Widget HTML #1

5 Tips Agar Lulus Tes CPNS dan PPPK Tahun 2021, Doa Kedua Orang Tua adalah Kunci Utama

Alhamdulillah, berbagai formasi tes CPNS maupun PPPK tahun 2021 telah dirilis, tepatnya sejak akhir Juni 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan proses hingga 21 Juli 2021.

Kabar terakhir, setidaknya ada total 1,3 juta formasi CPNS dan PPPK yang bakal direkrut oleh pemerintah. Untuk perinciannya, kita perlu sedikit sabar menunggu jadwal perilisan formasi.

Soalnya untuk beberapa Kementerian seperti Kemendikbud dan Kemenag belum kunjung merilis formasi bin alokasi kebutuhan ASN 2021.

Terkhusus kepada pengusul, masing-masing kabupaten sejak akhir tahun 2020 lalu sudah mengusulkan rincian kebutuhan formasi di daerah.

Detail formasi tersebut adalah kebutuhan akan CPNSD (Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah) dan PPPK.

Dan berbarengan dengan hal tersebut, rasanya baik minat CPNS dan PPPK masih besar di kalangan masyarakat. Maka dari itulah, tidak sedikit masyarakat yang berharap agar anak-anak mereka bisa lulus seleksi CPNS maupun PPPK.

CPNS dan PPPK 2021
CPNS Mengikuti Tes SKB. Foto: JIBI/Bisnis - Arief Hermawan P
Tapi, lebih dari itu, apakah kamu percaya dengan kebetulan? Misalnya ada orang berkisah bahwa dirinya kebetulan saja lulus tes CPNS, atau iseng-iseng tes PPPK lalu lulus.

Kira-kira tutur katanya begini di hadapanmu:

“Wah, aku tidak menduganya, rasanya ini kebetulan saja aku lulus CPNS, padahal sesungguhnya aku tidak pernah belajar secara serius. Ini keberuntungan!"

“Hehe, kebetulan doang saya lulus, Bro. Jikalau besok ada tes PPPK ulang, rasanya saya tidak mungkin lulus. Nasib baik aja ini!”

Dan....segunung "pengalihan isu" lainnya. Hihihi

Sekilas, tampaknya mereka yang telah lulus begitu betah nebeng di sebalik kata "kebetulan”. Dari sudut serta metode pandang logika bisa jadi banyak orang yakin, tetapi bila dilihat secara detail, maka aku sendiri tidak yakin. 

Maksudku, aku tidak begitu percaya dengan sesuatu yang bernama kebetulan. Secara, semua yang ada di dunia ini butuh proses, kan?

Ya, meskipun ada orang yang mengaku bahwa dirinya beruntung, kita tetap tidak tahu perjuangan apa yang pernah mereka usahakan.

Mereka yang  kemarin lulus CPNS barangkali telah berupaya belajar hingga berdarah-darah, namun sengaja tidak dipamerkan.

Di sisi yang sama, barangkali mereka yang lulus PPPK begitu rajin dan giat membantu orang lain, hingganya doa dari orang- orang yang dia tolong menembus langit serta dikabulkan oleh Allah Azza Wa Jalla.

Lebih dari itu, tidak menutup kemungkinan bahwa ada orang yang diam-diam telah meninggikan ketaqwaannya kepada Allah, sampai Allah membagikan dia rezeki dari jalur yang tidak disangka-sangka hingga akhirnya dia lulus tes dengan mulus.

Meski begitu ceritanya, tetap saja segala sesuatu ada tips dan triknya. Dan terkait dengan bakal digelarnya seleksi CPNS dan PPPK, aku ingin membagikan sedikit tips yang berangkat dari pengalamanku lulus tes. Berikut sajiannya:

1. Hapuskan Pemikiran Negatif tentang CPNS

Hal ini sejatinya adalah kisah lama, bahwa lulus seleksi CPNS masih dikira mistis oleh sebagian orang, baik itu saat sebelum ataupun setelah diberlakukannya sistem CAT( Computer Assisted Test).

Wajar, sih, banyaknya isu suap serta jual sawah dan tanah demi beli SK terus membayang-bayangi para partisipan uji berikut dengan masyakarat, apalagi sampailah sekarang.

Tetapi bukan berarti kita wajib pesimis dengan isu- isu yang hoaxs semacam itu. Pemerintah pula sudah rajin menghimbau supaya para pendaftar seleksi CPNS tidak terbujuk oleh rayuan beli SK ataupun meluluskan uji CPNS seharga sehektar sawah.

Bagaimana tidak, daripada wajib membayar ratusan juta demi profesi PNS, lebih baik kita buat usaha sendiri ataupun malah kuliah lagi. 

Tidak dapat dibayangkan berapa lama kita dapat mengembalikan duit ratusan juta itu. Yang jelas, dari mana kita dapat bisa duit sebanyak itu sedangkan kita belum kerja!

Serta beruntunglah kita karena sekarang pemerintah telah memberlakukan sistem CAT yang menutup lubang-lubang tindak kecurangan. 

Jadi, semakin terbukalah pikiran kita bahwa lulus tes CPNS adalah kelulusan murni, tidak pakai embel-embel duit maupun orang dalam.

Pikiran seperti itu sangat penting bagi tiap-tiap peserta pendaftar CPNS maupun PPPK. Terang saja, kalau ukuran persaingannya jelas maka kita bisa pasang target. Dan jikalau nanti kita masih gagal, kita tidak bakalan kecewa karena hasil yang terlihat adalah hasil yang fair.

2. Dekati Sang Pencipta, Allah Sang Maha Pemberi Rezeki

Bila sepanjang waktu sekarang sempat terbesit pikir bahwa yang mampu meluluskan kita nanti merupakan panitia pelaksana CPNS, panpel PPPK, BKN, ataupun apalagi Kemenpan-RB, berarti sepanjang ini kita salah besar.

Jujur saja, kalau kita memandang sebuah fenomena secara lebih detail, mau tidak mau kita harus sadar bahwa segala sesuatu (keberhasilan---kegagalan) adalah pemberian dari Allah SWT.

PNS maupun PPPK cumalah segelintir kecil rezeki yang sudah Allah bagikan supaya hamba-Nya bisa lebih taat serta lebih dekat kepada Allah.

Jadi, bolehlah kita berharap serta tetap berdoa supaya Allah membagikan kita rezeki melalui profesi pelayan publik ini.

Meski begitu, jangan pula pandangan diri jadi makin sempit. Kita perlu memandang bahwa PNS bukanlah profesi idaman satu-satunya sebab Allah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji.

3. Belajar Tes CPNS Maupun PPPK Secara Rutin dan Terprogram

Rekan-rekan sekalian sudah punya aplikasi tes CPNS? Sudah beli buku kisi-kisi tes? Sudah mengunduh e-book panduan materi tes yang bakal keluar, atau malah santai-santai saja di kamar sembari berharap akan tibanya sebuah kebetulan?

Hemm, perlu diulang kembali bahwa artikel ini tidak percaya dengan adanya kebetulan. Kebetulan mungkin merupakan keberuntungan, tapi sejatinya keberuntungan itu tidak datang sendiri melainkan perlu dijemput.

Ya, tidak semata cuma melambungkan doa kepada Tuhan, sejatinya kita pula butuh untuk berupaya, berpikir, dan mengeluarkan keringat.

Tetapi, usaha yang kumaksudkan bukanlah usaha ala kadarnya atau malah terlampau keras, ya! Usaha perlu perlu segila itu karena dunia tidak selamanya.

Secara teori, barangkali dengan banyaknya waktu belajar, maka banyak pula ilmu yang bakal didapat.

Terkadang sebagian orang mampu belajar seharian tanpa ingin mandi, kerja, menolong orang tua, sampai senantiasa lembur terus tanpa mau berhenti kejar tayang. Apakah prinsip semacam ini pantas ditiru?

Jangan, ya. Tidak perlu segitunya. Badan butuh istirahat, butuh santai, butuh kesegaran, dan butuh kenyamanan. 

Terlampau banyak baca maka diri bakal tambah bingung nantinya, belum lagi dengan seabrek rasa kebosanan yang datang.

Kalaulah mau bersandar kepada prinsipku pribadi, hendaknya belajarlah dengan pedoman satu buku terlebih dahulu sebab mayoritas kisi-kisi soal CPNS itu cenderung sama.

Coba saja lihat lebih detail, yang berbeda hanyalah angka serta studi kasus soal saja. Selebihnya sama. sebab soal CPNS maupun PPPK sama-sama HOTS, hingga kita butuh belajar serta mendalami apa yang kita dapat terlebih dulu.

Misalkan soal TIU, kita terlebih dulu belajar tentang deret angka, hingga kita kuasai rumus itu dengan bermacam style soal. 

Jika sudah mampu menguasai beragam gaya soal deret barulah kita singgah ke materi lain. Maksudnya, jangan setengah-setengah mendalami materi, karena soalnya tidak bakal sama. Begitu pula dengan materi lain yang sudah tertuang dalam kisi-kisi.

Baca juga: Keresahan Terjawab Sudah, Ke Depannya Formasi CPNS untuk Guru Tetap Ada

Bila memanglah ingin dengar bimbingan Youtube serta e-book, rasanya perlu kita kuasai dahulu rumusnya supaya nanti tidak dihantui kebimbangan. Ya, kalau bimbang nantinya lupa-lupa ingat atau malah ingat-ingat lupa.

O ya, untuk persiapan seleksi PPPK, para guru bisa mengakses kisi-kisi PPPK sembari tryout di laman https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/seri-pppk/. Silakan login menggunakan akun SimPKB.

4. Memperbanyak Membantu Orang Lain Secara Tulus Serta Bersedekahlah

Apa hubungannya dengan lulus uji CPNS maupun PPPK? Sekilas, memanglah tidak terdapat korelasi antara membantu orang lain serta bersedekah dengan lulusnya seorang. Tetapi, ibaratkan mencari uang, kita butuh banyak lubang alias peluang loh!

Realitanya, bila kita membantu orang lain serta kita mengharapkan imbalan, mungkin saja kita bakal dapat uang.

Syahdan, bila kita memperbanyak membantu orang lain secara tulus, bisa jadi orang yang kita bantu bakal ikhlas, rela, serta tulus mendoakan yang terbaik untuk kita.

Ya, kalaupun orang yang kita bantu tidak mampu menolong, masih ada Allah, dan Allah tidak pernah tidur serta tidak pernah lalai atas apa-apa saja yang kita perbuat di dunia.

O ya, ada secarik rumus mengapa membantu orang lain secara tulus dan bersedekah dengan ikhlas akan mendatangkan keberuntungan. Rumusnya begini:

Misalnya kita sedekah Rp5.000 dengan ikhlas (bernilai 0), maka nilai 5000: 0 hasilnya = Tidak terhingga. Tidak percaya? Coba tanya guru Matematika, atau...cek sendiri di kalkulator.

Nah, begitulah rumus sederhana tentang rezeki, bahwa keikhlasan serta ketulusan seseorang tak terhingga nilainya saat tercatat sebagai pahala.

Berbarengan dengan hal tersebut, sejatinya orang yang sudah kita tolong tentu akan mendoakan kita meski diri ini tidak sempat memintanya. 

Doa sebagai buah dari ketulusan tentu menuju kepada kebaikan, dan doa yang tulus akan lebih mudah naik hingga menembus langit.

5. Doa Kedua Orang Tua Sebagai Kunci Utama

Ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua, dan murka Allah bergantung kepada murka kedua orang tua. Maka darinya, tidaklah salah bila aku katakan bahwa doa keduanya adalah kunci utama kesuksesan seorang hamba.

Bakal mustahil diri ini bakal lulus seleksi CPNS tanpa doa kedua orang tua, tes PPPK juag demikian. 

Sebenarnya meskipun kita tidak meminta secara khusus, baik ibu maupun ayah bakal selalu mendoakan. Tapi, karena kita punya hajat alias keinginan, tidak ada salahnya untuk meminta doa.

Ya, sungguh akan sangat baik jikalau apa yang kita perjuangkan mendapat persetujuan dari kedua orang tua. Terang saja, jikalau ridho tak didapat, dikhawatirkan usaha dan perjuangan kita tidak mendapat berkah. Kan rugi, sudah capek-capek lho!

Maka darinya, sekali lagi kita sampaikan bahwa tidak perlulah terlampau berjuang hingga berdarah-darah dalam belajar serta merengkuh kelululusan CPNS.

Tidak perlu terlalu tinggi berharap apalagi sampai rela meninggalkan kegiatan membantu orangtua demi fokus belajar kisi-kisi tes PPPK. Rezeki sudah dijamin oleh Allah, tinggal bagaimana ikhtiar kita.

Apakah tiap hasil senantiasa kita yang tentukan? Tidak, kan? Allah Maha Kaya lagi Maha terpuji, maka bersemangatlah dan maksimalkan peluang yang ada.

Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika

Baca juga:

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

2 komentar untuk "5 Tips Agar Lulus Tes CPNS dan PPPK Tahun 2021, Doa Kedua Orang Tua adalah Kunci Utama"

Comment Author Avatar
Tulisan yang sangat bermanfaat. Doa ibu itu mustajab. Saya yakin karena sy sudah buktikan berkali2
Comment Author Avatar
Setuju sekali, Pak. Terima kasih atas kehadiran dan apresiasinya
Salam hangatku

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)