Widget HTML #1

Contoh Tugas Probem Based Learning Modul Akidah Akhlak

Berikut GuruPenyemangat.com sajikan Contoh Tugas Probem Based Learning Modul Akidah Akhlak untuk memenuhi tugas PPG PAI.

Tugas Problem Based Learning Modul Akidah Akhlak
Tugas Problem Based Learning Modul Akidah Akhlak. Designed by GuruPenyemangat.com

Identifikasi Masalah (berbasis masalah yang ditemukan di lapangan) 

1. Siswa merasa minder belajar materi PAI di kelas

2. Siswa takut dimarahi oleh guru saat melakukan kesalahan seperti bacaan Al-Qur’an yang keliru

3. Siswa merasa khawatir bila diminta oleh guru untuk membaca Surah Al-Kafirun di depan kelas secara lantang.

4. Siswa belum lancar membaca Al-Qur’an maupun Iqro’.

Penyebab Masalah (dianalisis apa yang menjadi akar masalah yang menjadi pilihan masalah)

1. Kurangnya pemberian apresiasi dari guru PAI kepada siswa dalam setiap pembelajaran di kelas.

2. Belum adanya kegiatan pendukung di bidang keagamaan yang bisa menjadi sarana untuk menguatkan rasa percaya diri siswa.

3. Kurangnya bimbingan orang tua dalam pelajaran Baca dan Tulis Al-Qur’an di rumah.

Solusi 

1. Dikaitkan dengan teori/dalil yang relevan 

2. Sesuaikan dengan langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan 

1. Guru senantiasa memberikan apresiasi kepada siswa terutama ketika siswa berhasil melakukan kegiatan unjuk kerja seperti menjawab pertanyaan, membaca ayat, atau menyampaikan pendapat khususnya dalam pembelajaran PAI

Imam Al-Ghazali  menjelaskan bahwa hadiah merupakan penghargaan seperti berikut: “Sewaktu-waktu anak telah nyata budi pekerti yang baik dan perbuatan yang terpuji, maka seyogyanya ia dihargai dan dibalas dengan sesuatu yang menggembirakan dan dipuji di depan orang banyak (diberi hadiah)”.8 Hadiah atau penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi para pelaku pendidikan atau siapapun yang sedang belajar, secara formal, informal, maupun non formal.

Sejatinya pemberian apresiasi berupa hadiah yang dimaksud bukanlah selalu merujuk kepada perkara materi yang tampak seperti uang, benda, atau semisalnya. Apresiasi berupa hadiah bisa diberikan dengan cara memberikan pujian, memberikan tepuk tangan, dan kata-kata penguat seperti “Hebat”, “Mantap”, “Bagus Sekali”, dan sebagainya. Pemberian apresiasi yang seperti ini diharapkan akan memotivasi siswa dalam belajar PAI, terutama agar mereka merasa percaya diri untuk melakukan hal-hal yang baik. Dalam artian malu dari sudut pandang yang positif. 

2 Menghadirkan kegiatan berbasis keagamaan di sekolah secara rutin dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri siswa sekaligus melatih mereka untuk terbiasa tampil di depan umum.

Kegiatan keagamaan di sekolah seperti tausiyah di hari Jum’at yang diselingi dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an (Misalnya membaca Surat Al-Kahf 1-10 sebagaimana yang sudah saya terapkan di SD Negeri 08 Tebat Karai secara rutin) adalah wujud alias bentuk aktualisasi pembiasaan sifat Al-Hayya’ yang baik. Hal ini selain melatih percaya diri siswa juga menjadikan siswa terbiasa dengan perbuatan-perbuatan baik nan berpahala, dan juga supaya mereka menyadari bahwa tidak perlu malu untuk melakukan hal-hal kebaikan.

3. Menghadirkan esktrakulikuler Baca Tulis Al-Qur’an atau memasukkan program Baca Tulis Al-Qur’an sebagai salah satu kurikulum wajib di sekolah, bisa dijadikan sebagai kurikulum Muatan Lokal.

Bila kita melihat bahasan Sejarah Kebudayaan, Peradaban, dan Pendidikan Islam terutama di masa Bani Abbasiyah, maka ada hal menarik yang kiranya bisa dijadikan rujukan. Namanya yaitu Badiah. Badiah ini boleh dibilang merupakan Kurikulum Muatan Lokal Ala Dinasti Abbasiyah. Badiah adalah dusun-dusun tempat tinggal orang-orang Arab yang tetap mempertahankan keaslian dan kemurnian bahasa Arab, bahkan sangat memperhatikan kefasihan berbahasa dengan memelihara kaidah-kaidah bahasanya. Badiah-badiah merupakan sumber bahasa Arab asli dan murni. Oleh karena itu khalifah-khalifah biasanya mengirimkan anak-anaknya ke badiah-badiah ini untuk mempelajari pula syair-syair serta sastra Arab dari sumbernya yang asli. Dan banyak ulama-ulama serta ahli ilmu pengetahuan lainnnya yang pergi ke badiah-badiah dengan tujuan untuk mempelajari bahasa dan kesusasteraan Arab yang asli lagi murni tersebut. Badiah-badiah tersebut menjadi sumber ilmu pengetahuan terutama bahasa dan sastra Arab dan berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam.

Maka darinya, kehadiran Baca Tulis Al-Qur’an sebagai Kurikulum Muatan Lokal layak dipertimbangkan di sekolah, terutama di jenjang SD karena kompetensi siswa di bidang Baca Tulis Al-Qur’an perlu diasah sejak usia dini dan menjadi pembiasaan.

Guru Penyemangat
Guru Penyemangat Guru Profesional, Guru Penggerak, Blogger, Public Speaker, Motivator & Juragan Emas.

Posting Komentar untuk "Contoh Tugas Probem Based Learning Modul Akidah Akhlak"