah seringkali, ada beberapa orang yang tak pernah bosan menceritakan pengalaman jalan-jalannya di masa lalu.

Buktinya?

Coba saja lihat ada berapa banyak temanmu yang mengunggah foto-foto nostalgia?

Itu artinya mereka sedang kangen jalan-jalan, rindu kebersamaan, juga merindukanku. Eh, maksudku, merindukan temanmu. Hahaha

Nah, sebenarnya apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam menceritakan pengalaman pergi ke tempat wisata?

Pergi ke Tempat Wisata Pantai
Pergi ke Tempat Wisata Pantai. Gambar oleh Julius Silver dari Pixabay

Pertama, Usahakan Kita Memang Benar-benar Bergi ke Destinasi Wisata Tersebut.

Ya. Apa yang mau diceritakan tentang tempat wisata di daerah A jika dirimu memang belum pernah pergi ke sana.

Lho, kan gampang, bisa comot dari Dedek Google?

Aih. Nyatanya kisah ini tidak sesederhana itu. Pengalaman dirimu dan diriku saja pasti beda, maka contoh cerita singkat wisata di Google juga tidak akan seirama dengan perasaan dan pengalamanmu.

Ceritamu bakal jadi kaku dan benar-benar tidak punya rasa ketika kamu bacakan di depan guru maupun di hadapan temanmu. Pasti begitu.

Ibarat kata, bagaimana kita bisa menjelaskan tentang Mangga jika kita sendiri hanya pernah lihat foto Mangga tanpa pernah mencicipi maupun memegangnya. Hemm.

Kedua, Ceritakan Aktivitas dan Keseruanmu Ketika Pergi ke Tempat Wisata

Nah, sebelum itu Gurupenyemangat.com ingin tanya nih, sebenarnya kamu pergi ke tempat wisata itu hanya karena ada urusan pekerjaan orang tua, atau memang inginnya jalan-jalan dalam rangka refreshing?

Yuppp. Alasan ini sangat penting sebelum dirimu memulai cerita. Orang yang mendengarkan pasti ingin tahu apa tujuan utamamu pergi ke pantai A, ke gunung B, serta destinasi wisata lainnya.

Berangkat dari sana, barulah kemudian dirimu bisa menceritakan aktivitas dan keseruanmu secara lengkap.

Orang-orang pada umumnya ingin tahu bagaimana cara pergi ke tempat wisata, berapa ongkosnya, apa media transportasinya, berapa uang masuk lokasi wisata, bagaimana parkirannya, hingga bagaimana pemandangan di sana.

Ketika dirimu benar-benar pergi ke sebuah tempat wisata, dirimu pasti akan bisa menuliskan atau menceritakannya dengan lancar. Orang lain pasti bakal perhatian, apalagi jika mereka penasaran.

Tulislah atau ceritakan pula keseruan yang menjadi andalan dari tempat wisata tersebut.

Misalnya dirimu pergi ke pantai, maka utarakan bagaimana pasir pantainya, warna laut di sana, tempat foto, kebersihan, hingga wahana lain yang ada di sana.

Ketiga, Ceritakan dengan Jujur, Jangan Lebay!

Tidak perlu menggunakan banyak majas hiperbola untuk menceritakan pengalamanmu saat pergi ke tempat wisata. Yakinlah bahwa orang-orang akan terkesan ketika dirimu bercerita dengan jujur.

Sebaliknya, jika kamu bercerita tentang wisata dan terlalu melebih-lebihkannya, suatu hari orang lain yang mendengarkanmu akan kecewa ketika mereka sudah sampai di sana.

Katanya: “Wisata yang pernah kamu kisahkan kepadaku kemarin ternyata tidak seelok ceritamu. Aku kecewa!”

Hemm. Sabar. Makanya, mendingan jujur. Soalnya, orang lain yang mendengarkan pengalamanmu juga ingin mendapatkan manfaat dan keseruan yang sama.

Contoh Cerita Singkat Liburan ke Pantai Bersama Keluarga

Setelah membaca serangkaian tulisan sederhana di atas, sekarang saatnya kita praktik menulis cerita singkat tentang liburan ke pantai bersama keluargaku. Ada ayah dan ibu, juga aku dan seorang adik perempuan.

Objek wisatanya kali ini ialah di Pantai Panjang Bengkulu. Silakan disimak, ya:

Wisata liburan ke Pantai Panjang Bengkulu
Wisata liburan ke Pantai Panjang Bengkulu. Foto: profil.bengkulukota.go.id

Selamat pagi, teman-teman! Aku punya cerita yang menarik dan seru, nih. Kemarin, pada hari Minggu aku dan teman-teman sedesaku sempat pergi jalan-jalan ke Pantai Panjang.

Letak Pantai Panjang berada di Kota Bengkulu dan tidak jauh dari UNIB. Hebatnya, kita bisa jalan kaki dari UNIB belakang semisal ada kerabat tempat kita singgah.

Seperti namanya, Pantai Panjang ternyata benar-benar panjang. Sejauh mata ini memandang, belum ditemukan mana ujung pantai tersebut.

O ya, kebetulan aku waktu itu sempat berjalan menyusuri pinggir pantai. Warna airnya cukup jernih, dan ada pula pantai pasir putih.

Benar, di sana warna pantainya putih dan cocok untuk backround foto yang instagramable.

Karena kami berangkat dari kota Curup dengan menaiki travel, maka butuh waktu 2,5 jam untuk tiba di Pantai Panjang.

Untuk memasuki lokasi pantai, kita hanya perlu membayar parkir. Parkir sepeda motor sebesar Rp2.000, dan parkir mobil sebesar Rp5.000.

O ya, selain menatap pantai yang luas dan panjang itu, kita juga bisa naik delman dan wahana kendaraan lain lho. Aktivitas ini menjadi seru terutama ketika dirimu datang ke sana pada pagi atau pun sore hari.

Mengapa tidak siang hari? Di Bengkulu itu panas, teman. Rasanya kalian tidak akan tahan berdiri di pinggir pantai pada tengah hari. Hahaha

Karena waktu itu aku bersama keluargaku tiba pada jelang sore, kami pun bersantai sejenak menunggu senja alias sunset sembari minum air kelapa dingin. Mau tahu harganya? Lumayan, teman. Harganya yaitu Rp18.000.

Mahal, ya? Wajar. Hahaha.

Sekitar jam 6 sore, akhirnya aku dan keluargaku bisa menatap sunset. Hebatnya, sunset tersebut pas berada di tengah-tengah laut dan cocok sekali untuk kita pandangi dari pinggir pantai.

Rasanya hati jadi tenang, dan kami juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan backround sunset.

Bagiku pribadi, pergi mengunjungi Pantai Panjang adalah salah satu pengalaman yang paling berkesan yang pernah kutulis dan kuceritakan sekarang.

Soalnya, aku perdana melihat pantai.

Nanti, aku juga masih ingin datang lagi ke sana, mungkin bersama keluarga, mungkin juga bersama teman-teman.

Bagaimana, apakah kalian juga mau pergi ke sana? Boleh. Atau, adakah di antaramu yang sudah pernah pergi ke sana? Jika ada, coba ceritakan juga ya. Hehehe. Terima kasih. Salam.

***

Demikianlah contoh tulisan dan cerita tentang pengalaman pergi ke tempat wisata yang mengesankan.

Dari cerita di atas, tampak tokoh utama sangat bahagia karena jalan-jalan ke pantai adalah wisata pertama kali baginya.

Cerita tersebut terlihat mengalir, dan para pendengarnya juga bisa merasakan suasana di pantai walaupun hanya sekadar mendengar ceritanya.

Nah, sekarang bagaimana? Maukah dirimu aku kasih tugas praktik berupa: tuliskan pengalaman pribadimu yang berkaitan dengan tempat wisata?

Hehehe. Atau, nanti di waktu senggang ceritakanlah pengalamanmu berkunjung ke tempat wisata favorit keluargamu.

Semoga tulisan ini bermanfaat, ya. Salam.

Lanjut Baca: Bakpia Mutiara, Oleh-Oleh Khas Jogja yang Bikin Goyang Lidah

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "Kamu Punya Pengalaman Pergi ke Tempat Wisata yang Mengesankan? Coba Tulislah!"

Comment Author Avatar
saya senang kalau bisa cerita tentang pengalaman wisata
Comment Author Avatar
Benar, Min. Seru, apalagi ketika cerita tersebut bisa menjadi kesan yang wow bagi orang yang mendengarkan. mantab

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)