Widget HTML #1

Contoh Teks Pidato Tentang Idul Adha 1443 H Singkat, Padat, dan Jelas

Dear Sobat Guru Penyemangat, selamat menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah ya!

Alhamdulillah. Senang sekali rasanya GuruPenyemangat.com karena bisa kembali menyapa Sobat semua di bulan Dzulhijjah yang mana pada tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari Raya Idul Adha, atau Idul Qurban.

Artinya, sejak tanggal 10 Dzulhijjah hingga tiga hari berikutnya (Hari Tasyrik) akan ramai gaungan kalimat takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil di masjid-masjid pada seusai shalat fardhu, serta di lapangan sembari menyembelih hewan kurban.

Teks Pidato Tentang Idul Adha
Teks Pidato Tentang Idul Adha. Dok. GuruPenyemangat.com

Dalam rangka memetik momentum bahagianya umat Islam di seluruh dunia ini, kurang lengkap rasanya jika tidak ada pidato atau sambutan bertema Idul Adha. Soalnya terkadang pidato mampu memotivasi pendengar untuk lebih semangat beribadah dan berkebaikan.

Nah berikut Guru Penyemangat sajikan contoh teks pidato tentang Idul Adha yang singkat, padat, jelas, dan penuh makna.

Mari kita simak ya:

Pidato Idul Adha 1443 Hijriah Tentang Memupuk Rasa Syukur dan Semangat Berbagi

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah. Alhamdulillah wa syukurillah ‘ala nikmatillah fi yaumil qurban. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wasohbihi wasallam.

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang saya hormati;

Bersyukur kita kepada Allah dengan mengucapkan alhamdulillah. Bersyukur atas segala nikmat, terutama nikmat sempat dan sehat yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga kita bisa berkumpul seraya menyambut momentum Idul Adha 1443 Hijriah Tahun 2022 dengan sukacita.

Sholawat dan salam tiada lupa untuk kita curahkan kepada kekasih Allah, teladan umat manusia, Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Kiamat nanti.

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang berbahagia;

Alhamdulillah sekali lagi mari kita ucapkan sebagai tanda syukur karena kembali diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk tiba dan memetik amal ibadah pada momen Idul Adha atau Idul Qurban 1443 Hijriah.

Bila kita bandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri, sejatinya Hari Raya Idul Adha cenderung merupakan pesta berbagi umat Islam di seluruh dunia yang amat besar.

Pada Idul Fitri kemarin, kita bersama-sama melantunkan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil pada hari pertama Idul Fitri saja alias 1 Syawwal. Tapi Idul Qurban berbeda.

Nanti akan kita rasakan bersama kemeriahan Idul Adha karena takbiran akan berlangsung hingga tanggal 13 Dzulhijjah alias Hari Tasyrik terakhir.

Masya Allah wal Hamdulillah. Keren, kan? Selama empat hari lisan kita akan diajak untuk bertaqarrub alias mendekatkan diri kepada Allah, kita diajak untuk bersyukur, dan semoga saja iman dalam hati ini akan terus bertumbuh, berbenih, berbunga dan berbuah menuju takwa.

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang dimuliakan oleh Allah SWT;

Berbicara tentang Idul Adha, maka kita pula berbicara tentang Ibadah Haji dan Ibadah Kurban. Keduanya adalah ibadah untuk menyempurnakan iman seseorang, sekaligus merupakan jalan untuk bersyukur kepada Allah.

Terang saja, nikmat yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak. Bahkan sebelum adanya perintah kurban, Allah berfirman dalam QS Al-Kautsar ayat 1: Innaa a’thoina kal kautsar yang artinya: Sungguh Allah telah memberikan nikmat yang sangat banyak.

Barulah kemudian dilanjutkan dengan ayat kedua: Fasholli lirobbika wanhar, maka dirikanlah sholat dan berkurbanlah.

Tampil Kompak dengan Kaos Panitia Kurban

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang berbahagia;

Bila kita melihat lebih dekat dan lebih detail, sejatinya ibadah kurban adalah wujud bersyukurnya seorang hamba Allah. Dulu sekali, anak Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil 

Qabil yang berprofesi sebagai seorang petani berkurban dengan memberikan hasil panennya, sedangkan Habil berkurban dengan seekor kambing terbaik yang ia pelihara sendiri dari tangannya.

Setelah dinilai oleh Allah, ternyata kurban Habil yang diterima, sedangkan kurban Qabil tidak diterima karena ia hanya berkurban dengan hasil panen yang buruk, serta tidak diniatkan dengan keikhlasan hati.

Dari kisah tersebut, kita bisa belajar bahwa beribadah kepada Allah itu wajib ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata.

Hal ini ditegaskan kembali melalui kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih puteranya, Ismail AS yang baru saja menginjak usia remaja.

Karena kedua Nabi Allah taat dengan perintah Allah, ikhlas dan rela, alhasil Allah terima pengorbanan tersebut seraya menukarnya dengan seekor domba.

Boleh Baca: Contoh Sambutan Ketua Panitia Kurban Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang saya hormati;

Pada momentum Idul Adha 1443 Hijriah ini agaknya kita bisa kembali belajar bahwa apapun ibadahnya, semua butuh keikhlasan dan niat yang lurus.

Bila halnya kita contohkan dengan kurban, maka berkurbannya seseorang sebagai tanda syukur kepada Allah akan mengantarkan mereka untuk lebih semangat dalam berbagi.

Yang kemarin masih sedikit infak, lusa infaknya bakal bertambah karena ia merasa kurang untuk berbagi. Yang kemarin berkurban dengan satu kambing, tahun depan bertambah kurbannya menjadi dua hingga lima kambing karena ia masih merasa kurang.

Begitulah sejatinya hakikat kebaikan. Semakin kita menyukai kebaikan, maka semakin inginlah kita menebar kebaikan tersebut. Karena kita semua sadar bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan, dunia ini hanyalah tempat untuk mati, dan dunia ini adalah tempat kita untuk memperbanyak amalan kebaikan.

Boleh Baca: Contoh Teks Pembawa Acara Hari Raya Idul Adha

Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang berbahagia;

Pada momentum Idul Adha tahun ini, marilah kita pererat tali silaturahmi, marilah kita semakin semangat berbagi, dan semangat dalam menggapai takwa. Semoga semakin bertambahnya hari, kita bisa menjadi pribadi dengan kebermanfaatan yang lebih besar lagi.

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas segenap khilaf dan salah.

Saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

***

Demikianlah tadi sajian GuruPenyemangat.com tentang contoh pidato bertema Idul Adha khususnya pada tahun 1443 Hijriah.

Semoga bermanfaat ya
Salam.

Lanjut Baca: Teks Bacaan Bilal Idul Adha 1443 Hijriah Arab dan Latinnya

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Teks Pidato Tentang Idul Adha 1443 H Singkat, Padat, dan Jelas"