Beredar Hoax Kuota Internet Gratis Mengatasnamakan Kemendikbud, Mari Sejenak Kita Mengenal Domain Resmi Milik Pemerintah
Sejak dikeluarkannya kebijakan pemberian kouta belajar dan internet gratis oleh pemerintah, peredaran link “sampah” bertajuk hoaxs semakin lincah dan mengular.
Link ini terus disebar oleh banyak orang via media sosial sembari berharap agar ketiban data internet gratisan.
Terbaru, ramai orang menyebar link kuota gratis subsidi pulsa 200RB & kuota 95GB yang mengatasnamakan Kemendikbud.
Seraya tidak punya rasa bersalah, si pembuat link membuat pernyataan seperti ini:
“KEMENDIKBUD”
Program kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 95RB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh periode bulan maret-april!
Usut punya usut, siapa pun yang membuka link tersebut diimingi akan mendapat kuota gratis setelah menyebarluaskannya hingga beberapa kali ke grup Whatsapp maupun via japri.
Padahal, mau disebar sampai ratusan kali sekali pun, tetap kita tidak bakalan mendapatkan kuota tersebut. Namanya juga hoaxs.
Hoax Kuota Gratis Mengatasnamakan Kemendikbud. Dok. Gurupenyemangat.com |
Dan bersebrangan dengan hal tersebut, sejatinya pemerintah sudah punya situs resmi tersendiri terkait pemberian kuota. Link resminya bisa kita akses di kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Pada laman tersebut, kita bisa melihat logo Tut Wuri Handayani serta rincian pemberian kuota periode Maret hingga Mei 2021 dengan detail :
7GB kuota untuk siswa PAUD, 10 GB untuk siswa sekolah dasar dan menengah, 12GB untuk guru PAUD & Disdakmen, serta 15GB untuk dosen dan mahasiswa
Masing-masing kuota gratis ini akan disalurkan setiap bulannya, namun pihak sekolah diwajibkan untuk mengunduh SPTJM paling lambat tanggal 28 tiap bulan, lalu mengunggahnya paling lambat tanggal 30.
Untuk Pauddasmen dikirim ke laman vervalponsel.data.kemdikbud.go.id dan Dikti pada laman pddikti.kemdikbud.go.id.
Baik guru, siswa, mahasiswa, hingga dosen sejatinya tidak perlu diminta mem-forward link kuota resmi tersebut hingga nominal tertentu.
Mereka hanya diminta memverifikasikan nomor handphone serta melaporkannya kepada operator sekolah.
Alhasil, di luar daripada link resmi pemerintah tadi, bisa dipastikan bahwa situs lain yang mengiming-imingi kuota gratis adalah hoaxs, biarpun mereka membawa nama pemerintah seperti Kemendikbud.
Meski begitu, tetap saja masih banyak orang yang terhasut untuk mencoba peruntungan membuka dan menyebar link hoaxs kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 95RB.
Bukan tanpa alasan, nominal pulsa dan kuotanya memang besar, dan berbarengan dengan itu pemerintah juga punya program bagi-bagi kuota pendidikan.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang kurang literasi sehingga susah membedakan mana situs resmi dan mana situs abal-abal. Pun demikian dengan akibatnya.
Bisa saja pihak pembuat link hoaxs tadi ingin mencuri data melalui nomor Whatsapp kita untuk kemudian dijadikan alat untuk mendaftar situs pinjaman online, atau hal-hal negatif lainnya.
Maka dari itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, mari sejenak kita berliterasi mengenal situs dan domain resmi milik pemerintah.
Mari Sejenak Kita Mengenal Domain Resmi Milik Pemerintah
Hadirnya beragam domain memegang kontribusi yang besar dalam perkembangan industri digital, baik di Indonesia maupun di dunia.
Rata-rata bloger maupun penulis di media online sudah “ngeh” dengan beragam jenis domain. Secara, nama unik dengan aneka ekstensinya bisa kita beli di website penyedia domain dengan harga-harga tertentu.
Domain yang sudah dibeli nantinya bisa kita gunakan untuk membuat blog, toko online, hingga layanan jasa.
Hanya saja, berbeda ekstensi domain, berbeda pula tingkat otoritas dan tujuan penggunaannya.
Ada ekstensi domain yang bisa didapat dengan harga tertentu tanpa syarat, tapi ada pula ekstensi domain yang memerlukan verifikasi data seperti KTP hingga SK lembaga.
Jadi, mari kita simak tiga jenis domainnya sebagaimana yang dilansir dari tebar.co.id:
1. Generic Top Level Domain (gTLD)
gTLD merupakan domain top level yang bersifat umum sehingga tidak ada syarat khusus untuk membeli maupun menggunakannya. Contohnya yaitu seperti blog gurupenyemangat.com.
Ekstensi .com bisa digunakan untuk keperluan komersial seperti blog pribadi, marketplace, serta situs penyedia jasa.
Adapun contoh Generic Top Level Domain lainnya seperti ekstensi .org, .net, .biz, .info, .online, .edu, .mobi dan masih banyak lagi.
Di antara ekstensi domain tersebut yang lebih tinggi otoritasnya adalah ekstensi .org. Contohnya seperti situs pssi.org dan indonesiamengajar.org. Dua situs tersebut adalah website besar yang dikelola oleh sebuah lembaga atau organisasi.
2. Country code Top Level Domain (ccTLD)
ccTLD adalah Top Level Domaian berdasarkan kode negara. Ekstensi yang ada di belakang domain unik merupakan penjelasan di mana server domain tersebut.
Semisal, saya menggunakan blog ozyalandika.id. Maka ekstensi .id merupakan ciri khas domain negara Indonesia.
Adapun ekstensi domain lainnya seperti .us (Amerika serikat), .ar (Argentina), .co (Kolombia) dan masih banyak lagi.
3.Top Level Domain Indonesia
Perlu diketahui, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) adalah pengelola segenap ekstensi domain .id di Indonesia.
Semua ekstensi domain ini tidak bisa digunakan dengan seenaknya melainkan harus memenuhi kelengkapan administrasi seperti pelaporan KTP, alamat yang valid, Surat dari lembaga, hingga surat izin.
Nah, karena ada administrasi khusus yang perlu disiapkan, maka ekstensi domain jenis ini semakin tinggi kredibilitasnya. Nyaris tidak ada domain terkait yang melakukan penipuan sebagaimana link hoaxs tentang subsidi kuota internet gratis yang ramai baru-baru ini.
Adapun contoh ekstensi Top Level Domain Indonesia, bisa dilirik pada ilustrasi berikut ini:
Top Level Domain Indonesia. Dok. Gurupenyemangat.com |
Nah, sekarang kita coba buka kembali Whatsapp seraya mengamati link kouta internet yang katanya gratis itu.
Ya, situsnya seperti koutabelajar.online; kuotasubsidi.online; atau kuotagratis.xyz
Ketiga ekstensi domain tersebut termasuk pada Generic Top Level Domain yang digunakan untuk kegiatan komersial, termasuklah dengan indikasi penipuan.
Syahdan, mari kita perhatikan pula situs resmi pemerintah. Misalnya Kemdikbud.go.id, Kemenag.go.id, pgri.or.id, nu.or.id, hingga kuota-belajar.kemdikbud.go.id. Bukankah semuanya menggunakan ekstensi domain top Indonesia?
Maka dari itulah tingkat otoritasnya tinggi karena dikelola oleh pemerintah. Termasuklah link resmi tes CPNS maupun PPPK, yaitu di sscn.bkn.go.id.
***
Nah, setelah sampai di sini, rasanya kita sudah mulai melek dengan ragam ekstensi domain yang terpercaya. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa selektif dalam menyebar link, tautan maupun alamat situs yang masih diragukan kredibilitasnya.
Jujur saja, sikap hati-hati ini adalah upaya kita untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan.
Bukankah kita ikut berdosa jika menyebar link hoaxs? Hal tersebut sudah sepatutnya kita renungkan.
Demikian. Semoga mencerahkan.
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika
Lanjut Baca: Awas, Hati-Hati! Muncul Lagi Penipuan Rekrutmen Pegawai PLN, Modusnya Biaya Transportasi Bakal Diganti
Posting Komentar untuk "Beredar Hoax Kuota Internet Gratis Mengatasnamakan Kemendikbud, Mari Sejenak Kita Mengenal Domain Resmi Milik Pemerintah"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)