Bagaimana Apabila Seorang Muslim Tidak Pernah Belajar Fikih? Begini Akibatnya

Bagaimana Apabila Seorang Muslim Tidak Pernah Belajar Fikih? Designed by GuruPenyemangat.com

Hai Sobat Guru Penyemangat, apakah Sobat pernah berpikir bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar fikih? Rasanya pertanyaan intens ini perlu dijawab ya Sobat.

Terang saja, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah bisa jauh dari fikih, apalagi dalam soal ibadah. Karena segala sesuatu yang kita lakukan perlu pertimbangan fikih supaya bernilai amal atau tidak, bernilai benar atau salah, bernilai haq atau batil.

Misalnya saja seperti hadirnya BPJS, asuransi, narkoba, nikah online, jualan online, dan fenomena-fenomena kontemporer lainnya.

Nah berikut akan dijelaskan tentang bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar fikih secara lengkap beserta akibatnya.

Mari disi

mak ya:

Akibat Apabila Seorang Muslim Tidak Pernah Belajar Fikih

Perlu Sobat ketahui bahwa merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam yang mempelajari tentang hukum-hukum dan tata cara ibadah.

Secara istilahnya, fikih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliyah (praktis) yang diambilkan dari dalil-dalil yang tafsili (terperinci).

Lalu, bagaimana bila kita tidak pernah belajar dan tahu seluk-beluk tentang fikih?

Nah berikut beberapa akibatnya:

1. Tidak Paham Hukum-hukum Islam

Tidak diragukan lagi bahwa jika seseorang tidak belajar fikih, maka dirinya tidak akan memahami dengan baik hukum-hukum agama mulai dari hukum-hukum tentang ibadah, muamalah (urusan transaksi), nikah, perceraian, waris, jual-beli online, pinjam-meminjam, dan masalah kekinian lainnya.

Padahal kegiatan muamalah seperti yang disebutkan di atas sangat dekat dengan kita, bahkan sudah menjadi bagian dari perilaku kita sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Pemahaman terhadap hukum Islam amatlah penting agar ibadah kita bernilai pahala dan punya dasar ilmu.

2. Tidak Tahu Dasar Ilmu Agama dalam Beribadah dan Berperilaku

Apakah kita tahu bahwa sholat itu wajib? Jika iya, adakah dalilnya? Lalu, apa saja perbuatan atau perilaku yang menyebabkan sholat itu menjadi batal, menjadi makruh, atau bahkan menjadi haram?

Nah pertanyaan ini berkaitan dengan dasar ilmu agama dalam beribadah dan berperilaku. Jika kita tidak tahu dan tidak pernah belajar fikih, kita tidak akan tahu dan paham dengan ibadah yang kita lakukan. Apakah ibadah kita sah secara rukun, apakah ibadah kita sudah sesuai dengan ketentuan, atau malah ibadah yang kita lakukan selama ini malah jadi bi'dah alias sesuatu yang mengada-ngada dalam urusan agama.

3. Beribadah Tidak Sesuai Dengan Tuntunan

Sebagaimana yang kita ketahui, ibadah itu memiliki dasar atau tuntunan. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita memiliki dua tuntutan utama yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Turunan lebih detailnya ada 4 yaitu Al-Qur'an, Sunnah, Ijma', dan Qiyas.

Karena keterbatasan pengetahuan yang kita miliki, tentu kita tidak bisa dengan seenaknya menafsirkan Al-Qur'an dan Hadis. Kita perlu belajar dari ulama, utamanya ulama fikih.

Jika kita hanya beribadah tanpa tahu seperti apa rukun, syarat sah, syarat wajib, hingga ketentuan dari ibadah tersebut, maka secara fikih ibadah tersebut tidak sah.

Analoginya seperti ini; Misalnya kita bekerja di toko buku. Pemilik toko menyuruh kita untuk menjual buku merek A. Karena kita tidak tahu mana buku merek A, kita malah menjual buku merek B. Pertanyaannya; apakah kita akan digaji penuh?

Bisa jadi tidak ya Sobat. Mengapa? Karena kita tidak mengikuti tuntunan si pemilik toko.

Agaknya dalam ibadah juga demikian. Kita perlu tahu dan belajar fikih supaya kita tahu tata cara ibadah dan bermuamalah yang benar.

Boleh Baca: Download Slide Presentasi Materi Fikih dan Ushul Fikih

4. Amal dan Perbuatan Tidak Bernilai Ibadah

Sobat Guru Penyemangat, ada 3 syarat diterimanya amal saleh supaya bernilai ibadah yaitu ikhlas, mengikuti petunjuk Qur'an dan Sunnah, serta mengetahui ilmunya.

Ilmu di sini salah satu pokoknya ialah ilmu fikih. Alhasil bila seseorang tidak pernah belajar fikih, maka akan berkurang baginya kesempatan untuk mengumpulkan pahala dan amal saleh. Bahkan amal dan perbuatannya tidak bernilai ibadah.

5. Rawan Mengikuti Pemahaman yang Salah

Jika seseorang tidak ada bekal fikih, maka rawan baginya untuk terjerumus ke pemahaman yang salah dan sesat sehingga tidak lagi sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Lebih jauh, pemahaman yang salah dan sesat akan menjadikan seseorang rugi baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan tidak sedikit pula orang Islam yang berpikir "sumbu pendek" seperti melegalkan bunuh diri, menjadi teroris, dan sebagainya.

6. Tidak Tahu Tindakan Benar-salah dalam Ibadah

Bila Sobat cermati, seorang hakim bisa memutuskan perkara dan hukum jika dirinya memiliki dasar data dan fakta yang disesuaikan dengan pasal-pasal perkara.

Tidak berbeda jauh dengan hakim, kita dalam beribadah juga demikian. Dalam beribadah maupun bermuamalah, kita perlu memiliki dasar ilmu fikih supaya bisa memutuskan perkara tindakan benar-salah.

7. Berpikiran Sempit

Luasnya ilmu karena kita banyak membaca. Semakin kita belajar dan membaca, semakin sadar kita bahwa ilmu itu sangatlah luas sedangkan kita tidak memiliki ilmu kecuali sedikit.

Pun demikian dengan ilmu fikih. Semakin sedikit bekal fikih seseorang, semakin sempitlah pikirannya dan menjadi pribadi yang susah menerima perbedaan. Padahal perbedaan adalah rahmat.

8. Sulit dalam Mengikuti Perkembangan Zaman

Setiap ilmu itu selalu berkembang sesuai zamannya, termasuk pula dengan ilmu fikih. Seseorang yang tidak pernah belajar fikih, maka akan sangat sulit baginya untuk mengikuti perkembangan dan tantangan zaman.

Oleh karena itu, ilmu fikih sangat penting untuk kita pelajari, untuk kita kaji, supaya nanti bisa menghadapi berbagai masalah dan tantangan era modern.

***

Demikianlah seutas sajian GuruPenyemangat.com tentang ragam akibat bila seseorang tidak pernah belajar fikih.

Semoga bermanfaat
Salam.

Lanjut Baca: Penjelasan Lengkap Tentang Bid'ah