Widget HTML #1

Cerpen: Andra yang Dikucilkan

Ilustrasi Seseorang yang Dikucilkan
Ilustrasi Seseorang yang Dikucilkan. Dok. Pexels

Hai, Sobat Guru Penyemangat. Bukankah kebersihan diri itu sangat penting?

Tentu saja, ya kan. Bahkan karena saking pentingnya, kebersihan disebut-sebut menjadi separuh daripada iman.

Maka dari itulah, orang tua kita, guru-guru kita, serta segenap orang yang peduli dengan kita membekali kita dengan kebersihan sejak usia dini.

Tapi, bagaimana bila kitanya yang kurang peduli dengan kebersihan? Bisa jadi dikucilkan orang lho!

Nah, berikut Guru Penyemangat sajikan cerpen tentang seorang pelajar yang dikucilkan karena tidak menjaga kebersihan diri.

Mari disimak ya:

Cerpen: Andra yang Dikucilkan

Oleh Fahmi Nurdian Syah

Di suatu pulau kecil terdapat sebuah kampung yang jauh dari ramainya kota. Kampung itu sangat minimalis dan tak banyak penduduk yang tinggal di sana.

Di kampung itu, tinggallah seorang lelaki yang bernama Andra. Andra adalah seorang lelaki yang tampan dan baik hati, tetapi ia tak mempunyai teman.

Hari-harinya dihiasi dengan kesendirian, bahkan di sekolah pun teman-temannya pada enggan untuk duduk bersamanya. 

“Agha, ibu ingin kamu lebih fokus dalam belajar, maka duduklah di sebelah Andra,” perintah Bu guru kepada Agha. 

“Duduk di sebelah Andra, Bu? Maafkan saya Bu, saya janji akan lebih fokus lagi. Tapi tolong, Bu, jangan suruh saya duduk bersama Andra," pinta Agha.

“Kenapa kamu tidak mau duduk di sebelahnya? Bukankah ia juga temanmu?” Tanya Ibu guru. 

“Tidak, Bu, saya lebih baik di sini,” ucap Agha sembari menggelengkan kepalanya. 

Ibu guru semakin dibuat bingung, setiap hari Andra selalu bersikap baik kepada guru maupun temannya.

Tetapi alasan apa yang membuat teman-temannya seperti tidak mau berteman dengan Andra. Ibu guru pun termenung memikirkan keadaan murid-muridnya. 

“Aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi sama Andra,” gumam Ibu guru. 

Sepulang sekolah, Andra langsung membuat sup untuk mengisi perutnya yang telah kosong. 

Setelah jadi, sup itu ia makan dengan lahap. Di saat Andra masih menyantap supnya, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya dengan perkataan Agha tadi pagi.

Setelah makannya habis, biasanya Andra pergi keluar untuk bermain dengan teman-temannya. Tetapi hari ini ia pergi ke kamarnya. 

Dari jendela kamarnya, Andra memandangi teman-temannya yang sedang bermain. Mereka tampak ceria, keceriaan itu membuat Andra merasa semakin terpuruk. 

'Teman-teman, kenapa kalian menjauhiku? Aku punya salah apa?' Batinnya. 

Hingga hari pun mulai petang, Andra merasa gatal di sekujur tubuhnya. Gatal itu sangat mengganggunya, semakin sering ia garuk maka semakin gatal pula rasanya.  

“Aduh! gatal sekali,” ucap Andra sambil terus menggaruk tubuhnya.  

Ketika Andra sedang menggaruk, ia merasakan ada sesuatu yang berjalan di lehernya. Ternyata, makhluk yang berjalan di leher Andra adalah hewan mirip semut. 

“Apa ini? pergilah! Kau membuat tubuhku jadi gatal,” ucap Andra sembari melempar hewan kecil itu.

Keesokan harinya, Andra pun tetap berangkat ke sekolah dengan keadaan yang berbeda. Tubuhnya masih terasa gatal dan ia tak berhenti untuk menggaruk badannya. 

Ibu guru yang sebelumnya penasaran dengan Andra, ia pun menghampiri Andra ketika berjalan di halaman sekolah. 

“Kamu kenapa, Ndra?” Tanya Bu guru. 

“Entah, Bu, badanku terasa gatal dan ada semut di kepalaku," jawab Andra. 

“Semut? Coba Ibu lihat." Ibu guru mendekatkan pandangannya ke kepala Andra. 

“Andra, ini bukan semut tetapo kutu. Bilang pada ibumu. apakah kamu sudah mandi?” Tanya Bu guru. 

“Belum, Bu. Sudah hampir seminggu saya tidak mandi dan tidak membersihkan rumah," jawab Andra. 

“Kenapa begitu?"

“Ibu dan ayah tidak ada di rumah, Bu, mereka pergi dan biasanya yang bersih-bersih rumah itu ibu bukan aku," jawab Andra. 

“Begini ya. Ndra, jika kamu tidak menjaga kebersihan, maka kamu akan selalu gatal seperti ini dan temanmu akan selalu mengucilkanmu karena bau badanmu. Sekarang kamu boleh pulang untuk membersihkan badanmu,” ucap Bu guru. 

“Baik, Bu,” ucap Andra.

Andra pun bergegas pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Andra langsung membersihkan seluruh ruangan di rumahnya.

Ia juga juga mencuci piring yang telah menumpuk di dapur selama beberapa hari. Setelah selesai, Andra pun mandi dan keramas. 

Kemudian, setelah selesai mandi, Andra mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang telah ia bersihkan. Andra sangat kagum melihat perbedaannya. 

“Ternyata rumah ini terlihat lebih indah bila bersih, rasa gatal ditubuhku juga telah hilang setelah mandi,” gumam Andra. 

Hari sudah siang, Andra melihat ke arah luar dari jendelanya.  Tampak, di sana ada Teman-temannya yang sedang asyik bermain.

Andra pun bergegas keluar dan tak lupa untuk mengunci pintu terlebih dahulu sebelum menemui teman-temannya. 

“Teman-teman, bolehkah aku ikut gabung?” Tanya Andra kepada teman-temannya.

“Andra? Kamu nampak lebih bersih,” decak Agha kagum. 

“Iya, tadi aku berangkat ke sekolah dengan rasa gatal pada tubuhku, tetapi Bu guru menyuruhku pulang untuk membersihkan badanku,” ujar Andra. 

“Andra, menjaga kebersihan itu penting. Jika kamu malas untuk menjaga kebersihan maka kamu akan mudah sakit,” ucap Agha. 

“Iya Agha maafkan aku."

“Baiklah. Ayo kita main bersama,” ajak Agha. 

“Ayo," ucap Andra. 

Begitulah, Sejak saat itu, Andra senantiasa menjaga kebersihan karena ia sudah tahu kalau tidak menjaga kebersihan maka ia akan dikucilkan oleh teman-temannya.

~ Selesai ~

Lanjut Baca: Cerpen Tuduhan Tak Berdasar

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Cerpen: Andra yang Dikucilkan"