Widget HTML #1

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik
Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk  komunitas praktisi secara daring.

Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA dengan ketentuan sebagai berikut:

Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.

Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.

Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik

Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.

Refleksi Diri Sesi Coaching

●Apa yang sudah berjalan dengan baik selama percakapan?

●Yang sudah berjalan baik ialah situasi sharing dan pembicaraan yang lebih luwes dalam menyajikan rentetan pertanyaan coaching sesuai dengan model Tirta.

●Apa yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan?

○Masuk ke kesadaran penuh dan tetap berada di sana.

○Menggali pertanyaan yang simpel, namun jitu untuk membangkitkan ide dari coachee.

○Efektivitas waktu.

●Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk tetap dalam kondisi presence (kehadiran penuh) sebelum dan saat melakukan coaching?

●Tetap menyimak dan ceria, serta berusaha untuk ikut masuk, ikut mengalami, ikut membayangkan, dan ikut berempati permasalahan yang dialami oleh coachee.

●Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya?

●Yang saya lakukan adalah membiasakan diri untuk fokus, memilih pertanyaan yang powerfull, belajar untuk memberikan umpan balik yang konstruktif, mendukung, dan juga objektif.

Tuliskan Hasil Refleksi Anda:

Tuliskan Umpan Balik dari Coachee Anda: 

Umpan balik: Tetap Fokus, dan lebih luwes dalam proses coaching, lebih terbuka.

Pertanyaan untuk coachee: Apa yang Anda rasakan pada saat dicoaching?

saya mulai merasa terbuka untuk mendengarkan, menyampaikan permasalahan, rencana, hambatan, hingga aksi yang menjadi pilihan solusi.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik"