Widget HTML #1

Teks Pidato Menuntut Ilmu, Singkat dan Menyentuh Hati

Hai Sobat Guru Penyemangat, sudah menuntut ilmu hari ini?

Alhamdulillah ya bila kita semua masih semangat belajar. Berapa pun usia, berapa pun waktu yang kita punya, sudah semestinya kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Nah berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh teks pidato menuntut ilmu yang singkat dan menyentuh hati.

Mari disimak ya:

Teks Pidato Menuntut Ilmu, Singkat dan Menyentuh Hati

Pidato Menuntut Ilmu
Kegiatan Menuntut Ilmu. Dok. Ozy V. Alandika (GuruPenyemangat.com)

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, assalatu wassalamu’ala asyrofil anbiya iwal mursalin wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in.

Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah.....
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru....
Serta teman-teman yang berbahagia;

Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita berucap Alhamdulillah seraya bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang senantiasa diberikan, mulai dari nikmat sehat, nikmat sempat, hingga nikmat berupa kemudahan menuntut ilmu.

Sholawat berhiaskan salam tidak lupa kita kirimkan kepada Rasul Junjungan Umat, Nabiyullah Muhammad SAW. Semoga dengan rajinnya bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia;

Pada momentum yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan pidato bertema menuntut ilmu. O ya teman-teman, saya ingin bertanya. Apakah menuntut ilmu itu wajib?

Jawabannya benar. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim baik itu muslim laki-laki maupun muslim perempuan.

Dari kewajiban ini, tanpa kita sadari bahwa belajar itu tidak berpatok pada tinggi atau rendahnya umur, kurus atau gemuknya badan, maupun hal-hal lainnya.

Jika demikian, menurut teman-teman bagaimana cara kita agar bisa menuntut ilmu dan belajar?

Nah, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1-3.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ  

Bacaan Latin:

Iqro’ bismirobbikalladzi kholaq, kholaqol insaana min ‘alaq, iqro’ warobbukal akrom.

Artinya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.

Teman-teman yang berbahagia;

Dari ayat di atas, kita dapat menangkap pesan bahwa cara belajar utamanya ialah dengan membaca, membaca dan membaca.

Membaca di sini bukan sekadar membaca melainkan juga menelaah sekaligus memikirkan apa yang kita baca. Entah itu tentang manfaat, akibat, kebaikan-kebaikan yang bisa diamalkan, hingga hikmah yang bisa dipetik.

Sayangnya tidak sedikit dari kita yang di zaman sekarang ini hanya sekadar membaca. Membaca hari ini tapi kemudian besok lupa. Menghafal hari ini, ternyata ingatnya pada masa-masa ujian saja. Ketika libur sekolah, eh tiba-tiba semua pelajaran jadi lupa.

Apakah ini perilaku membaca yang diharapkan dari Surah Al-Alaq di atas?

Tentu tidak ya teman-teman. Membaca sebagai salah satu aktivitas menuntut ilmu sejatinya perlu diiringi dengan perubahan perilaku, akhlak, adab, hingga sopan-santun. Jika ada perubahan terutama dari dalam diri, itu artinya ilmunya langsung diterapkan.

Toh kalau kita hanya membaca dan bacaan tersebut tidak diterapkan atau diamalkan, maka sama saja seperti pohon yang tumbuh namun tidak berbuah. Apa artinya? Artinya yaitu manfaat yang amat sedikit. Jangankan untuk orang lain, untuk diri kita sendiri saja terlupa.

Teman-teman yang berbahagia;

Hal selanjutnya yang bisa lakukan agar senantiasa menjadi insan yang suka menuntut ilmu dan belajar ialah dengan cara “Mengulang”.

Ya, segala hal yang baru itu tidak bisa serta-merta langsung diingat. Misalnya ketika kita mempelajari hal yang baru, maka hal tersebut perlu diulang berkali-kali hingga ingat. Pun demikian dengan ibadah wudhu dan sholat. Kalau tidak diulang maka gerakannya, bacaannya, hingga rukunnya bisa jadi akan terlupa.

Nah, bagaimana dengan teman-teman di sini, apakah sudah lancar wudhu dan sholat? Mudah-mudahan sudah lancar dan terus belajar ya.

Teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;

Cara selanjutnya supaya kita bisa senantiasa belajar dan menuntut ilmu ialah dengan cara membaca tanda-tanda. Kok membaca lagi?

Iya. Membaca adalah kunci. Bukan sekadar membaca buku melainkan juga membaca alias tadabbur alam. Melihat alam ciptaan Allah, mengaguminya, serta memetik nilai-nilai kebaikan dari apa-apa saja yang Allah ciptakan.

Dari burung-burung yang terbang kita bisa belajar tentang impian. Dari para semut pekerja kita bisa mempelajari tentang kerja keras. Dari tumbuhan kita bisa mempelajari tentang ilmu sains, serta masih banyak lagi.

Saat belajar kita sertai dengan syukur, maka di saat itu pula insya Allah ilmu kita akan makin bertambah dan kitanya tetap menjadi pribadi yang rendah hati.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim. Tidak mengenal umur, jenis kelamin, dan juga tidak mengenal jabatan. Mari kita senantiasa tetap semangat menuntut ilmu dan belajar hal-hal kebaikan. Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas khilaf dan salah.

Saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

***

Boleh Baca: Contoh Kultum Tentang Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Itulah tadi seutas sajian GuruPenyemangat.com tentang contoh teks pidato menuntut ilmu yang bisa menjadi referensi.

Semoga bermanfaat
Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

1 komentar untuk "Teks Pidato Menuntut Ilmu, Singkat dan Menyentuh Hati"

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)