Widget HTML #1

Kumpulan Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah. Dok. Gurupenyemangat.com

Bismillah. Sejatinya hidup ini cukup melelahkan, ya. Hehe

Begitulah. Namanya juga dunia. Dunia tempatlah capek dan lelah, sedangkan alam barzah adalah tempat istirahat.

Walau begitu, belum tentu semua orang bisa istirahat dengan nyaman di alam kubur karena ada pula azab kubur bagi orang-orang yang amalnya kurang.

Di dunia pula demikian. Perasaan hati yang punya banyak dosa serta maksiat malah mendulang rasa putus asa. Padahal berpatah arang itu dilarang oleh Allah dalam Quran-Nya.

Menjadi muslim mestilah harus kuat, karena di setiap kesulitan selalu ada dua kemudahan yang menyertainya.

Dalam nash, cukup banyak isyarat yang menegaskan larangan berputus asa secara tegas dan legas. Bahkan, Allah menyamakan orang-orang yang berputus asa dengan orang sesat alias kafir.

Berikut detailnya:

Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Dalil Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Dalil Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah. Dok. Gurupenyemangat.com

1. Kaum Kafir Berputus Asa dari Rahmat Allah (QS Yusuf/12:87)

يَٰبَنِيَّ ٱذۡهَبُواْ فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيَۡٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ  [ يوسف:87]

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". [Yusuf:87]

Ayat di atas mengisahkan tentang keteguhan hati Nabi Ya’qub yang selalu meninggikan kepercayaan kepada Allah.

Dikatakan dalam Tafsir Al-Misbah, bahwa percaya kepada Allah dapat menjauhkan seseorang dari sifat putus asa alias hilang harapan.

Orang yang senantiasa berputus asa atas rahmat dan nikmat Allah termasuk orang-orang kafir yang ingkar.

2. Berputus Asa dari Rahmat Allah adalah Ciri Orang-orang yang Sesat (QS Al-Hijr/15:55-56)

قَالُواْ بَشَّرۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡقَٰنِطِينَ. قَالَ وَمَن يَقۡنَطُ مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ  [ الحجر:55-56]

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". [Al Hijr:55-56]

Allah telah menghadirkan kabar gembira yang sudah baku dan tidak perlu diragukan lagi ketetapannya, yaitu Quran.

Dalam Tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa orang-orang yang berputus asa berarti mereka tiada mengerti dengan keagungan dan kekuasaan Allah, sehingga mereka dikategorikan sebagai orang yang sehat.

3. Larangan Berputus Asa saat Ditimpa Kesusahan (QS Al-Isra/17:83)

وَإِذَآ أَنۡعَمۡنَا عَلَى ٱلۡإِنسَٰنِ أَعۡرَضَ وَنََٔا بِجَانِبِهِۦ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ كَانَ ئَُوسٗا  [ الإسراء:83]

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. [QS Al Isra’:83]

Dalam Tafsir Jalalayn diterangkan bahwa sifat orang-orang kafir ialah kufur saat diberikan kesenangan dan nikmat. Mereka bahkan enggan berzikir dan mengingat Rabb karena sudah diberi kelapangan.

Namun ketika sudah dihampiri kemiskinan dan kemelaratan, mereka berputus asa dari rahmat Allah.

4. Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah Saat Ditimpa Musibah (QS Ar-Rum/30:36)

وَإِذَآ أَذَقۡنَا ٱلنَّاسَ رَحۡمَةٗ فَرِحُواْ بِهَاۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةُۢ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيهِمۡ إِذَا هُمۡ يَقۡنَطُونَ  [ الروم: 36]

Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. [Ar Rum:36]

Tafsir Jalalayn menerangkan bahwa baik itu orang-orang kafir Mekkah maupun orang kafir pada zaman berikutnya mereka akan berbangga diri saat diberikan kenikmatan dan kesenangan.

Sebaliknya, ketika mereka ditimpa musibah dan kesulitan yang sejatinya disebabkan oleh kesalahan dan perbuatan mereka sendiri, mereka pun merasa putus asa dari rahmat Allah.

Padahal, Allah lah sebaik-baiknya penolong dan satu-satunya tempat meminta pertolongan.

Dengan demikian, saat mendapat kesenangan sudah seharusnya kita tidak bersikap berlebihan dan selalu ingat untuk bersyukur.

5. Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah Bagi Orang-orang yang Melampau Batas (QS Az-Zumar/39:53)

۞قُلۡ يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ  [ الزمر:53]

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Az Zumar:53]

Pada ayat di atas, Allah memanggil manusia dengan panggilan sayang, “Hamba”. Adapun perbuatan dosa, keji, dan  munkar yang dikerjakan oleh manusia dianggap sebagai perbuatan yang melampaui batas.

Walau begitu, diterangkan dalam tafsir Jalalayn bahwa manusia yang merasa telah melakukan banyak dosa tetap harus bersemangat dalam bertobat dan memohon ampun kepada Allah. Karena Rabbul ‘Alamin akan menghapus dosa-dosa para hamba-Nya.

Sebagaimana kita ketahui, pintu taubat akan terus terbuka sebelum dua keadaan yaitu Hari Kiamat dan ketika ajal tiba. Dengan demikian, selama roh ini masih dikandung badan, kita wajib selalu optimis.

Salam.

Lanjut Baca:

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah"