Widget HTML #1

Kecewa dengan EOA Gold Karena Susah Jual?

Dibilang kecewa sih, gak terlalu kali ya. Lagian aku sebenarnya merupakan salah seorang Agen EOA Gold. Masa iya orang yang ngajakin nabung malah cerita tentang kekecewaan?

Apa gak salah ini? Tapi boleh-boleh saja, kan.

Meskipun aku seorang Agen, tapi aku pula menjadi seorang konsumen EOA Gold. Tidak semua agen adalah orang kaya, dan masing-masing dari mereka juga butuh uang saat sedang kepepet. Aku juga begitu.

Mengapa Aku Agak Kecewa dengan EOA Gold?

Kecewa dengan EOA Gold Karena Susah Jual
Kecewa dengan EOA Gold Karena Susah Jual? Dok. GuruPenyemangat.com

Belum lama ini aku sebenarnya sedang butuh uang banyak. Mungkin sekitar 40-50 juta untuk keperluan masa depan. Sejak dua tahun terakhir aku sudah rutin menabung EOA Gold.

Bahkan tidak hanya sekadar menabung, aku juga cukup sering membantu teman-teman konsumen yang ingin melakukan buyback EOA Gold. Karena mereka kepepet, sedangkan cabang provinsi jauh, maka mau tak mau aku menutupi buyback tersebut dengan tabunganku terlebih dahulu.

Alhasil, terkumpullah logam mulia dengan ragam gramasi dan varian mulai dari 0.025 gram hingga 10 gram.

Namun karena sedang butuh-butuhnya dengan uang, dengan jumlah yang besar, aku pun langsung melakukan buyback EOA Gold dengan total gramasi sekitar 45 gram.

Tanpa berpikir panjang, langsung saja aku lempar pemberitahuan buyback di grup Agen. Sejak awal sebenarnya aku agak pesimis karena dalam 2 bulan terakhir ini terjadi banyak sekali aktivitas buyback baik dari sisi konsumen maupun agen.

Bahkan beberapa hari sebelum melakukan buyback aku juga sudah mendapat informasi bahwa ternyata kas cabang EOA Gold di provinsi sudah kosong karena melayani buyback konsumen.

Tapi ya, mau bagaimana lagi. Sama seperti agen-agen dan konsumen lainnya, aku juga butuh uang mendadak.

Setelah aku mengirimkan pesan buyback di grup Agen, ternyata sangat minim respon. Hingga sore, bahkan hingga esok harinya tercatat hanya sekitar 20 gram saja emasku yang diborong oleh teman-teman agen.

Ada perasaan senang, namun ada pula perasaan sedih. Sebenarnya bagiku urusan buyback dengan melempar ke agen itu adalah perihal yang ribet.

Apalagi jika agen yang mengambil buyback-nya ada di luar kabupaten. Maka secara otomatis aku perlu mengirim logam mulia tersebut dalam bentuk paket yang dititipkan kepada kurir. Yah, nambah ongkir dong? Hemm, mau bagaimana lagi.

Karena sudah hampir 2 hari tanpa respon dan emasku masih bersisa setengahnya, aku pun langsung mengirimkan pesan WhatsApp kepada Branch Manager EOA Gold cabang provinsi.

Waktu itu aku japri sekitar pukul 4 Subuh, tepatnya sesudah sahur. Kulihat dan kutunggu, ternyata chat-nya centang satu. Ya sudah, aku tunggu saja sampai siang, sampai sore. Eh ternyata chat-ku tidak dibalas oleh si BM.

Sedikit kesal, sontak saja aku japri teman agen yang rumahnya berada di dekat kantor cabang di provinsi. Alhamdulillah si agen membalas dan bersedia membantu.

Padahal aku tidak ingin ngomel-ngomel ke BM, hanya ingin minta untuk difasilitasi buyback EOA Gold ke pusat.

Ongkir biarlah aku yang menanggunggnya. Menunggu lebih dari 3 hari pun aku tak mengapa, asalkan emas ini terjual dan aku bisa mendapatkan uang yang saat ini sedang aku butuhkan.

Tapi ya sudah, mungkin si BM sedang sibuk, atau malah sedang pusing melayani pesan pribadi dari teman-teman agen lainnya yang juga sedang resah untuk melakukan buyback.

Sesekali aku melihat grup agen, di sana pula banyak pembicaraan alot terkait dengan penyelesaian masalah buyback. Ada yang kesal, ada yang emosi, dan ada pula yang bilang bahwa cabang selama ini hanya menyuruh agennya untuk jualan dan jualan, tapi giliran urusan buyback mulai kesusahan dan seakan-akan lepas tangan.

Kecewaku Berlanjut....

Setelah mengirim paket emas ke cabang, pihak cabang terutama admin-nya cukup sigap untuk melayaniku. Aku dimintai data KTP, NPWP, hingga nomor rekening bank. Sembari itu, aku pula membaca pemberitahuan di grup agen yang beberapa hari lalu sempat dikirim oleh si BM. Aku ingat betul bahwa jikalau ingin melakukan buyback ke pusat, maka prosesnya membutuhkan waktu 1 minggu untuk pencairan.

Yah, berarti emas mulia EOA Gold bukan barang likuiditas dong yang bisa cepat cair? Apa bedanya dengan jual rumah atau tanah? Hehe. Sebagai seorang agen, semestinya aku tidak perlu bertanya hal-hal seperti ini. Namun, pada tulisan ini aku hanya mewakili opini konsumen.

Lanjut berkisah....

Tiga minggu telah berlalu, dan hingga hari ini belum ada tanda-tanda ada uang masuk ke rekeningku. Rasanya makin kesal, tapi aku terus bersabar. Beberapa kali kuamati konten di YouTube-ku. Ternyata sudah mulai banyak komentar kurang mengenakkan di sana tentang EOA Gold.

Komentar Konsumen yang Menyesal Beli EOA Gold
Komentar Konsumen yang Menyesal Beli EOA Gold. Dok. YouTube Guru Penyemangat

Intinya, banyak konsumen yang menyesal beli EOA Gold karena susah untuk dijual kembali. Ada yang bilang agennya tidak mau melayani, agennya hilang kontak, hingga toko emas yang tidak mau membeli EOA Gold.

Sebagai seorang agen, aku secara pribadi khawatir. Di satu sisi aku memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan visi investasi dan menyelamatkan aset umat, namun di sisi lain aku harus berhadapan dengan fakta bahwa buyback EOA Gold amat susah.

Kalau konsumen kecewa? Mau bagaimana lagi. Toh, aku sebagai konsumen juga sudah kecewa baik dari segi pelayanan, tindak lanjut masalah, hingga urusan buyback EOA Gold sendiri.

Meski sampai saat ini aku belum mendapatkan pencairan buyback emas dari pusat, aku masih bisa cukup bersabar karena uang tersebut belum aku butuhkan hari ini. Namun, aku berpikir bahwa bagaimana bila ada konsumen seperti aku yang butuh uang cepat karena sedang tertimpa musibah atau semisalnya?

Jikalau ditemukan kasus tersebut, kemudian pihak EOA Gold tidak menemukan solusi jitu berupa buyback cepat, maka boleh dikatakan “Hancurlah harga diri EOA Gold”. Kepercayaan konsumen bakal hancur, dan pihak EOA Gold sendiri sebenarnya sedang menanggung dosa, yaitu dosa menzalimi konsumennya terkait dengan leletnya pelayanan.

Sekali lagi, barangkali sebagai agen, aku kurang layak untuk berkisah hal-hal seperti ini. Namun ini bukanlah pelampiasan emosiku dan teman-teman agen melainkan juga demi kebaikan EOA Gold itu sendiri.

Tambah lagi beberapa minggu yang lalu ada pula agen berkisah bahwa ia pernah menjual EOA Gold gramasi 0.1 gram ke toko emas. Setelah didatangi, ada satu toko emas yang ingin mengambil buyback-nya namun dengan harga Rp80.000 saja.

Jika kuhitung-hitung, tentulah si konsumen EOA Gold bakal rugi banyak. Di saat harga emas melambung dengan angka lebih dari sejuta, semestinya buyback Gold gramasi 0.1 gram bisa dihargai minimal Rp110.000. Ini cuma Rp80.000. Bagaimana bila total gramasi 0.1 gramnya ada puluhan keping?

Toh, kasihanlah si konsumen.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan EOA Gold untuk Menyelamatkan Konsumen

Tidak sopan rasanya bila aku berkeluh kesah, ngomel, dan kritik namun tanpa memberi saran. Sebagai seorang agen, sebenarnya aku belum berpikiran untuk berhenti. Aku masih ingin melanjutkan estapet perjuangan untuk menyelamatkan aset umat.

Karena mengapa? Karena aku sudah terlanjur jatuh hati dengan visi, misi, serta kebaikan yang ditawarkan oleh EOA Gold. Maka darinya, berikut beberapa solusi yang bisa ditempuh oleh EOA Gold:

1. Menyediakan Dana Buyback dalam Jumlah Besar

Solusi pertama tiada bukan dan tiada lain ialah menyiapkan dana buyback EOA Gold dalam jumlah besar dan pantas. Aku menyadari bahwa pihak cabang ~misalnya~ yang sudah punya dana buyback tentu ingin mempertahankan emas tersebut hingga harganya naik terlebih dahulu, sebelum kemudian di-buyback kembali ke pusat.

Namun hal-hal seperti ini perlu strategi yang matang, karena konsumen bukanlah orang yang bisa menunggu berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu. Kepercayaan adalah segalanya dalam bisnis. Sekali konsumen kecewa, maka kekecewaan tersebut bisa merambat ke konsumen dan calon konsumen.

2. Menjalin Kerja Sama dengan Pihak Bank Islam

Sejauh yang aku ketahui, kerja sama antara EOA Gold dengan pihak bank Islam seperti BSI atau Muamalat belumlah berjalan lancar. Pun demikian dengan pihak Pegadaian Syariah.

Dari beberapa konsumen yang pernah bertandang ke sana untuk perihal gadai, ternyata emas EOA Gold yang ingin digadai harus dibuka terlebih dahulu kemasannya. Padahal kita tahu, kan, bahwa kalau EOA Gold kemasannya rusak maka harga buyback-nya bakal berkurang.

Terlebih lagi di saat konsumen sedang butuh uang banyak, terkadang gadai bukanlah solusi. Menjual adalah solusi. Maka darinya, perlu ada MoU antara EOA Gold dengan Bank Islam, supaya di Bank Islam atau Pegadaian Syariah bisa melakukan transaksi buyback. Ya, meskipun harganya tidak sama persis sebenarnya masih bisa ditolerir.

3. Menjalin Kerja Sama dengan Toko Emas

Perihal nomor tiga ini agaknya belum digiatkan oleh EOA Gold. Mungkin sudah ada, namun sosialisasinya masih sangat terbatas. Sebenarnya EOA Gold bisa menjalin kerja sama dengan toko emas dengan strategi yang juga mirip dengan Bank Islam sebagaimana usulan nomor dua.

Jikalau ada kerja sama dengan toko emas dan toko emas bisa mengambil buyback EOA Gold, rasanya konsumen bisa lebih leluasa dan berkurang rasa khawatirnya.

Boleh Baca: Berapa Keuntungan Investasi Emas dalam Waktu Satu Tahun?

4. Memberdayakan EOA Club

Sepanjang menjadi agen, aku baru sekali berurusan dengan EOA Club terutama dalam urusan gadai. Proses gadainya memang cepat dan nilai gadainya juga lebih tinggi dibandingkan dengan pegadaian maupun bank BSI. Hanya saja nilai/biaya titipnya cenderung lebih mahal.

Jika dikelola dengan baik, agaknya EOA Club juga bisa menjadi bank buyback yang dikelola secara mandiri oleh pihak cabang maupun pihak agen. Namun hingga saat ini hal seperti itu belum tampak.

5. Meningkatkan Pelayanan Terhadap Konsumen

Terakhir, sekaligus hal yang menurutku amat penting ialah Pelayanan. Selama ini, EOA Gold sangat sibuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya aset, investasi, dan tabungan jangka panjang.

Namun sayangnya hal tersebut tidak dibarengi dengan pelayanan prima terhadap konsumen yang ingin melakukan buyback dalam jumlah besar dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Maka darinya, agaknya perlu ada kontak person yang khusus melayani urusan buyback minimal di setiap kecamatan atau kabupaten. Miriplah seperti CS di bidang pelayanan jasa atau jual beli.

Hal ini berguna untuk memudahkan konsumen untuk melakukan buyback dengan cepat tanpa ada rasa khawatir. Di samping itu, kehadiran CS juga sebenarnya bisa membuka peluang penjualan EOA Gold lebih laris, karena CS bisa mengarahkan konsumen untuk belanja EOA Gold ke agen atau member terdekat.

***

Nah demikianlah sajian GuruPenyemangat.com tentang keluh kesah terhadap urusan buyback EOA Gold yang saat ini cukup sulit untuk dijual.

Tulisan ini disajikan untuk untuk menjatuhkan brand melainkan sebagai perenungan bersama berikut dengan solusi yang bisa ditempuh oleh pihak EOA Gold ke depannya.

Semoga bermanfaat
Salam.

Lanjut Baca: Pengalaman Menjual Emas Antam ke Pegadaian, Ternyata Mengecewakan

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "Kecewa dengan EOA Gold Karena Susah Jual?"

Comment Author Avatar
Terimakasih atas keterbukaan informasinya. Mau tanya kak, jika qt jual eoa k non agen, apakah bisa dijual dengan harga beli? Misal karena dia konsumen mau beli emas, daripada beli baru mending dari qt gt.. atau ya dimurahin dikit lah.. Tapi kuitansinya emang pke atas nama qt gt. Boleh ga?

Soalnya eoa ini udah ditunggu 3th lamanya, harga buyback masih jauh di bawah harga dulu beli..
Comment Author Avatar
Boleh gan tidak masalah gan. Yg penting kemasan gak rusak.

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)