Widget HTML #1

Yuk, Kita Pedekate dengan Konsep Menabung Logam Mulia ala EOA Gold

Strategi menabung si kuning cantik logam mulia? Aih, sudah pasti tiap-tiap insan punya konsep.

Ada sebagian orang yang mengharapkan agar simpanan logam mulia cepat tergandakan, dan ada juga yang memiliki konsep bahwa simpanan emas bakal dipakai jikalau suatu hari diri ini kepepet.

Bersandar dari
sana, rasanya semuanya sah-sah saja. Selagi kita menyisihkan uang, syahdan menukarnya dengan logam mulia, maka ada harapan besar terhadap pergolakan harga emas, iya kan? 

Tentu saja. Meski demikian, yang perlu kita ingat sebenarnya adalah kita sedang menabung. 

Logikanya seperti ini. Jikalau menabungnya hari ini, hatta dua minggu lagi kita ambil atau kita jual segera emasnya, rasanya itu bukan menabung. Itu namanya kocok arisan. Hohoho

Yuk, Kita Pedekate dengan Konsep Menabung Logam Mulia ala EOA Gold
Konsep Menabung Logam Mulia ala EOA Gold. Dok. Gurupenyemangat.com

Tidak, ya. Bercanda. Ya, kita sama-sama mengerti bahwasannya kebutuhan tiap orang itu beda-beda.

Mungkin ada suatu masa di mana seseorang tersebut sedang butuh biaya mendesak. Harap maklum.

Kembali kepada logam mulia alias emas. Jika kita menatap keberadaan emas di dua-tiga tahun ke belakang, tampak jelas bahwasannya pergolakan harga logam mulia sepanjang tahun 2020 meningkat begitu drastis. Gara-gara pandemi? Bisa jadi! Tapi tidak melulu karena pandemi.

Aku ingat, di bulan Juli 2020 kemarin sempat membeli logam mulia EOA Gold. Harganya waktu itu masih Rp800 K.

Tetapi, coba kita lihat harga sekarang. Wuih! Sudah hampir Rp1 juta rupiah. Maka dari itulah, kalau emas yang dibeli bulan Juli lalu dijual hari ini, aku sudah untung, kan?

Nah lho! Tapi ya, lagi-lagi konsep menyimpan emas tiap-tiap orang berbeda. Menyimpan emas (dalam hal ini adalah emas murni, batangan atau kepingan) konsep dan mindset-nya perlu dikuatkan.

Barangkali, banyak investor logam mulia menghitung keuntungannya dengan cara menjumlahkan seberapa banyak emas yang ditabung setiap harinya.

Tapi, jikalau begitu jalannya, biasanya mereka bakal mudah kecewa. Terang saja, harga emas itu fluktuatif, kan? Kadang naik tinggi-tinggi, syahdan tiba-tiba turun di esok hari.

Alhasil, sejatinya konsep dasar menabung emas berkisah tentang seberapa banyak diri mampu menyimpannya, seberapa lama kita mampu menyimpannya, serta seberapa sering pergerakan kenaikan emas yang dimaksud.

Menabung Logam Mulia ala EOA Gold
Konsep enabung Logam Mulia ala EOA Gold. Dok. Gurupenyemangat.com

Namun, lebih dari itu, aku bakal sajikan sejumput konsep menabung logam mulia versi EOA Gold agar kita semua semakin melek emas.

Pertama, Konsep Membeli (Buy) Emas

Bagaimana cara menabung logam mulia yang benar? Tentu saja kita harus membeli, kan? Ya, jikalau bisa, emasnya dipegang dan hadir di telapak tangan kita. Akad jual beli logam mulia yang dulunya adalah mata uang dulunya kan begitu. 

Pembayarannya harus cash/tunai. Sama seperti kita yang ingin membeli mata uang dollar maupun Real. Harus tunai di hari itu, karena harga besok hari biasanya berubah lagi.

Nah, kapan waktu terbaik membeli logam mulia? Nah, inilah konsep penting yang juga perlu kita renungkan. 

Waktu terbaik membeli emas adalah ketika aku, kamu, dan kita sedang punya uang. Entah harga hari itu sedang menjulang sedikit atau malah turun, kalau kita punya uang di dompet, maka saat itulah sebenarnya kesempatan terbaik membeli logam mulia.

Mengapa tidak menunggu harga emas turun saja lalu baru beli? Bisa. Tapi susah, sih. Terkadang ketika harga emas turun, eh waktu itu kita sedang tidak ada uang. Jadi, ya, tak melulu bisa dijadikan patokan.

Toh, seyogyanya kita juga menabung emas untuk hari esok, kan? Ya, jadi kita beruntung telah memilih emas. Harga emas itu fluktuatif sehingga kecenderungannya adalah naik, naik, dan naik. Tapi tidak cepat. Ada proses yang perlu ditunggu dan dilewati.

Kedua, Simpan (Save) Emas

Setelah logam mulia didapat, yang perlu kita pertimbangkan dengan baik adalah menyimpannya. Maka dari itulah  rekomendasi emas batangan atau emas keping cenderung lebih efektif  dibandingkan emas perhiasan. Mengapa? 

Setidaknya kita bakal merasa aman, atau bahkan mampu terbebas dari perasaan riya’.

Jujur saja, logam mulia itu barang mewah yang terkadang sangat menggoda untuk dipamerkan. Syahdan, konsep yang benar setelah membeli emas alias logam mulia adalah menyimpannya. 

Toh, kalau emasnya berupa kepingan atau batangan, apa yang bisa dipamerkan. Tidak ada, kan? Masa iya harus dijadikan gantungan kunci! Hahaha

Ketiga, Lupakan (Forget) Emas

Lho, mengapa logam mulia harus dilupakan? Nanti hilang, cekmano?

Bukan begitu maksudku. Melupakan yang ditegaskan di sini adalah tidak terus-terusan mengingat tanggal berapa kita beli logam mulia, berapa harga belinya di waktu itu, serta berapa harga jual sekarang. 

Terang saja, memikirkan masa lalu itu cukup memusingkan dan menggelisahkan. Eh. Maka dari itulah, emas yang sudah dibeli serta disimpan sebaiknya dilupakan terlebih dahulu. Toh, kita menabung emas untuk hari esok, kan? 

Tapi, jangan pula sampai lupa kemarin sudah nyimpan logam mulia di mana, ya!

Keempat, Sabar

Tidak berbeda dengan berbagai kegiatan dan usaha lainnya, menabung logam mulia juga butuh kesabaran. Kadangkala, kebanyakan orang yang mau menyimpan emas itu sebenarnya ingin menyelamatkan pitis alias uang. 

Kita sama-sama tahu, kan. Jikalau uang sudah dikantong, selalu saja ada hasrat ingin jajan alias membelanjakannya.

Meski begitu adanya, ketidaksabaran juga bisa hadir. Kalau sudah tidak sabaran sedari awal, maka emas yang sejatinya ingin ditabung untuk investasi jangka panjang malah buru-buru dijual lagi hanya demi jajan. 

Rugi, sih.

Alhasil, dapat direguh gagasan bahwa sabar adalah salah satu butir konsep yang paling utama ketika seseorang menabung logam mulia. Ketika kita membeli logam mulia berapa pun ukurannya, minimal ada ada target jangka panjang yang ingin dicapai. 

Apakah untuk biaya pendidikan anak, biaya beli/bikin rumah, beli tanah, mahar nikah, hingga naik haji, maka semuanya sah-sah saja. Jadi, bagi dirimu yang belum punya target, silakan tentukan sekarang, pun dengan resolusi dan rincian strategi menabung ala kamu.

Mengapa harus begitu? Karena ketika diri ini kurang sabar, biasanya jalan mengingat target dan tujuan utama menabung logam mulia akan memudahkan kita untuk berpikir secara matang.

Jadi bagaimana, sudah ada secercah pencerahan, kan?

Okelah kalau begitu. Sebagai penutup kisah, mari kita sedikit berkenalan dengan EOA Gold.

EOA Gold
EOA Gold. Sumber: Eoagold.id

Penting untuk diketahui bersama, bahwa EOA Gold adalah logam mulia yang dihadirkan oleh PT. Emas Optimasi Abadi (EOA) demi meningkatkan nilai (value) berupa perlindungan dan keamanan bagi para pelanggan.

Kemurniaannya terus teruji dan terverifikasi, yaitu dengan kadar terpercaya alias puritas tertinggi 999% atau setara dengan 24 karat. 

Jadi, tidak ada perbedaan yang berarti dengan merek logam mulia lainnya. Secara, puritas 999% itu berlaku secara internasional dan besarannya adalah 24 karat.

Lebih jauh, sejatinya EOA Gold dikelola oleh kita sesama muslim. Landasan pergerakan EOA bersandar pada spirit Employee Of Allah (EOA) sehingga pergerakan, inovasi, hingga sistem menabung ala EOA Gold sesuai dengan sistem Islam.

Mengapa harus EOA Gold?
Mengapa harus EOA Gold? Sumber: Eoagold.id

Nah, terkait keuntungan sekaligus keunggulannya, logam mulia EOA Gold memiliki ratusan cabang sekaligus puluhan ribu mitra toko emas se-Indonesia. 

Syahdan, kepingan emas EOA Gold juga tersedia ukuran kecil mulai dari 0.1 gram, 0.2 gram, 0.5 gram, 1 gram, 2 gram, dan 5 gram.

Mengapa sampai harus disediakan ukuran 0.1 gram? Niatnya tidak lain adalah memudahkan masyarakat dari berbagai lapisan pekerjaan untuk menabung emas. Secara, 0.1 gram emas EOA Gold harganya hanya seratusan ribu saja, bahkan anak SD pun bisa mulai menabung emas.

Lebih lanjut, EOA Gold memiliki desain elegan di mana dalam kemasan emasnya sudah tercantum logo EOA, barcode, hingga sertifikat elektronik. Soal buyback, EOA menjamin bakal membeli lagi emas yang kemarin sudah dibeli, tentunya dengan harga terbaik.

Terakhir, EOA Gold juga memiliki program pembinaan, didukung oleh ekosistem bisnis #peradabanEOA hingga komunitas PPA (Pola Pertolongan Allah).

Oke, sampai di sini, apakah kamu mulai tertarik menabung emas? Jika iya, alhamdulillah. Kalau ingin berkenalan lagi dengan emas, kamu juga bisa baca tulisan fakta tidak biasa tentang emas

EOA Gold bisa jadi pilihan terbaik untuk mengamankan uang kita dari inflasi yang kian meninggi. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa japri aku via WA. 085764236790

Salam. Semoga mencerahkan.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika

Taman baca: eoagold.id

Baca juga: Perhiasan vs Emas Murni, Mana yang Lebih Joss untuk Investasi?

                    Tahapan dan Cara Promosi Jualan Secara Online

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

15 komentar untuk "Yuk, Kita Pedekate dengan Konsep Menabung Logam Mulia ala EOA Gold"

Comment Author Avatar
Semoga sukses Bang☺️πŸ‘
Comment Author Avatar
Aamiin ya Rabb. Tengkyu Pak War
Comment Author Avatar
Josss, semoga Emas Ozy laris ya. Maksudku emase Mas Ozy yang laris. Bakule juga ding..🀭
Comment Author Avatar
Hihihi. Ahsiyyap, Bu. Laris 22nya gpp. Wkwk
Makasih ya Bu
Comment Author Avatar
Sukses ya πŸ‘
Comment Author Avatar
Aamiin. Makasih ya Bu. Eh. Gak ada namanya πŸ˜€
Comment Author Avatar
Terima kasih atas informasi, Mas Ozy.
Comment Author Avatar
Di Kerinci tempat beli emas batangan di pegadaian. Apa bedanya sama EOA Gold? Mohon penjelasan.
Comment Author Avatar
Itu emas antam kayaknya nek. Hehee. Lain PT sama EOA
Comment Author Avatar
Betul, kalsu beli ado sertifikatnya
Comment Author Avatar
Bismillah mulai investasi di eoa,makasih infonya mas
Comment Author Avatar
Bismillah mantab, Gan. Semoga berkah dan impiannya tercapai aamiin.

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)