Widget HTML #1

Si Kecil Mengalami Cacar Air? Obati dengan Cara ini

Cara Obati Cacar Air pada Anak
Cara Obati Cacar Air pada Anak. Dok. Tanamanherbal.org

Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang rentan terhadap anak-anak. Penyakit kulit ini disebabkan oleh virus varicella zoster.

Memang tidak ada obat khusus. Tetapi, terdapat beberapa cara yang tepat untuk mengobati gejala cacar air supaya si kecil cepat sembuh.

Dalam merawat anak yang terinfeksi virus varicella zoster, sebagai orang tua perlu mewaspadai gangguan pada kesehatan yang mungkin bisa terjadi.

Seperti gejala cacar air di awal yang menyebabkan demam hingga gejala ruam kulit merah yang disertai dengan rasa gatal.

Walaupun penyakit cacar air ini bisa mereda dengan sendirinya, namun anak pasti merasa tidak nyaman dengan gejala cacar air tersebut.

Selain itu, jika orang tua membiarkan penyakit cacar air ini berkembang begitu saja, justru dapat menyebabkan risiko komplikasi seperti infeksi bakteri di kulit.

Untuk itu, berikut ini merupakan cara yang bisa dilakukan di rumah ketika anak mengalami cacar air:

Cara Mengobati Cacar Air Pada Anak

Mengobati Cacar Air pada Anak
Mengobati Cacar Air pada Anak.

1. Memberikan Obat Demam dan Pereda Rasa Sakit

Sebelum munculnya bentol yang berisi cairan (lenting), cacar air biasanya menimbulkan rasa nyeri di seluruh tubuh yang disertai dengan gejala demam yang tinggi.

Untuk menangani gejala awal cacar air, anak dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol.

Paracetamol sudah aman bagi anak-anak yang sudah berusia di atas dua bulan. Obat ini tersedia juga dalam bentuk sirup yang dapat digunakan untuk bayi dan anak yang usianya di bawah dua tahun.

Tetapi, sebelum memberikan obat ini ke anak, orang tua harus melakukan konsultasi dulu ke dokter supaya tahu dosis yang tepat sesuai dengan usia anak.

Jangan sekali-kali mengobati cacar air pada anak dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan aspirin pada anak yang usianya di bawah 16 tahun. Karena, obat ini dapat memicu komplikasi yang disebut dengan sindrom Reye.

2. Menghentikan Kebiasaan Menggaruk

Gejala penyakit cacar air yaitu munculnya rasa gatal di kulit. Memang, rasa gatal ini membuat untuk terus menggaruknya, dan bahkan dapat menggangu waktu anak-anak untuk beristirahat.

Tetapi yang menjadi masalah, anak sulit mengontrol diri supaya tidak menggaruk lenting cacar yang di kulitnya.

Padahal dengan menggaruknya dapat menimbulkan lenting cacar air itu pecah dan menyebabkan luka terbuka.

Dengan adanya luka terbuka pada kulit, dapat membuat infeksi bakteri sehingga menimbulkan penyakit komplikasi cacar seperti imepetigo.

Selain itu, bekas garukan cacar akan sulit dihilangkan ketika cacar air sembuh.

Oleh karena itu, dengan menghentikan kebiasaan menggaruk menjadi langkah awal supaya cacar air pada anak tidak semakin parah.

Padahal dengan sering menggaruk bagian kulit yang gatal, maka sebenarnya rasa gatal itu akan bertambah kuat.

Kebiasaan menggaruk dapat berhenti dengan cara mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa gatal itu sendiri.

Beberapa cara untuk mengurangi rasa gatal karena cacar air pada anak di antaranya:

  • Membersihkan tubuh menggunakan oatmeal, kemudian berendam dengan air yang bercampur soda kue selama 15-20 menit. 
  • Mengoleskan krim atau losion calamine setelah mandi, tujuannya untuk membuat sensasi dingin di kulit sehingga menghilangkan rasa gatal. 
  • Mengompres bagian kulit yang terasa gatal dengan air dingin . 
  • Mengonsumsi obat, seperti antihistamin untuk mengurangi gejala rasa gatal di malam hari. 

4. Memperhatikan Asupan Makanan

Suhu tubuh yang panas, rasa nyeri, gatal yang ditimbulkan oleh ruam kemerahan juga akan menyebabkan nafsu makan anak menjadi turun.

Apalagi ketika lenting cacar air juga terdapat di dalam mulut dan tenggorokan. Anak tentunya akan sedikit kesulitan untuk menelan makanan.

Oleh karena itu, dalam mengobati cacar air pastikan kebutuhan cairan pada anak terpenuhi supaya terhindar dari dehidrasi.

Jika cacar itu menyerang pada bayi yang masih menyusui, pastikan memberinya ASI secara teratur.

Selain itu, sebaiknya anak mengonsumsi makanan yang halus, lembut, dan dingin. Seperti sup, puding, agar-agar dan yang lainnya.

5. Memastikan Anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup

Selain mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi tubuhnya, pastikan juga anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Ketika gejala deman yang disertai dengan munculnya ruam merah terlihat pada anak, sebaiknya segera istirahatkan anak di rumah untuk membantu pemulihan sistem pertahanan tubuhnya.

Dengan berisitirahat, dapat membantu proses regenarasi sel-sel darah putih yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi yang masuk.

Selain itu, dengan anak istirahat di rumah juga bisa menjadi langkah untuk mencegah penularan penyakit cacar air kepada orang lain.

Boleh Baca: 4 Dampak Buruk Bila Anak Kelebihan Asupan Protein

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan apabila anak menderita cacar air. Jika gejala cacar air pada anak semakin memburuk, segeralah bawa anak ke dokter.

Biasanya dokter akan melakukan pengobatan antivirus dengan acyclovir untuk menghentikan infeksi virus. 

Jika sistem imun pada anak lemah, dokter juga dapat mengobati dengan menyuntikan immunoglobulin supaya membantu menguatkan kerja sistem imun dalam melawan infeksi virus tersebut.

***

Semoga bermanfaat
Salam

Ditulis oleh: Anita Putri Kirana

Referensi:

  • Chickenpox (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). 
  • Chickenpox | Prevention and Treatment | Varicella | CDC. (2020).
  • Chicken Pox Treatment: Home Remedies and Medications. (2020).
  • How to care for children with chickenpox. (2020).
  • When Babies Get Chickenpox. (2020). 

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

1 komentar untuk "Si Kecil Mengalami Cacar Air? Obati dengan Cara ini"

Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.

Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)