Widget HTML #1

Mulai dari Diri Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Mulai dari Diri Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Mulai dari Diri Modul 3.1
Mulai dari Diri Modul 3.1

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.

Pertanyaan Pemantik - Survei Pengetahuan Awal

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran atau pimpinan sebuah institusi, tentu Anda menghadapi pengambilan keputusan setiap harinya. Pernahkah dalam pengambilan keputusan tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama-sama menjunjung tinggi suatu nilai kebajikan tertentu, dan keduanya sama-sama benar, namun tertantang karena saling bertentangan satu dengan yang lain?

Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu, dan menanyakan diri sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, serta timbul pikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, “Apakah ini sesuai peraturan?” atau “Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam kondisi seperti ini?”

Cobalah Anda renungkan dan amati, praktik penerapan pengambilan keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan dilematis selama ini seperti apa? Apa yang Anda lakukan selama ini sebagai seorang pemimpin pembelajaran? Pernahkah Anda berhenti sejenak dan berpikir, apa yang selama ini Anda lakukan telah sesuai prinsip atau nilai kebajikan yang Anda yakini, atau adakah suatu kecenderungan yang biasa Anda lakukan pada saat mengambil suatu keputusan penting? Adakah kepentingan suatu golongan yang Anda prioritaskan, kelompok yang mana, mengapa?

Setelah pengambilan keputusan, mungkin timbul keraguan atau pertanyaan dalam diri pemimpin, seperti apakah keputusan tersebut benar, sesuai dengan peraturan, atau mencerminkan panutan yang dijunjung tinggi. Hal ini menunjukkan adanya refleksi diri yang penting dalam mengevaluasi tindakan yang diambil. Saat mengambil keputusan, ataupun sudah mengambil keputusan saya diminta untuk merenung tentang praktik pengambilan keputusan mereka secara keseluruhan. Mereka perlu mengevaluasi apakah keputusan-keputusan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang diyakini. Pemimpin juga diajak untuk mempertimbangkan apakah ada kecenderungan tertentu dalam pengambilan keputusan, seperti kepentingan golongan tertentu yang lebih diprioritaskan.

Survei Pengetahuan Awal

Bacalah studi kasus pengambilan keputusan yang telah disediakan di bawah ini  dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya. 

Di sini tidak ada jawaban benar atau salah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meninjau pengetahuan dan pengalaman awal Anda dalam memahami topik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 

Berilah komentar pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS. Setiap CGP minimal mengomentari pekerjaan 2 CGP lain. 

Bagilah pengalaman di sekolah asal Anda, bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana Anda melihat pimpinan di sekolah Anda mengambil suatu keputusan? Di sini pemimpin pembelajaran bisa saja seorang guru yang harus mengambil keputusan-keputusan setiap harinya di dalam kelas, ataupun pimpinan di sekolah asal Anda yang seringkali perlu mengambil keputusan sulit dalam tugas sehari-harinya.

Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau harapan-harapan Anda mengenai materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, baik untuk diri Anda maupun kelak untuk murid-murid dan lingkungan Anda.

Setelah membayangkan diri Anda mengambil keputusan yang telah ditentukan, apakah Anda pernah bertanya kembali kepada diri sendiri, apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, apakah setelah Anda membuat keputusan, Anda merasa tidak nyaman atas keputusan-keputusan yang telah dibuat?

Setelah tuntas membaca dan menjawab pertanyaan pada tautan di atas, kumpulkan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan di LMS.

Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?

Sebagai Kepala Sekolah yang baru diangkat, saya dihadapkan pada situasi yang melibatkan keputusan pengadaan buku pelajaran untuk murid-murid. Pertama-tama, saya akan mempertimbangkan prinsip transparansi, keadilan, dan integritas dalam pengambilan keputusan terkait pemilihan buku pelajaran. Pertama, saya akan mengevaluasi kebutuhan sekolah dan memastikan bahwa pemilihan buku pelajaran dilakukan berdasarkan kualitas, relevansi, dan kebutuhan pembelajaran para murid. Saya tidak akan memberikan prioritas pada penerbit tertentu hanya karena adanya penawaran komisi. Keputusan ini harus didasarkan pada kepentingan pendidikan dan kesejahteraan siswa. Ketika penerbit Y memberikan informasi tentang penawaran komisi, saya akan dengan tegas menyatakan bahwa keputusan pengadaan buku pelajaran harus diambil berdasarkan pertimbangan akademis dan kualitas buku, bukan atas dasar imbalan finansial pribadi. Saya akan menjelaskan bahwa prinsip transparansi dan keadilan dalam pengadaan harus dijunjung tinggi.

Pertanyaan 1

Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?

Dalam konteks pengambilan keputusan, salah satu nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat saya bekerja adalah nilai empati, karena orang yang memiliki dasar nilai-nilai kebajikan yang kuat cenderung membuat keputusan yang lebih konsisten dengan prinsip-prinsip moral dan etika. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berintegritas, yang pada gilirannya dapat membangun kepercayaan dan kerjasama di antara anggota tim atau komunitas.

Pertanyaan 2

Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa? 

Saya pernah menjadi proktor kegiatan ANBK di sekolah. Di saat itu ada dua sekolah yang ingin menumpang untuk menggelar ujian di sekolah kami. Kepala sekolah mengambil keputusan bahwa sekolah kami yang menjadi panitia. Karena merasa kurang adil, saya berusaha untuk berkomunikasi dan memberi usul kepada kepala sekolah untuk membentuk panitia gabungan.

Pertanyaan 3

Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?

Pernah, salah satunya yaitu karena tekanan lingkungan. Jika ada tekanan atau ekspektasi dari lingkungan sekitar, seseorang mungkin meragukan keputusan yang diambil apabila hasilnya tidak sesuai dengan harapan orang lain.

Pertanyaan 4

Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Tantangan saya hadapi adalah keinginan banyak orang terutama rekan sejawat yang meminta dipenuhi sedangkan keinginan dan kemauan yang mereka ajukan banyak versi dan terkadang bertentangan dengan aturan yang berlaku, sehingga membuat dilematik siapa yang harus saya pilih dan bagaimana cara saya memilih yang terbaik.

Pertanyaan 5

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3.1 (harapan dan manfaat untuk diri sendiri, murid dan sekolah) - Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3.1 ini?

Saya diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam menangani situasi dilematis di lingkungan pendidikan, di mana berbagai kepentingan saling bertentangan. Ini termasuk kemampuan untuk memfasilitasi diskusi, mencari solusi yang adil, dan mempertahankan integritas dalam pengambilan keputusan.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Mulai dari Diri Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin"