Widget HTML #1

Fabel: Lalat yang Iri Hati

Fabel Lalat yang Iri Hati
Fabel Lalat yang Iri Hati. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai Sobat Guru Penyemangat, pernahkah dirimu merasa iri terhadap kebahagiaan yang didapat oleh orang lain?

Sesekali, agaknya pernah, ya. Karena memang hati ini mudah dibuat kesal dengan kesuksesan yang didapat oleh orang lain, kebahagiaan, hingga kelebihan lainnya.

Tapi, sejatinya lama-lama bersikap iri akan mengantarkan hati ini menuju kedengkian dan itu berbahaya bagi kehidupan kita.

Semestinya rasa iri hati bisa kita jadikan motivasi untuk berbuat baik yang lebih sebagaimana fabel yang berkisah tentang lalat berikut.

Langsung disimak saja ya:

Fabel: Lalat yang Iri Hati

Oleh Fahmi Nurdian Syah

Raina adalah seorang gadis berusia lima belas tahun yang memelihara seekor kucing berwarna putih, ia sangat menyayangi kucingnya tersebut.

Hal inilah yang membuat seekor lalat menjadi iri hati.

Setiap hari lalat yang terbang ke sana-kemari mengitari rumah Raina yang tak begitu besar itu sering melihat si kucing selalu mendapatkan makanan yang lezat.

Berbeda dengannya yang hanya dapat mengonsumsi sisa-sisa makanan yang sudah dibuang ke sampah. 

Pada suatu ketika, lalat memberanikan diri masuk ke dalam rumah Raina dan hinggap mendekat ke arah kucing yang sedang makan siang. 

"Hai kucing, aku merasa lapar bolehkah minta sedikit saja makananmu itu? aku ingin sekali mencicipinya," ucap si lalat kepada kucing. 

"Tidak boleh, kamu cari saja makanan di tempat sampah sana!" jawab si kucing. 

Mendengar jawaban dari si kucing tak membuat lalat pergi, ia malah bersikeras untuk tetap mengincipi makanan tersebut, hingga membuat kucing merasa risih dan berteriak.

Teriakan kucing tersebut sampai ke telinga Raina, kemudian datanglah Raina mendekat ke arah mereka yang sedang bersitegang. 

Kucing pun bilang kepada Raina bahwa keberadaan lalat di sini telah mengganggu makan siangnya. Lalu Raina pun mengusir lalat keluar dari rumahnya.

"Hai lalat, pergilah kamu dari rumahku, badanmu hanyalah seperti sampah yang hanya bisa mengotori tempat tinggalku ini," ucap Raina. 

Dengan terpaksa lalat pun tak bisa mengelak, ia terbang pergi meninggalkan kucing yang sudah dianggapnya pelit itu dengan perasaan yang sedih.

Seperti biasanya, lalat pun hanya bisa mengkonsumsi sisa makanan yang ada di sampah. 

Beberapa hari kemudian, lalat kembali terbang di sekeliling rumah Raina. Namun anehnya ia tak melihat keberadaan kucing putih yang pelit itu.

Hal itu membuat rasa penasaran pada diri lalat menggebu, lalu ia pun pergi ke sebuah taman yang terletak di belakang rumah Raina.

Di sana ia melihat seekor kelinci yang mungil peliharaan Raina, lalat pun dengan segera menghampirinya. 

"Hai kelinci, apakah kamu tahu dimana keberadaan kucing yang pelit kesayangan Raina itu?" tanya si lalat kepada kelinci. 

"Semenjak tiga hari yang lalu kucing putih terbaring jatuh sakit, sudah dibawa Raina ke mana-mana untuk berobat, namun kesembuhan itu tak kunjung datang lantaran belum menemukan obat yang cocok untuknya," ujar kelinci.

Ilustrasi Lalat Menolong Kucing yang Sakit
Ilustrasi Lalat Menolong Kucing yang Sakit. Dok. Gurupenyemangat.com

"Jika kamu bertemu dengan Raina, bilanglah kepadanya bahwa meskipun badanku ini kotor seperti sampah, namun aku punya sebuah obat yang ada di sayap kananku ini. Jikalau dia ingin mencoba menyembuhkan penyakit yang diderita oleh si kucing yang pelit dengan obatku, suruhlah dia untuk menemuiku di tempat sampah," ucap si lalat dengan serius. 

"Baiklah," jawab kelinci menganggukkan kepalanya. 

Seketika itu lalat pun pergi meninggalkan kelinci di taman. Tak lama kemudian, Raina datang untuk memberinya wortel makanan kesukaannya.

Sebelum Raina pergi meninggalkannya Kelinci pun tak lupa apa yang telah disampaikan lalat untuk memberitahu kepada Raina. 

"Hai gadis yang baik, bolehkah aku memberitahu suatu informasi kepadamu?" tanya kelinci dengan sopan. 

"Informasi apa yang kamu maksud?" tanya Raina penasaran. 

"Aku melihat sudah tiga hari kucing jatuh sakit, baru saja sebelum kedatanganmu memberiku makan, seekor lalat datang menghampiriku dan memberitahu jika dia memiliki sebuah obat. Jika kamu ingin mencoba untuk menyembuhkan si kucing dengan obatnya temuilah lalat di tempat sampah," ujar kelinci. 

"Ah kamu ada-ada saja, bagaimana bisa dia mempunyai sebuah obat. Hidupnya saja berada di tempat yang kotor, yang ada nanti kucing kesayanganku malah tambah sakit," ucap Raina yang tak percaya.

Boleh Baca: Ziggy dan Ziggo Gigit Jari

Tiga hari kemudian, keadaan si kucing semakin parah dan harus segera dicarikan obat yang mampu untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya, jika tidak maka suatu hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Namun Raina bingung lantaran sudah dibawa kemana-mana tetap tidak menemukan obat yang manjur. Hingga ia teringat akan ucapan kelinci tentang si lalat yang dianggapnya kotor itu. 

Raina pun bergegas pergi ke tempat sampah, ia menemui si lalat dan memintanya untuk mengobati penyakit yang di derita si kucing.

Lalat tak sedikit pun mengelak, lalu ia pergi bersama Raina menemui kucing yang terbaring lemas di tempat tidurnya.

Lalat pun mengeluarkan sebuah obat yang diambil dari sayap kanannya, dan menyuruh segera diminum oleh kucing.  

Tak lama kemudian, kucing pun menjadi ceria dan kembali sehat. Mengetahui hal itu, membuat Raina sangat senang dan tak lagi menganggap lalat kotor.

Karena kebaikan lalat yang sungguh mulia ini, Raina memberi sebuah imbalan dengan setiap hari memberikan sebuah makanan yang sama dengan kucing kepada lalat sebagai tanda terima kasihnya.

~ Selesai ~

Nah, demikianlah tadi seutas cerita pendek dunia hewan alias fabel yang bisa Guru Penyemangat sajikan.

Adapun pesan moral yang bisa kita petik dari fabel di atas yaitu, tetaplah berbuat baik meskipun keinginan diri sendiri belum tergapai. Pada akhirnya, perbuatan baik akan kembali kepada diri kita sendiri.

Salam.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Fabel: Lalat yang Iri Hati"