Widget HTML #1

Contoh Karangan dan Cerita Singkat Tentang Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain

Karangan dan Cerita Singkat Tentang Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain
Karangan dan Cerita Singkat Tentang Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai, hai, hai. Bagaimana kabarmu hari ini? Sudahkah dirimu menebarkan kebaikan kepada seluruh alam? Wah, jika iya, maka sungguh bahagia sekali Guru Penyemangat mendengarnya.

Hidup memang sebaiknya terus dipenuhi dengan beragam perbuatan baik. Kita bisa berbuat baik kepada orang lain, kepada kedua orang tua, kepada hewan, alam, bahkan diri sendiri.

Lho, memangnya bisa berbuat baik kepada diri sendiri?

Tentu saja bisa dong. Misalnya kita disiplin mandi pagi, sarapan yang teratur, hingga rajin belajar. Semua hal itu kan demi kebaikan kita. Tapi…memetiknya di masa depan, bukan hari ini.

Nah, maka dari itulah, pada tulisan kali ini Gurupenyemangat.com akan menghadirkan contoh karangan dan cerita tentang pengalaman berbuat baik kepada orang lain secara singkat.

Ya, tidak terlalu panjang, kira-kira 3 sampai 4 paragraf.

Lho, memangnya cerita singkat tentang pengalaman berbuat baik itu perlu ditulis? Menurutku perlu, karena siapa tahu orang lain akan terinspirasi.

Begini; bayangkan bila kita menulis karangan dan cerita singkat tentang kebaikan, lalu orang lain baca dan mereka pun ikut berbuat baik juga. Alhasil, kita yang bakal dapat pahala, kan?

Sejatinya, kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan kembali kepada diri kita sendiri. Sekarang, mari kita cermati karangan dan cerita berikut:

Karangan dan Cerita Singkat Tentang Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain

Karangan Tentang Pengalaman Berbuat Baik
Karangan Tentang Pengalaman Berbuat Baik. Dok. Gurupenyemangat.com

Contoh 1:

Pengalamanku Menolong Ibu Guru di Sekolah

Hai, teman-teman, semoga kita sehat selalu, ya. Perkenalkan namaku Cahaya, kelas 5 SD. O ya, sekarang aku ingin membacakan hasil karanganku yang berkisah tentang pengalaman menolong Ibu Guru di sekolah.

Peristiwa ini terjadi dua hari yang lalu. Waktu itu, saat aku ingin mengumpulkan tugas belajar daring ke sekolah, tiba-tiba Bu Guru memanggilku seraya menyampaikan sesuatu.

“Cahaya, ke sini sebentar, Nak. Ibu mau minta tolong Kamu agar kita bersama-sama memindahkan buku pelajaran ke ruang perpustakaan.”

Setelah mendengar ucapan tersebut, aku langsung bergegas mengikuti Bu Guru karena memang ingin membantu beliau. Soalnya, aku juga tidak terlalu sibuk.

Saat itu, buku yang kami pindahkan ada dua kardus. Karena cukup berat, aku mengangkatnya dengan porsi yang sedikit dan berulang hingga 3 kali.

Tiada mengapa, aku senang membantu Bu Guru. Mengapa senang? Karena setelah selesai, aku bisa melihat senyum tulus Ibu Guru seraya mengucapkan terima kasih kepadaku.

Contoh 2:

Pengalamanku Berbuat Baik kepada Mama di Rumah

Hari itu hari Minggu dan aku biasanya bersantai di rumah. Tiada aktivitas dan kesibukan yang berarti karena saat ini situasinya juga sedang pandemi.

Walau begitu, pada hari Minggu kemarin aku cukup sibuk. Ya, tiba-tiba Mama memanggil dan meminta tolong kepadaku untuk menjaga adik yang masih berumur 1 tahun 7 bulan.

Singkat cerita, Mama buru-buru ingin mengurus berkas administrasi untuk pendaftaran vaksinasi Covid-19. Karena aku juga tidak sibuk, akhirnya aku mengasuh adik bungsu. Dia perempuan.

Kegiatanku bersama adik di rumah bermacam-macam mulai dari bermain boneka, mengajaknya untuk belajar berjalan, hingga menonton Upin Ipin.

Mama pulangnya siang hari. Aku pula tidak lupa memberikan adikku susu dan bubur nasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Akhirnya aku dan adik pun makan bersama hingga Mama kembali.

Ketika Mama tiba di rumah, ternyata aku dibawakan buah jeruk dan apel. Wah, aku jadi semakin bahagia karena bantuanku malah diganjar dengan hadiah. Aku sayang Mama.

Contoh 3:

Pengalamanku Membantu Teman Sekelas

Pada hari Senin kemarin, aku punya cerita singkat yang menyentuh. Ya, waktu itu kira-kira pukul 07.00 teman sekelasku datang ke rumah.

Awalnya aku heran mengapa dia berkunjung ke rumahku padahal jam 08.00 nanti kami ada jam belajar online bersama Guru Seni dan Budaya.

Setelah temanku duduk di ruang tamu, dia pun bercerita seraya ingin meminta tolong agar bisa menumpang belajar di rumahku. Hal ini mendadak karena temanku kehabisan kuota internet.

Aku agak sedih mendengarnya, dan aku ingin sekali membantunya. Beruntung di rumahku sudah terpasang jaringan internet yang stabil berupa WiFi.

Menjelang jam belajar daring dimulai, akhirnya aku berikan dia password WiFi agar jaringan internet bisa tersambung ke Handphone-nya. Alhasil, kami pun akhirnya bisa belajar bersama.

Contoh 4:

Pengalamanku Membantu Nenek Memasukkan Benang ke Lubang Jarum

Pada hari Minggu kemarin aku sempat berkunjung ke rumah Nenek. Waktu itu aku pergi bersama Ayah dan Ibu dengan menaiki sepeda motor. Lokasinya tidak jauh, kira-kira 5 KM.

Niat kami berkunjung ke rumah Nenek adalah untuk bersilaturahmi sembari memeriksa kondisi Nenek. Syukurlah keadaan beliau sehat-sehat saja.

Sesampainya di rumah Nenek, ternyata aku sudah disiapkan hidangan berupa ubi rambat rebus. Wah, aku suka memakan ubi rambat rebus karena manis dan mengenyangkan.

Sedangkan Ayahku? Tidak lengkap baginya jika makan ubi rebus tanpa kopi. Alhasil, Ibuku langsung pergi ke dapur dan membuatkan kopi hitam panas untuk Ayahku.

Meski begitu, aku lihat Nenek saat itu sedang ingin menjahit baju. Tapi, ketika aku amati lagi, ternyata beliau sedang kesulitan memasukkan benang jahit ke lubang jarum.

Melihat Nenek yang sedang kesulitan, aku pun menghampiri beliau dan berniat untuk membantunya.

“Cu, tolong Nenek, ya. Mata Nenek sudah rabun dan sangat sulit rasanya memasukkan benang ini ke lubang jarum.”

Oke, Nek! Aku pun langsung mengambil jarum dan benang. Ya, ternyata memasukkan benang ke lubang jarum yang kecil itu sangat sulit. Diperlukan konsentrasi dan ketenangan.

Walaupun mataku masih sehat, beberapa kali usaha percobaanku gagal. Barulah pada percobaan yang keempat benang tadi bisa berhasil masuk ke lubang jarum.

Sontak saja Nenek langsung terlihat bahagia dan berterima kasih kepadaku. Sama, aku pun turut bahagia karena bisa membantu Nenek.

***

Oke, demikianlah sajian tentang contoh karangan dan cerita singkat tentang pengalaman berbuat baik kepada orang lain.

Dari beberapa cerita di atas, bukankah berbuat baik itu mudah? Ya, kita bisa memulainya dengan hal-hal yang sangat sederhana.

Memang sih sederhana, tapi kebaikan itu sering kali sangat berarti bagi orang lain.

Maka dari itu, mari kita terus berbuat baik mulai dari hal yang terkecil dengan tulus dan rela. Soalnya, kita tidak akan tahu kebaikan mana yang bakal mengantarkan kita ke surga.

Salam.

Lanjut Baca: Contoh Karangan Singkat Tentang Ide Pokok Gemar Makan Sayur

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

4 komentar untuk "Contoh Karangan dan Cerita Singkat Tentang Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain"

Comment Author Avatar
Bagus banget...kebetulan aku ada tugas tentang itu
Comment Author Avatar
Wah, lengkap sekali, kebetulan tugas ku tentang ini, menarik y kisah nya, terimakasih
Comment Author Avatar
Nah mantab. Ahsiyyap, sama-sama

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)