Widget HTML #1

Teks Pidato 10 Muharram Tentang Keutamaan Puasa Asyura, Cocok untuk Tausiyah dan Pildacil

Teks Pidato 10 Muharram
Teks Pidato 10 Muharram. Dok. GuruPenyemangat.com

Hai Sobat Guru Penyemangat, sudah mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Asyura dan memetik keutamaan di momentum 10 Muharram?

Ya, menyambut Tahun Baru Islam sejatinya tidaklah hanya sekadar mengikuti pawai atau pun memosting kata-kata mutiara di media sosial.

Sebagai seorang muslim yang mantap, sebaiknya kita menjadikan Tahun Baru Islam sebagai titik balik atau landasan pacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih berakhlak mulia, lebih takwa, dan lebih serius dalam mempersiapkan bekal menuju negeri akhirat.

Maka dari itu, adalah hal yang sangat baik bagi kita untuk memanfaatkan momentum 10 Muharram dengan memperbanyak amal kebaikan, misalnya dengan melaksanakan puasa Asyura, bersedekah, menguatkan silaturahmi, serta sederet amal berpahala lainnya.

Berikut ada contoh teks pidato 10 Muharram singkat tentang keutamaan puasa Asyura, cocok untuk materi tausiyah dan pildacil.

Mari disimak ya:

Pidato 10 Muharram Singkat: Keutamaan Puasa Asyura

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin. Alhamdulillah wa syukurillah ‘ala nikmatillah fi syahril muharram. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in.

Hadirin jamaah yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT;

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita gaungkan syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla. Syukur atas nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan hingganya kita semua bisa menyapa dan hadir di Tahun Baru Islam seraya memetik keutamaan bulan Muharram 1445 Hijriah.

Sholawat berbingkai salam marilah kita kirimkan kepada sang suri tauladan, Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan sering berucap Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kita dimudahkan untuk meraih pertolongan beliau di Yaumil Akhir nanti. Aamiin Ya Robbal ‘alamin.

Hadirin jamaah rahimakumullah;

Tidak terasa Dzulhijjah telah meninggalkan kita dan sekarang Muharram yang menyapa kita. Allah datangkan Muharram seraya mengetuk alam pikir kita bahwa waktu ini ternyata begitu cepat berlalu. Sedangkan kita?

Kita barangkali masih amat sedikit melakukan persiapan tentang Maa Qoddamat lighod, tentang bekal yang akan kita bawa menuju Hari Kiamat.

Meski demikian adanya, kita sebagai umat muslim pantang untuk berpatah arang. Allah memerintahkan kita untuk “Laa taghnatuu-mir rohmatillah” untuk jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah. Karena rahmat Allah itu lebih luas dari langit dan bumi, lebih luas dari sejauh-jauhnya mata kita memandang.

Hadirin jamaah yang berbahagia;

Kita adalah orang-orang yang beruntung karena masih diberikan kesempatan umur untuk memantapkan persiapan bekal di bulan Muharram.

Sebagaimana yang diketahui bahwa Muharram adalah bulan yang agung, bulan yang suci, bulan yang mulia, dan termasuk salah satu dari asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimuliakan Allah).

Ada momentum yang amat baik dan ditunggu-tunggu oleh umat Islam, yaitu momentum 10 Muharram. Ada apa dengan 10 Muharram? Ya, ada ibadah sunnah dengan tawaran pahala yang amat besar, yaitu puasa Asyura.

Jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT;

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهَا

Bacaan Latin:

Shiyaamu yauma ‘asyuuroo-a innii ahtasibu ‘alallaahi an yukaffiros-sanatallatii qoblaha.

Artinya:

"Puasa hari 'Asyura aku berharap Allah akan menghapuskan dosa selama setahun." Hadis Riwayat Imam Muslim.

MasyaAllah walhamdulillah. Dari hadis tadi, Rasulullah SAW menerangkan sekaligus berharap bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa selama setahun.

Setahun ada 365 hari, sedangkan setiap hari ada-ada saja dosa yang kita lakukan. Namun dengan berpuasa seraya mengharap ridha Allah SWT semata, maka Allah hadirkan rahmat-Nya dengan menghapus dosa hamba-Nya selama setahun.

Hadirin jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT;

Dalam catatan sejarah, pada hari Asyura 10 Muharram banyak terjadi peristiwa luar biasa, termasuk selamatnya Nabi Musa as dari kejaran pasukan Fir’aun.

Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa AS berpuasa pada hari tersebut. Selanjutnya, umat Yahudi mengikuti apa yang dilakukan nabinya itu, berpuasa setiap 10 Muharram.

Lalu, apakah kita umat Rasulullah SAW mengikuti tradisi dan kebiasaan umat Yahudi yang berpuasa di hari Asyura?

Nabi Muhammad SAW dalam sabda beliau pun menjawab:

فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ” فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Bacaan Latin:

Fa-anaa ahaqqu bimuusa minkum, fashoomahu wa amaro bishiyaamihi.

Artinya:

"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka hari itu, Nabipun berpuasa dan mendorong umatnya untuk berpuasa." (Hadis Riwayat Imam Bukhari).

Bahkan dalam hadis shahih yang lain, Rasulullah SAW pun berencana untuk melaksanakan puasa sehari sebelum 10 Muharram atau pada tanggal 9 Muharram. Namun sebelum tahun depan tiba, Qadarullah Rasulullah SAW telah wafat. Adapun puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram dinamakan puasa Tasu’a, yaitu puasa sunnah untuk menyelisihi kaum Yahudi dan Nasrani.

Jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT;

Hari Asyura adalah salah satu hari di bulan Muharram yang amat penting dan bersejarah bagi umat Islam. Bahkan sebelum kisah Nabi Musa AS, pada hari Asyura ada peristiwa penting lainnya seperti hari di mana Nabi Adam AS diciptakan di surga, hari diterimanya taubat Nabi Adam AS, dan masih banyak peristiwa lannya.

Tapi, apakah kita umat muslim hanya perlu menunggu momentum 10 Muharram untuk berpuasa? Tentu tidak ya jamaah.

Puasa itu hukumnya sunnah, dan segala sesuatu yang sunnah sejatinya tidak bisa menggantikan amalan-amalan wajib. Maka dari itu, jangan sampai kita meninggalkan yang wajib, atau menyepelekan yang wajib hanya demi amalan sunnah.

Contohnya seperti apa? Misalnya kita menyambut Tahun Baru Islam dengan cara bakar jagung, kemudian begadang hingga pukul 00.00 sembari berzikir, kemudian bermain kembang api. Eh tapi esok paginya? Kita malah kesiangan dan tidak sholat Subuh.

Apakah seperti itu caranya kita menyambut bulan Muharram yang mulia? Euforianya mungkin masih bagus, karena merupakan wujud dari kegembiraan. Tapi sholat Subuhnya? Alhasil, gara-gara terlalu larut dalam euforia, amal kita hangus di hari itu tersebab yang wajib kita tinggalkan.

Hadirin yang berbahagia;

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu, dan Allah kuatkan hati kita untuk senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Mari kita mantapkan persiapan diri untuk mengarungi Tahun Baru Islam dan memetik keutamaan di bulan Muharram, termasuk melaksanakan puasa Asyura.

Selagi hayat masih dikandung badan, selama itu pula kita wajib berikhtiar dan menambah bekal untuk dibawa ke hadapan Allah di akhirat nanti.

Nah, demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang mulia ini. Mohon maaf atas segala salah, dan kepada Allah marilah sama-sama kita bermohon ampun.

Saya akhiri;
Subhanakallahu wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astagfiruka wa atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Boleh Baca: Pidato Tahun Baru Islam Tentang Spirit Hijrah Singkat

Download Tausiyah 10 Muharram PDF

Berikut Guru Penyemangat siapkan link unduhan dokumen teks pidato tentang 10 Muharram yang berisi keutamaan puasa Asyura, lengkap dengan dalilnya.

Sobat bisa memanfaatkan teks pidato berikut sebagai bahan tausiyah, lomba pildacil, maupun materi kultum Subuh menyambut momentum 10 Muharram.

Silakan klik tombol download lalu tunggu beberapa saat untuk mendapatkan dokumennya:

Pidato 10 Muharram 257kb

***

Boleh Baca: Teks Pidato Singkat Tentang Bulan Muharram yang Mudah Dihafal

Demikianlah sajian Guru Penyemangat tentang contoh teks pidato bertema 10 Muharram tentang keutamaan puasa Asyura yang singkat, lengkap dengan dalilnya.

Semoga bermanfaat
Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Teks Pidato 10 Muharram Tentang Keutamaan Puasa Asyura, Cocok untuk Tausiyah dan Pildacil"