Widget HTML #1

Inilah Definisi Cinta Sejati yang Mungkin Bakal Membuatmu Marah

Mungkin dirimu terkejut membaca judul di atas. Definisi cinta yang membuat sebagian orang marah. Apa ada definisi cinta yang membuat sebagian orang marah? 

Jangan khawatir, saya akan memaparkan sebagai pertanggungjawaban cinta pada pembaca. Wkwk

Dirimu tahu ada lagu, yang kurang lebih ada kalimat, “Kalau cinta jangan marah”?

Bila tahu, maka mungkin dirimu cukup paham maksud pembahasan yang akan saya jelaskan.

Namun, lebih baik kita mengurai definisi cinta sejati yang membuat orang marah.

Definisi Cinta Sejati yang Mungkin Bakal Membuatmu Marah
Definisi Cinta Sejati yang Mungkin Bakal Membuatmu Marah. Photo by Nick Fewings on Unsplash

Coba kita merenung, yang sering kita marahi itu siapa? Apakah saya harus memaksa dirimu untuk menjawab “pacar”?

Saya rasa dirimu punya jawaban sendiri. Namun kita perlu sadar bahwa cinta kita ke lawan jenis sering membuat kita memunculkan perasaan yang negatif.

Bila begitu, tidak mustahil untuk sering marah dan membuat orang yang kita cintai jadi menangis.

Lalu apa hubungannya dengan defisini cinta yang akan dijelaskan di sini?

Apa defisini cinta? Hm... Siap dengan jawaban saya?

Jawaban saya: cinta adalah memberikan kebaikan.

Ya, definisi cinta adalah memberikan kebaikan kepada orang yang kita cintai.

Apakah dirimu setuju definisi cinta sejati adalah memberikan kejahatan seperti sering memarahi, memukuli, dan lainnya pada orang yang kita cintai?

Orang waras tidak akan setuju kalau definisi cinta adalah memberikan kejahatan.

Wah… wah... wah... Kira-kira orang yang suka memarahi orang yang dicintainya marah tidak ya dengan definisi ini?

Jangan-jangan, dirimu sendiri yang marah karena definisi yang saya ungkapkan ternyata biasa-biasa saja dan tidak ada hal yang istimewa.

Terlepas siapa yang marah dengan definisi cinta ini, yang jelas dirimu harus setuju, apa sih yang diinginkan ketika mencintai seseorang?

Apakah kebaikan atau kejahatan yang kita inginkan terhadap seseorang yang dicintai? 

Yang jelas dirimu lebih setuju bahwa kebaikanlah yang dirimu inginkan terhadap seseorang yang dicintai-terlepas ketentuan kebaikannya seperti apa.

Saya rasa salah besar bila kita mencintai seseorang namun tidak memberikan rasa dan kebaikan kepadanya.

Sebagai contoh dirimu mencintai mobil unik. Dirimu benar-benar mencintai karena memang mobil mahal yang diimpor dari Jerman.

Alhasil dirimu akan merawat dengan baik mobil kesayangannya dan tidak boleh ada yang melukainya walau tembok yang tidak bernyawa.

Dirimu akan marah pada siapa saja yang melukai mobil kesayangan.

Coba pikir secara waras, kira-kira dirimu sering berbuat jahat tidak dengan mobil kesayangan?

Lalu dirimu bandingkan mobil dengan manusia yang dicintai, kira-kira lebih sering memarahi seseorang yang dirimu cintai atau mobil yang dicintai?

Nah lho... Dirimu mungkin sekarang sedang mencari jawaban dengan terlebih dahulu memakai senjata “Tapi...”

- Tapi kan manusia adalah makhluk hidup yang punya sifat.

- Tapi kan manusia punya sifat negatif.

- Tapi kan manusia punya pikiran yang bisa membuat pikiran jadi negatif dan positif

- Tapi kan dia selingkuh

- Tapi kan dia tidak pernah berbuat baik pada saya...

- Tapi kan...

- Dan tapi lainnya...

Makanya, kita kembali pada definisi cinta sejati yang tujuannya mendidik hati kita agar mencintai dengan kebaikan. Itu karena cinta adalah kebaikan.

Berbuat baik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Bila definisi cinta adalah memberikan kebaikan maka kondisi pikiran bawah sadar kita akan terbimbing dengan definisi ini.

Di saat orang yang dirimu cintai sering marah dengan alasan bumbu-bumbu cinta, sering berbuat tidak baik padamu maka ia sebenarnya tidak mengalami cinta yang sesungguhnya.

Bila begitu, apakah dirimu harus membalas dengan hal serupa seperti yang ia lakukan?

Bila sama-sama melakukan hal keburukan dalam percintaan, maka sama-sama tidak ada cinta yang sebenarnya.

Yang ada hanyalah nafsu syahwat yang dilapisi nafsu keburukan.

Cinta itu sederhana.

Cukup memberikan suguhan kopi manis dengan senyuman manis setiap hari pada kekasih.

Atau, memberikan kecupan di kening setiap bangun tidur. Maka ini sudah dianggap bentuk cinta.

Ya, karena memang yang ditunjukkan adalah kebaikan.

Walau kebaikan yang diberikan hanya kebaikan biasa tanpa luapan nafsu biologis yang disebut cinta biologis.

Definisi cinta adalah memberian kebaikan.

Seperti halnya cinta pada orang tua. Cinta pada orang tua cukup sederhana yaitu memberikan kebaikan padanya.

Tidak ada cinta pada orang tua bila sering menyakiti orang tua walau bahasa lisan mengucapkan “Cinta”.

Tidak harus hal spesial seperti gandengan tangan, jalan bareng dan lainnya sebagai bentuk cinta pada orang tua.

Begitu juga cinta sejati kepada kekasihmu. Tanpa perlu ada perasaan tertentu sebagai bentuk cinta biologis pada kekasih dirimu, menuangkan kebaikan adalah perwujudan dari cinta itu sendiri.

Apakah dirimu ragu dengan definisi tersebu? Oke, coba kita cermati definisi cinta penurut para ahli.

Ashley Montagu misalnya. Dia menerangkan cinta adalah sebuah perasaan memperhatikan, menyukai, menyayangi secara mendalam yang disertai dengan rasa rindu serta hasrat kepada sebuah objek.

Bukankah pengertian tersebut masih seirama dengan kebaikan? Jika orang sudah terbiasa berbuat baik, tentu saja mereka bakal merindukan kebaikan, benar begitu? Nah.

Alhasil, cinta sejati itu adalah kebaikan yang tulus tanpa modus.

Salam.

Lanjut Baca: Benarkah Pacaran dan LDR Itu Tidak Ada Manfaatnya?

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Inilah Definisi Cinta Sejati yang Mungkin Bakal Membuatmu Marah"